Bahayakah Kista Dermoid yang Tumbuh di Bagian Tubuh Dalam?
Halodoc, Jakarta – Tumbuh secara perlahan dan tidak bersifat ganas, kista dermoid adalah tumor jinak yang berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut. Kista ini umumnya tumbuh di wajah, tetapi dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, termasuk bagian dalam. Pada bagian dalam tubuh, kista dermoid dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung lokasi tumbuhnya kista.
Jika kista tumbuh di rahim, pengidapnya dapat mengalami gejala berupa nyeri panggul, terutama ketika menstruasi. Terkait bahayanya, kista dermoid umumnya memang tidak berbahaya, tetapi jika kista pecah dan menyebabkan infeksi bakteri, akan ada komplikasi serius yang terjadi.
Baca juga: Ini 8 Jenis Kista yang Perlu Diketahui
Komplikasi yang dapat terjadi jika kista dermoid pecah dapat berupa:
-
Kesulitan menelan dan berbicara, jika kista dermoid tumbuh di lidah atau rongga mulut.
-
Terbentuknya kumpulan nanah atau abses, akibat terinfeksinya kista dermoid.
-
Sakit kepala parah yang terus menerus, jika kista dermoid tumbuh dan pecah di dalam kepala.
Untuk meminimalisir risiko komplikasi tersebut, pemeriksaan perlu dilakukan jika kamu menemukan benjolan abnormal di tubuh. Melalui pemeriksaan, dokter akan menentukan penyebab dan memastikan apakah benjolan yang muncul tersebut berbahaya atau tidak.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk diskusi dengan dokter lewat Chat atau Voice/Video Call atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, jika menjumpai benjolan asing di tubuh. Jika benjolan yang muncul menimbulkan rasa nyeri, meradang, membesar, atau berubah warna, segera cari pertolongan medis.
Baca juga: Benjolan di Lutut, Waspada Kista Baker
Diagnosis dan Pengobatan untuk Kista Dermoid
Jika tumbuh di kulit bagian luar, kista dermoid adakan tampak seperti benjolan. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter akan menganalisis karakteristik benjolan dengan melihat dan merabanya. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan jaringan atau biopsi, untuk mengetahui jenis kista. Prosedur ini juga bisa sekaligus menjadi tindakan pengobatan, karena untuk melakukannya diperlukan pengangkatan kista secara menyeluruh.
Jika kista dermoid tumbuh pada area mata, dekat pembuluh darah leher, atau area tulang belakang, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan MRI atau CT scan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui risiko kerusakan pada area di sekitar kista. Sementara itu, untuk memeriksa kista dermoid yang tumbuh di rahim, pemeriksaan USG panggul akan dilakukan.
Setelah diagnosis dipastikan, dokter akan melakukan pengobatan untuk kista dermoid, dengan cara mengangkat kista secara keseluruhan. Untuk mengangkatnya, dokter akan melakukan operasi pengangkatan kista, dengan metode operasi yang disesuaikan dengan lokasi tumbuhnya kista.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Tumor Jinak dan Tumor Ganas
Pada kista dermoid yang tumbuh di kulit, dokter akan melakukan operasi kecil dengan bius lokal untuk mengangkat kista. Sementara itu, pada kista dermoid yang tumbuh di dalam rahim, pengangkatan kista dilakukan dengan tindakan operasi melalui perut atau menggunakan teknik laparoskopi.
Bisakah Kista Dermoid Dicegah?
Kista dermoid terbentuk akibat kelainan susunan kulit pada masa perkembangan janin atau dalam kandungan. Kelainan ini terjadi ketika struktur kulit yang berisi akar rambut, kelenjar keringat dan minyak, yang seharusnya berada di lapisan luar kulit, malah tumbuh di bagian dalam kulit.
Karena terbentuk di dalam kandungan, kista dermoid bisa dibilang tidak dapat dicegah. Namun, kista ini dapat dideteksi lebih dini guna mencegah terjadinya komplikasi. Oleh sebab itu, segeralah periksakan ke dokter jika muncul benjolan abnormal di tubuh. Selain itu, karena bisa tumbuh di bagian dalam tubuh, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. What You Should Know About Dermoid Cysts.
WebMD. Diakses pada 2019. Dermoid Cyst..
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan