Bagaimana Mengatasi Gelisah saat Menstruasi?
Halodoc, Jakarta - Rasa gelisah atau cemas memang hal yang wajar dialami oleh semua orang. Namun pada wanita, intensitasnya akan meningkat sebelum atau selama periode menstruasi. Rasa gelisah tersebut terjadi karena perbedaan kimiawi otak dan pengaruh hormon yang tidak seimbang saat menstruasi berlangsung. Bukan hanya gelisah saja, beberapa orang bisa saja mengalami serangan panik.
Baca juga: Penyebab Anak Terlambat Mendapat Menstruasi Pertama
Tips Mengatasi Gelisah saat Menstruasi
Rasa gelisah muncul akibat fluktuasi hormonal mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Beberapa gejala yang tampak, yaitu perubahan suasana hati, merasa depresi, marah, menangis, bahkan merasa tidak berharga. Mengatasi rasa gelisah tidak dapat sepenuhnya dilakukan. Namun, mengatasi gelisah saat menstruasi dengan mengubah pola makan lebih sehat dinilai efektif mengurangi gejala yang muncul. Berikut ini beberapa langkah tersebut:
- Minum 2–3 liter air per hari. Kamu bisa menambahkan jahe ke air hangat yang dikonsumsi guna membantu proses penyembuhan.
- Tetap terhidrasi dengan mengonsumsi makanan berbahan dasar air, seperti stroberi, blueberry, seledri, ketimun, selada, dan semangka.
- Konsumsi makanan sehat, termasuk buah dan sayuran segar, ikan, ayam, dan karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan nasi merah.
- Konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium, seperti keju, yoghurt, susu, biji bunga matahari, bayam, kedelai, kangkung, buah ara, almond, biji wijen, dan tahu
- Konsumsi makanan kaya akan vitamin E dan D, tiamin, magnesium, dan minyak ikan omega-3.
- Konsumsi makanan dengan kandungan diuretik alami, seperti seledri, mentimun, semangka, tomat, asparagus, jus lemon, bawang putih, melon, dan selada.
- Minum teh hijau. Teh jenis ini berfungsi membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks, serta berperan sebagai diuretik alami.
- Berolahraga sebanyak 4–6 kali per minggu selama 30 menit.
- Batasi konsumsi alkohol.
- Minum air hangat untuk membantu mengendurkan otot rahim yang tegang.
Jika sejumlah tanda yang telah disebutkan hilang setelah haid, maka kondisi tersebut normal. Namun, jika perubahan tersebut berlanjut setelah menstruasi, kamu membutuhkan pertolongan ahli segera. Diskusikan bagaimana rasa gelisah yang kamu alami dengan psikolog atau psikiater di aplikasi Halodoc, ya.
Baca juga: Hati-Hati, Telat Datang Bulan Bisa Menandai 8 Penyakit Ini
Penyebab Rasa Gelisah Terus Berlangsung
Jika rasa gelisah terus-menerus berlangsung, bahkan setelah menstruasi, bisa jadi kamu terkena premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Kondisi ini merupakan gangguan yang mirip dengan premenstrual syndrome, tetapi jauh lebih parah. Keduanya sama-sama menunjukkan sejumlah gejala fisik dan emosional, tetapi PMDD akan menyebabkan gejala ekstrem hingga pengidap tidak bisa beraktivitas seperti biasa, bahkan berdampak pada terganggunya interaksi sosial dengan orang sekitar.
Hingga kini, belum dapat diketahui secara pasti mengapa PMDD bisa terjadi. Namun dugaan yang paling kuat adalah, tubuh bereaksi secara berlebihan dan tidak normal terhadap perubahan hormon saat siklus menstruasi berlangsung. Terdapat kaitan antara PMDD dengan kurangnya kadar serotonin, yaitu zat dalam otak yang berfungsi mengantarkan sinyal-sinyal saraf. Nah, sel-sel dalam otak bergantung pada serotonin juga agar dapat mengendalikan mood, konsentrasi, tidur, dan rasa sakit dengan baik.
Baca juga: Penjelasan tentang Flek Usai Menstruasi Tergolong Normal
Beberapa faktor pemicu PMDD, yaitu memiliki riwayat keluarga dengan PMDD, memiliki riwayat depresi, gangguan mood, serta memiliki kebiasaan merokok. Jika sudah mengalaminya, kamu perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah penanganan. Umumnya, dokter akan mengobati rasa gelisah berlebihan dengan memberikan obat antidepresan, obat hormon, suplemen atau multivitamin yang dibutuhkan, serta menyarankan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat.