Bahayakah Infeksi Bekas Luka Operasi?
Halodoc, Jakarta – Sesuai dengan namanya, infeksi lupa operasi berarti infeksi yang muncul pada bekas luka sayatan operasi. Saat menjalani operasi, dokter membuat sayatan pada kulit menggunakan pisau bedah, sehingga menimbulkan luka operasi. Meski operasi dilakukan sesuai prosedur, infeksi pada luka operasi tetap ada. Biasanya, risiko muncul dalam 30 hari pertama setelah operasi dilakukan.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi
Terdapat tiga lokasi yang memungkinkan terjadinya infeksi luka operasi, yaitu sayatan dangkal di area sayatan kulit, sayatan dalam di otot, dan infeksi pada organ atau rongga area operasi. Agar kamu lebih waspada, ketahui fakta infeksi bekas luka operasi di sini.
Infeksi Bekas Luka Operasi Dipicu oleh Bakteri
Kebanyakan kasus infeksi luka operasi disebabkan oleh infeksi bakteri. Paling umum adalah Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Luka biasanya terbentuk akibat interaksi luka dengan kuman di kulit, interaksi kuman di udara, interaksi kuman yang ada di dalam tubuh, interaksi dengan tangan dokter dan perawat, serta interaksi dengan alat-alat operasi.
Risiko infeksi luka operasi meningkat jika seseorang menjalani prosedur operasi yang membutuhkan waktu lebih dari 2 jam, operasi pada perut, dan operasi segera (cito). Faktor risiko lainnya adalah faktor usia (lansia berisiko tinggi mengalami infeksi luka operasi), daya tahan tubuh lemah, obesitas, merokok, serta mengidap penyakit kanker dan diabetes.
Baca Juga: Begini Cara Tepat Mengganti Perban untuk Luka Bekas Jahitan
Mengenal Bahaya Infeksi Bekas Luka Operasi
Gejala infeksi luka operasi berupa ruam kemerahan, demam, rasa sakit, perih, luka terasa panas, pembengkakan, muncul nanah, luka operasi bau, dan proses penyembuhan pasca operasi lama.
Jika kamu mengalami gejala tersebut pasca menjalani operasi, segera bicara pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika tidak, berikut risiko bahaya yang terjadi:
-
Penyebaran infeksi ke jaringan di bawah kulit (selulitis).
-
Infeksi luka operasi bisa menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini disertai dengan perubahan tanda vital, seperti suhu tubuh, tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan frekuensi denyut jantung (sepsis).
-
Timbul jaringan parut pada luka bekas operasi.
-
Infeksi kulit lain, seperti impetigo.
-
Muncul kumpulan nanah atau abses.
-
Infeksi kulit mengalami kerusakan dan menyebar cepat ke area sekitar kulit bekas operasi (disebut necrotising fasciitis).
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi luka operasi?
-
Mandi dengan air dan sabun sebelum operasi.
-
Lepas seluruh perhiasan sebelum menjalani operasi.
-
Jaga agar luka tetap tertutup dan pastikan area di sekitarnya tetap bersih. Biasanya, kamu diperbolehkan mandi dua hari setelah operasi.
-
Jika kulit di sekitar luka sayatan menjadi merah dan sakit, segera hubungi dokter atau perawat.
Baca Juga: 4 Langkah Pemulihan Setelah Melahirkan Secara Caesar
Itulah bahaya infeksi bekas luka operasi yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan setelah menjalani operasi, jangan ragu untuk berbicara pada dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan