Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Meludah Sembarangan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Februari 2020
Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Meludah SembaranganJangan Disepelekan, Ini Bahaya Meludah Sembarangan

Halodoc, Jakarta – Pasti ada sedikit rasa kesal di hati ketika melihat orang meludah sembarangan. Pemandangan yang tidak enak dilihat tersebut ternyata dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Meludah sembarangan bukan hanya tidak sopan, tapi juga dapat menimbulkan potensi bahaya bagi lingkungan melalui kontak langsung maupun melalui udara. 

Baca juga: Tak Sekadar Gaya, Pentingnya Pakai Masker saat Beraktivitas

Risiko Penularan Penyakit Akibat Meludah Sembarangan

Air liur memang memiliki antibodi dan enzim yang dapat menurunkan risiko terjadinya penularan penyakit.  Meski begitu, kuman dan bakteri yang ada dalam ludah seseorang dapat hidup dalam waktu yang lama, sehingga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.  Selain itu, beberapa virus dan bakteri juga dapat hidup dan bertahan di udara selama 6 jam, bahkan pada beberapa jenis, mereka dapat hidup di udara lebih dari 24 jam.

Ketika seseorang yang tengah mengidap penyakit tertentu meludah di sembarang tempat, virus dan bakteri berbahaya akan berpindah dari ludah dan masuk ke hidung, tenggorokan, dan paru-paru orang yang menghirupnya. Jika sudah begitu, sejumlah penyakit, seperti tuberkulosis, hepatitis, meningitis, atau Epstein-Barr bisa saja ditularkan. 

Penyakit-penyakit tersebut dapat berpindah melalui droplet (partikel air kecil) yang bertugas untuk membawa mikroorganisme, yang tidak sengaja dihirup oleh orang. Karena alasan kesehatan tersebut, siapapun dilarang untuk meludah sembarangan. Sampai di sini, apakah masih ada yang ingin melakukan kebiasaan menjijikan tersebut?

Baca juga: Apakah Epilepsi Bisa Menular Lewat Air Liur?

Mengatasi Dampak Paparan Ludah

Paparan ludah ada di mana pun kamu berada, bisa jadi saat bepergian, kamu mungkin tidak sengaja dan tidak sadar jika sudah terpapar. Hal tersebut dapat diatasi dengan mandi atau mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan dilakukan di bawah air yang mengalir. Jika kamu merasa ludah terkena mata, hidung, atau mulut, kamu perlu mencucinya dengan air. 

Hal tersebut dilakukan dengan tujuannya untuk meminimalisir risiko penularan penyakit akibat ludah terkena kulit. Untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh air liur, disarankan untuk meludah di toilet atau menyiapkan tisu sebagai wadah. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!

Ketahui Apa Saja yang Terdapat dalam Air Liur

Air liur mengandung 50 persen air dan kandungan lainnya termasuk elektrolit, bakteri, virus, jamur, protein, sekresi dari hidung dan paru-paru, serta sel-sel dari lapisan mulut. Isi dari liur sendiri juga akan tergantung pada apa yang kamu konsumsi. Hal tersebutlah yang membuat kandungan air liur setiap orang berbeda-beda.

Beberapa faktor juga memengaruhi seberapa banyak produksi air liur seseorang, seperti faktor genetik, waktu produksi air liur yang biasanya lebih banyak di malam hari, jumlah air yang diminum, mencium aroma makanan, serta kondisi medis tertentu, seperti hipersalivasi. Kondisi medis ini memang tidak membahayakan, tapi dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, karena banyaknya air ludah yang diproduksi.

Baca juga: Inilah Faktor Risiko Kanker Kelenjar Air Liur

Seletah mengetahui bahayanya, jangan lupa untuk selalu menanamkan pola hidup bersih dan sehat di mana pun kamu berada, ya! Perlu diketahui bahwa dengan membuang ludah dengan tidak sembarangan kamu sudah melakukan cara terbaik guna menghindari penularan penyakit berbahaya.

Referensi:

World Health Organization WHO. Diakses pada 2020. Fact Sheets: Tuberculosis.
Jstor.org. Diakses pada 2020. "Spitting Is Dangerous, Indecent, and against the Law!" Legislating Health Behavior during the American Tuberculosis Crusade.
BBC News. Diakses pada 2020. Why Is Spitting So Bad?