Bagaimana Terjadinya Proses Kehamilan?
Halodoc, Jakarta – Proses kehamilan terjadi setelah adanya pembuahan pada sel telur. Peluang terjadinya kehamilan menjadi lebih besar jika hubungan intim dilakukan pada masa ovulasi. Namun, sebenarnya proses kehamilan bisa terjadi kapan saja selama ada pembuahan pada sel telur yang telah matang. Wanita dikatakan hamil jika pembuahan berhasil terjadi.
Peluang kehamilan menjadi lebih tinggi jika hubungan intim dilakukan pada masa ovulasi alias masa subur. Pada wanita, ovulasi umumnya berlangsung sekitar 2 minggu sebelum hari pertama periode menstruasi berikutnya dimulai. Pada masa ovulasi, indung telur atau ovarium akan mengeluarkan sel telur yang telah matang dan siap untuk dibuahi.
Baca juga: Begini Proses Kehamilan dengan Bayi Tabung
Dimulainya Proses Kehamilan
Kehamilan terjadi setelah sel telur matang berhasil dibuahi oleh sperma. Maka dari itu, proses kehamilan akan terjadi setelah suami istri berhubungan intim. Sel telur yang sudah matang memiliki masa hidup selama 24 jam. Dengan kata lain, jika pada waktu tersebut pembuahan tidak dilakukan, kadar hormon akan menurun dan sel telur akan meluruh.
Pembuahan sel telur bisa terjadi dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah hubungan intim. Setelah berhubungan, sekitar 300 juta sel sperma akan dikeluarkan dan mulai memasuki Miss V. Namun, hanya sedikit dari sel sperma tersebut yang akan mencapai tuba falopi, tempat di mana sel telur “menunggu” untuk dibuahi.
Dari sisa sperma yang berhasil masuk, biasanya berjumlah ratusan, hanya akan ada satu sperma yang bisa bertemu dengan sel telur. Nah, pertemuan antara sperma dan sel telur ini yang menjadi awal pembuahan dan tanda dimulainya proses kehamilan.
Baca juga: Begini Proses Kehamilan dengan Donor Sperma
Proses kehamilan berlanjut setelah pembuahan terjadi, dimulai dengan sel telur berubah menjadi zigot. Setelahnya, zigot akan berkembang menjadi embrio alias calon janin. Zigot menempel di dinding rahim selama beberapa hari setelah proses pembuahan. Pada masa ini, wanita mungkin mulai memasuki masa awal kehamilan dan ada kemungkinan mengalami flek kecokelatan atau mengalami perdarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari yang disebut dengan perdarahan implantasi, tapi tidak semua wanita mengalaminya.
Setelah perdarahan selesai, kantung ketuban dan plasenta akan terbentuk. Nantinya, kedua bagian ini akan menjadi sumber nutrisi janin selama berada di kandungan. Plasenta juga akan mulai melepaskan hormon kehamilan hCG dan hormon tersebut bisa mulai dideteksi melalui tes urine. Proses kehamilan terus berlanjut dan gejala mungkin mulai dialami wanita, di antaranya mual dan perubahan pada payudara.
Untuk memastikan kehamilan, perlu dilakukan pemeriksaan atau tes kehamilan. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah tes kehamilan dengan test pack, biasanya dilakukan pada 2-3 minggu setelah hubungan intim di masa subur. Jika kamu dan suami sedang merencanakan kehamilan, disarankan untuk berhubungan intim di masa ovulasi untuk meningkatkan peluang terjadinya proses kehamilan.
Baca juga: Awas, Ini 4 Mitos yang Sering Muncul di Trimester Pertama
Pasangan yang sedang merencanakan kehamilan juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, memperhatikan kalender ovulasi, serta menjaga kesehatan tubuh dan tingkat kesuburan. Caranya bisa dengan menerapkan gaya hidup sehat, konsumsi makanan tertentu, serta dengan bantuan suplemen khusus. Biar lebih mudah, beli suplemen, multivitamin, atau kebutuhan kesehatan lain melalui aplikasi Halodoc saja. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play!