Bagaimana Prosedur Inseminasi Buatan Dilakukan?
“Inseminasi buatan adalah metode yang sering dipilih oleh pasangan yang kesulitan mendapat momongan karena masalah kesuburan. Melalui prosedur ini, dokter akan memasukan sampel sperma langsung ke leher rahim.”
Halodoc, Jakarta – Bagi pasangan yang sedang berjuang untuk mendapatkan momongan atau mengalami masalah reproduksi, inseminasi buatan adalah metode yang sering dipilih. Sebab, prosedur inseminasi buatan cenderung sederhana dan sedikit efek samping. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukan sperma langsung ke leher rahim, yaitu saluran tuba atau rahim wanita.
Melalui inseminasi buatan, sperma tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk menuju rahim. Biasanya, dokter akan menyarankan metode ini terlebih dahulu untuk mengobati kondisi infertilitas.
Prosedur Inseminasi Buatan
Ada dua metode inseminasi buatan yang bisa dipilih, yaitu inseminasi intrauterin (IUI) dan inseminasi intraservikal (ICI). Namun, IUI adalah metode yang sering digunakan dalam prosedur inseminasi buatan. Bagian penting dari prosedur IUI adalah mendapatkan dan menyiapkan sampel sperma dan menanamkannya ke dalam rahim. Berikut prosedur inseminasi buatan intrauterin yang perlu kamu ketahui:
1. Pengambilan sampel sperma
Bagian penting dari inseminasi buatan adalah mendapatkan sperma dari pasangan yang berkualitas. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendapatkan sampel sperma seperti:
- Masturbasi
- Mengumpulkan sperma selama hubungan seksual
- Aspirasi sperma bedah, di mana dokter mengeluarkan sperma langsung dari saluran reproduksi pria
- Rangsangan getaran atau listrik jika laki-laki tidak dapat ejakulasi tanpa bantuan atau perangkat
Setelah sampel didapatkan, sperma akan didinginkan dan disimpan terlebih dahulu sampai nantinya dikeluarkan lagi saat akan dimasukan ke dalam leher rahim.
2. Prosedur inseminasi
Selama prosedur, dokter akan menanamkan sperma langsung ke dalam rahim dengan kateter halus. Dokter perlu menggunakan spekulum untuk menjaga dinding vagina tetap terbuka. Kemudian, saat kateter masuk ke rahim melalui leher rahim, dokter akan mendorong sperma melalui kateter.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, prosedur ini perlu segera dilakukan saat wanita sedang dalam masa ovulasi. Pasalnya, selama ovulasi, ovarium baru saja menghasilkan sel telur, sehingga kesuburan sedang berada pada titik tertinggi. Kebanyakan wanita berovulasi sekitar 2 minggu setelah hari pertama siklus menstruasi.
Biasanya, dokter akan memberikan alat prediksi ovulasi untuk mendeteksi kadar hormon dalam urine atau air liur. Dengan alat tersebut, kamu bisa mendeteksi ovulasi secara akurat.
Seberapa Besar Peluang Inseminasi Buatan?
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan, seperti, usia wanita, penggunaan obat kesuburan dan masalah kesuburan yang mendasarinya. Menurut sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, tingkat kehamilan melalui inseminasi buatan intrauterine adalah 40,5 persen.
Hal ini kemungkinan karena penempatan dan persiapan sperma yang lebih terkonsentrasi secara langsung. Menurut Rumah Sakit dan Klinik Universitas Wisconsin, menyiapkan sampel sperma di laboratorium meningkatkan konsentrasi sperma hingga 20 kali lipat.
Jika kamu dan pasangan sedang berjuang mendapatkan momongan, sebaiknya jangan tunda lagi untuk mengunjungi dokter. Supaya mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc saja. Yuk, Download Halodoc sekarang juga!
Referensi :
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about artificial insemination.
WebMD. Diakses pada 2021. Infertility and Artificial Insemination.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Artificial Insemination.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about artificial insemination.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan