Bahaya Skizofrenia yang Dapat Berakibat Fatal

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Mei 2023

“Penting untuk mewaspadai bahaya skizofrenia. Sebab, selain mental, kondisi ini juga bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik.”

Bahaya Skizofrenia yang Dapat Berakibat FatalBahaya Skizofrenia yang Dapat Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Seperti halnya masalah mental lain, bahaya skizofrenia juga perlu jadi perhatian. Orang dengan skizofrenia cenderung memiliki harapan hidup yang lebih rendah daripada mereka yang tidak mengidap masalah kesehatan mental ini.

Ini mungkin tampak seperti fakta yang menakutkan, tetapi ada penjelasan di baliknya. Simak lebih lanjut dalam pembahasan berikut ini!

Bahaya Skizofrenia bagi Harapan Hidup Pengidapnya

Orang dengan skizofrenia umumnya hidup lebih pendek sekitar 15-20 tahun dari mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Skizofrenia adalah penyakit yang kompleks dan bisa bahaya, sebab ada banyak hal yang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Satu studi tahun 2015 di jurnal JAMA Psychiatry menemukan bahwa orang dewasa di bawah usia 65 tahun dengan skizofrenia 3½ kali lebih mungkin meninggal pada tahun tertentu.

Sementara itu, gejala utama bagi kebanyakan orang dengan skizofrenia adalah beberapa tingkat psikosis yang muncul dengan gejala seperti:

  • Halusinasi.
  • Delusi.
  • Pikiran yang tidak teratur.
  • Gerakan tubuh yang tidak biasa.
  • Gangguan kognitif.

Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi skizofrenia? Baca di artikel ini: “Kenali Jenis Obat Skizofrenia yang Umumnya Dokter Resepkan“.

Mengapa Risiko Kematian Jadi Lebih Tinggi?

Banyak hal yang dapat mempengaruhi umur seseorang yang hidup dengan skizofrenia. Beberapa di antaranya terkait dengan gejala psikologis skizofrenia dan dapat mencakup hal-hal seperti depresi, bunuh diri, dan kecelakaan.

Namun, bahaya terbesar untuk umur seseorang dengan skizofrenia adalah dampak fisik yang dapat berasal dari penyakit dan perawatannya. Bahkan, gejala seperti psikosis juga dapat memengaruhi kondisi fisik. 

Jadi, salah satu alasan di balik bahaya skizofrenia justru adalah penyakit fisik yang jadi komplikasinya. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama.

Studi pada 2014 di jurnal Frontiers in Psychiatry memperkirakan bahwa gangguan kardiovaskular adalah penyebab utama kematian pada 40-50 persen orang dengan skizofrenia.

Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada orang dengan skizofrenia mungkin sebagian bersifat genetik. Namun, pada beberapa kasus juga terjadi karena oleh pilihan perilaku dan gaya hidup. 

Selain itu, orang dengan skizofrenia lebih cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup tertentu yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Seperti merokok atau gaya hidup kurang aktif.

Kondisi yang Tingkatkan Bahaya Skizofrenia

Ada juga beberapa kondisi fisik atau medis lain yang meningkatkan risiko bahaya pada orang dengan skizofrenia, seperti:

Meskipun penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama rendahnya harapan hidup pengidap skizofrenia, komplikasi psikologis juga perlu jadi perhatian.

Orang dengan masalah mental ini juga sangat berisiko melakukan upaya bunuh diri dan kecelakaan akibat mengalami episode psikotik. Kematian terkait penggunaan zat yang tidak terkait dengan bunuh diri juga sering jadi penyebab kematian pada orang dengan skizofrenia.

Selain itu, beberapa kondisi kesehatan yang juga sering terjadi bersamaan dengan skizofrenia berkembang karena perilaku berisiko tinggi tertentu.

Contoh perilaku yang meningkatkan bahaya dan risiko kematian akibat skizofrenia meliputi:

  • Pola makan yang buruk.
  • Kurang olahraga.
  • Kurang memanfaatkan layanan medis.
  • Ketidakmampuan untuk mematuhi rencana perawatan.
  • Merokok dan penggunaan zat.
  • Kekurangan makanan atau sumber daya lainnya.

Sementara itu, ada juga peningkatan risiko dari hal-hal yang sebenarnya bertujuan untuk membantu pengidap skizofrenia, yaitu obat antipsikotik. Obat antipsikotik generasi kedua untuk mengobati skizofrenia telah lama memiliki keterkaitan dengan penyakit metabolik dan efek samping tertentu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak sembarangan minum obat untuk mengatasi gejala. Bicaralah dengan psikiater tentang obat apa yang terbaik untuk mengelola gejala, dan apa risikonya.

Tak menutup kemungkinan, psikiater akan meresepkan obat-obatan seperti Clozapine bila dirasa perlu. Tujuannya, untuk mengelola gejala skizofrenia yang dialami pengidapnya.

Jika mendapat resep obat dari dokter, kamu bisa download Halodoc untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah dan cepat.

Referensi:
JAMA Psychiatry. Diakses pada 2023. Premature Mortality Among Adults With Schizophrenia in the United States
Frontiers in Psychiatry. Diakses pada 2023. Increased Mortality In Schizophrenia Due To Cardiovascular Disease – a Non-Systematic Review Of Epidemiology, Possible Causes, And Interventions.
Psychology Today. Diakses pada 2023. Why Do People With Schizophrenia Die Prematurely?
Healthline. Diakses pada 2023. Life Expectancy with Schizophrenia.
WebMD. Diakses pada 2023. Schizophrenia and Life Expectancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan