Bahaya Anoreksia Nervosa yang Dapat Berakibat Fatal

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Agustus 2022

“Anoreksia nervosa menyebabkan pengidapnya memiliki berat badan yang sangat rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan efek yang cukup fatal, seperti kerusakan organ tubuh hingga kematian mendadak.”

Bahaya Anoreksia Nervosa yang Dapat Berakibat FatalBahaya Anoreksia Nervosa yang Dapat Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Wanita asal Melbourne, Australia, Sarah Rav yang baru berusia 24 tahun dikabarkan mengalami anoreksia nervosa yang cukup parah. Ini terjadi karena ia terobsesi dengan tubuh yang kurus. 

Ia hanya mengonsumsi 300 hingga 400 kalori saja per hari dan melakukan olahraga lari setiap hari selama tiga jam. Saat ia sering mengalami pingsan, seorang dokter membawa ia ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami anoreksia parah.

Bukan hanya menyebabkan gangguan emosi, anoreksia menyebabkan Sarah sering mengalami mimisan hingga mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Untuk itu, tidak ada salahnya mengetahui apa saja bahaya anoreksia pada kesehatan berikut ini!

Kenali Tanda dan Penyebab dari Anoreksia

Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan mental yang memengaruhi kebiasaan makan dan ditandai dengan berat badan sangat rendah serta memiliki persepsi mengenai berat badan yang menyimpang. Untuk mencegah kenaikan berat badan, biasanya pengidap anoreksia akan membatasi jumlah asupan makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. 

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami anoreksia. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini, seperti:

  • Biologis. Kondisi ini diketahui bisa terjadi akibat adanya gangguan hormon dan perubahan genetik.
  • Psikologis. Pengidap anoreksia kerap mengalami gangguan psikologis, seperti gangguan cemas atau OCD. Hal ini membuat mereka mampu melakukan diet ketat untuk mendapatkan hasil yang mereka impikan.
  • Lingkungan. Hal ini bisa terjadi akibat tuntutan pekerjaan, citra cantik atau tampan yang digambarkan dengan tubuh yang kurus, hingga perundungan terkait dengan berat badan.

Anoreksia sangat rentan terjadi di usia remaja. Kondisi ini sangat jarang dialami oleh orang yang sudah dewasa atau diatas 40 tahun. 

Bukan hanya dari kondisi berat badan, anoreksia juga menyebabkan gejala pada mental pengidapnya. Berikut ini gejala anoreksia yang perlu diwaspadai, yaitu:

  1. Gejala Fisik

Gejala yang paling mudah untuk dilihat dari pengidap anoreksia adalah kondisi berat badan yang sangat rendah. Selain itu, mereka juga akan sering mengalami berbagai gejala lain, seperti:

  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Perubahan warna menjadi pucat pada bagian jari dan kuku.
  • Kerontokan rambut.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kedinginan terus menerus.
  • Tekanan darah rendah.
  • Dehidrasi.
  • Pembengkakan pada bagian tangan dan kaki.
  • Gigi yang menjadi mudah terkikis.
  1. Gejala Psikologis dan Perilaku

Gejala perilaku pada pengidap anoreksia, seperti membatasi asupan makanan secara berlebihan, olahraga secara berlebihan, hingga menyalahgunakan obat pencahar.

Sedangkan, gejala psikologis berupa:

  • Kesulitan tidur.
  • Menarik diri dari lingkungan.
  • Mengalami gangguan cemas.
  • Mudah stres akibat berat badan.
  • Penurunan konsentrasi.
  • Sering berbohong mengenai porsi makanan yang dikonsumsi.
  • Lebih mudah tersinggung.
  • Ketakutan saat mengalami kenaikan berat badan.

Bahaya Anoreksia yang Dapat Berakibat Fatal

Jika tidak diatasi dengan baik, anoreksia nervosa dapat menyebabkan dampak yang berakibat fatal pada kesehatan. Bahkan, anoreksia dapat menyebabkan kematian mendadak akibat berat badan yang terlalu rendah. 

Hal ini terjadi akibat irama jantung yang tidak normal dan ketidakseimbangan elektrolit. Ini yang mungkin dialami oleh Sarah Rav sehingga ia hampir meregang nyawa akibat anoreksia yang dialami. 

Bukan itu saja, anoreksia juga dapat memicu berbagai komplikasi lainnya pada kesehatan, seperti osteoporosis, kehilangan massa otot, anemia, hingga kerusakan organ tubuh.

Jika pengidap anoreksia mengalami kekurangan nutrisi yang sangat parah, hal ini bisa membuat fungsi organ, seperti otak, jantung, dan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan ini bahkan tidak dapat membaik, meskipun anoreksia sudah dapat dikendalikan.

Selain pada fisik, anoreksia juga dapat memicu kondisi depresi yang dapat memicu pemikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Sebaiknya segera lakukan pengobatan baik secara fisik maupun mental untuk mengatasi gangguan ini.

Pengobatan anoreksia dilakukan untuk memulihkan kondisi tubuh dengan memerhatikan asupan gizi hingga berat badan pengidapnya. Selain memastikan pengonsumsian makanan sehat dan bergizi, kamu juga bisa menambahkan asupan suplemen agar pemulihan dapat dilakukan secara optimal.

Cek kebutuhan medis yang kamu butuhkan melalui aplikasi Halodoc. Vitamin yang dibutuhkan akan langsung diantar ke tempat kamu. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Anorexia Nervosa.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Anorexia Nervosa.