Halodoc, Jakarta – Barbiturat merupakan kelompok obat depresan yang berfungsi untuk membantu mengurangi insomnia, kedutan otot, kejang, dan gangguan kecemasan. Cara kerjanya adalah meningkatkan aktivitas neurotransmitter yang bisa menghambat kerja sel saraf di otak.

Saat ini, penggunaannya sudah tidak umum dokter resepkan pada pasien karena adanya obat benzodiazepines, alternatif yang lebih aman. Namun, obat ini masih tersedia di pasaran dan dalam kasus tertentu bisa disalahgunakan oleh penggunanya. Simak bahaya penyalahgunaan obat barbiturat bagi kesehatan berikut ini!

Apa Kegunaan Barbiturat?

Barbiturat merupakan obat yang bersifat sedatif-hipnotik. Ini berarti orang yang mengonsumsinya akan merasa lebih rileks dan mengantuk. Dalam dunia medis, penggunaanya berguna untuk masalah kesehatan seperti epilepsi, insomnia, dan gangguan kecemasan. Selain itu, obat ini juga pernah menjadi salah satu jenis anestesi. 

Saat ini penggunaannya sudah lebih terbatas pada kondisi tertentu, antara lain insomnia yang ekstrem, pengidap kejang-kejang yang tidak merespon agen lain, induksi anestesi, serta penggunaan kombinasi dengan asetaminofen dan kafein untuk mengatasi sakit kepala. 

Karena sifat dan cara kerjanya ini, terdapat individu yang menyalahgunakan penggunaan barbiturat. Umumnya remaja atau orang dewasa menggunakan obat ini sebagai penangkal efek narkoba stimulan, seperti kokain dan methamphetamine.  

Bahaya Penyalahgunaan Obat Barbiturat

Dalam pengawasan dokter dan dosis yang rendah, obat ini bisa menjadi pilihan perawatan masalah kesehatan tertentu. Namun, penyalahgunaan barbiturat bisa menyebabkan efek samping berbahaya seperti:

1. Risiko adiksi

Obat barbiturat memiliki risiko ketergantungan secara fisik dan emosional setelah penggunaan selama beberapa minggu karena sifatnya yang adiktif. Masalah ini bisa terjadi karena penggunanya bisa membentuk toleransi obat dengan cepat hanya setelah dua minggu konsumsi.

Dosis tertentu tidak akan memberi efek yang sama sehingga penggunanya harus meningkatkan dosis obat agar tetap mendapat efek yang ia inginkan. Hal ini kemudian bisa membuat pengguna menjadi ketergantungan.

2. Penurunan fungsi tubuh dan otak

Penggunaan barbiturat bisa menurunkan kerja tubuh dan otak, contohnya adalah detak jantung, tekanan darah, dan aktivitas otak. Mengonsumsi terlalu banyak obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk hebat, pusing dan sakit kepala, linglung, dan vertigo. 

Dalam kadar yang lebih tinggi lagi, pengidapnya bisa muntah-muntah dan berhenti bernapas. Ini adalah efek samping berbahaya yang bisa membahayakan nyawa.

3. Gangguan kognitif dan suasana hati

Obat-obatan dengan sifat depresan bisa menyebabkan gangguan kognitif jika kamu gunakan dalam jangka panjang. Masalah yang bisa muncul antara lain masalah memori, pengurangan kecepatan berpikir, dan kesulitan berkonsentrasi.  

Selain itu, Konsumsi Obat Tertentu Dapat Sebabkan Delirium, sehingga hal ini perlu kamu waspadai. Penyalahgunaan obat ini juga dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan depresi atau perubahan emosi yang tidak stabil. 

4. Overdosis

Ketika seseorang mengonsumsi obat ini dalam jumlah yang sangat tinggi, ada kemungkinan ia akan mengalami overdosis. Gejala awal yang mungkin timbul untuk menandakan overdosis adalah kesulitan berkonsentrasi dan koordinasi, lesu, dan gangguan bicara. Lama-kelamaan, pernapasannya akan menjadi luar biasa lambat dan dangkal hingga akhirnya mengalami koma dan kematian.

Itulah bahaya penyalahgunaan barbitures yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu ingin mencari alternatif untuk obat depresan, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter dan beli obat resep melalui aplikasi Halodoc. 

Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Drugs.com. Diakses pada 2023. Barbiturates.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Barbiturates.