Bahaya Infeksi Saluran Kemih saat Masa Kehamilan
Halodoc, Jakarta – Infeksi saluran kemih terjadi pada sekitar 10 persen dari semua wanita hamil. Infeksi saluran kemih sebenarnya tidak berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Selain itu, kondisi infeksi biasanya tidak seperti rasa sakit yang biasanya terjadi saat sedang tidak hamil.
Namun, jika infeksi saluran kemih yang dialami ibu hamil tidak diobati, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi infeksi ginjal yang jauh lebih serius. Komplikasi lebih signifikan lainnya yang dapat terjadi adalah infeksi pada aliran darah yang dapat dengan cepat menyebar ke organ lain (sepsis), pneumonia, dan persalinan prematur. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!
Mengenal Infeksi Saluran Kemih saat Masa Kehamilan
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri dari suatu tempat di luar tubuh a masuk ke dalam uretra (saluran kemih) dan menyebabkan infeksi. Wanita lebih sering terkena infeksi saluran kemih ketimbang pria.
Ini dikarenakan anatomi wanita memudahkan bakteri dari area vagina atau rektal masuk ke saluran kemih karena semuanya berdekatan. Infeksi saluran kemih sering terjadi selama kehamilan karena janin yang sedang tumbuh menekan kandung kemih dan saluran kemih. Ini menjebak bakteri atau menyebabkan kebocoran urine.
Baca juga: 3 Gejala Infeksi Saluran Kemih Mengalami Komplikasi
Perubahan fisik juga menjadi salah satu faktor. Pada usia kehamilan enam minggu, hampir semua wanita hamil mengalami pelebaran ureter, ketika uretra mengembang dan terus membesar hingga melahirkan.
Saluran kemih yang lebih besar, bersama dengan peningkatan volume kandung kemih dan penurunan tonus kandung kemih, menyebabkan urine menjadi lebih lama diam di uretra. Ini memungkinkan bakteri berkembang biak.
Lebih buruknya lagi, jika urine wanita hamil menjadi lebih terkonsentrasi. Itu terjadi ketika bumil memiliki jenis hormon dan gula tertentu. Ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri "jahat" yang mencoba masuk.
Wanita yang sedang hamil dan memiliki gejala ISK harus segera menemui dokter. Selain perawatan medis, bumil sebenarnya bisa melakukan perawatan rumahan untuk membantu mempercepat pemulihan:
Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukkan Tanda Kehamilan yang Sehat
1. Minum banyak air. Air mengencerkan urine dan membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.
2. Minum jus cranberry. Buah satu ini mengandung senyawa yang dapat membantu menghentikan bakteri yang menempel pada lapisan saluran kemih. Ini dapat membantu mencegah dan menghilangkan infeksi.
3. Buang air kecil saat keinginan muncul. Ini membantu bakteri keluar dari saluran kemih lebih cepat.
4. Mengonsumsi suplemen tertentu. Kombinasi vitamin C, cranberry, dan probiotik dapat membantu mengobati infeksi saluran kemih berulang pada wanita.
Baca juga: Alasan Stres dan Emosi Bisa Memengaruhi Kesehatan Janin
Informasi selengkapnya mengenai infeksi saluran kemih saat masa kehamilan bisa ditanyakan langsung kepada dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor bumil bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Bagaimana ibu hamil bisa tahu jika ia terindikasi gejala infeksi saluran kemih? Berikut adalah gejala-gejalanya:
1. Terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
2. Urine keruh atau bernoda darah.
3. Nyeri panggul atau punggung bawah.
4. Sering buang air kecil.
5. Merasa bahwa bumil harus sering buang air kecil.
6. Demam.
7. Mual atau muntah.
Sekitar 2-10 persen wanita hamil mengalami infeksi saluran kemih dan sering mengalami kekambuhan selama kehamilan. Wanita yang pernah mengalami ISK sebelumnya lebih rentan untuk mengalaminya di kehamilan selanjutnya.