Bagaimana Cara Tepat Menghitung Masa Subur pada Wanita?
Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang sedang merencanakan kehamilan, menghitung masa subur menjadi hal yang cukup penting. Penentuan masa subur adalah untuk memastikan kondisi yang tepat untuk sel telur dan sperma bertemu.
Pada wanita, siklus menstruasi dapat memberi petunjuk tentang kapan tubuh siap untuk memulai proses kehamilan. Kebanyakan wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Itu berarti kamu memiliki kemungkinan besar untuk hamil sekitar 6 hari setiap bulannya.
Masa subur dimulai dari lima hari sebelum ovarium melepas sel telur atau disebut dengan masa ovulasi. Berhubungan intim di dalam periode waktu tersebut berpeluang besar untuk terjadinya kehamilan. Melacak periode bulanan adalah salah satu cara untuk menghitung masa subur.
Baca juga: Siklus Menstruasi Tidak Normal, Kapan Harus ke Dokter?
Memetakan Siklus Menstruasi
Bagaimana caranya? Kamu perlu memetakan siklus menstruasi dan mencatat berapa lama berlangsung. Lamanya siklus dapat sedikit berbeda dari bulan ke bulan, sebaiknya catatlah selama beberapa bulan.
Setelah mendapatkan rata-rata, kurangi 18 hari dari panjang siklus terpendek. Ini adalah hari pertama kemungkinan besar kamu mengalami masa subur. Selanjutnya, kurangi 11 hari dari panjang siklus terpanjang. Ini adalah hari terakhir kamu kemungkinan besar akan subur. Berhubungan intim di antara dua tanggal tersebut akan memberi kesempatan maksimal untuk terjadinya kehamilan.
Baca juga: Datang Bulan 3 Bulan Sekali, Normal atau Tidak?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menunjukkan kemungkinan seseorang hamil meningkat tajam dalam 7 hari setelah hari terakhir menstruasinya. Setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda, jadi kamu tidak bisa menjadikan siklus orang lain sebagai acuan.
Membaca Tanda Ovulasi
Selain memetakan siklus menstruasi, kamu juga bisa melacak tanda-tanda ovulasi dari perubahan kondisi fisik, seperti:
1. Kram ringan di perut bagian bawah.
2. Keputihan yang lebih basah, jernih, dan licin mirip dengan putih telur.
3. Sedikit peningkatan suhu tubuh basal.
4. Dorongan seks yang lebih tinggi.
Beberapa tanda tersebut, seperti suhu basal tubuh, akan terus berubah setelah ovulasi terjadi. Untuk alasan ini, seseorang sebaiknya tidak menggunakan suhu untuk memprediksi masa subur. Mungkin akan menjadi lebih relevan jika sebelumnya kamu membaca tanda-tanda ini dalam kurun beberapa bulan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukkan Kehamilan yang Sehat
Pilihan lainnya untuk mengetahui masa subur adalah dengan menggunakan alat prediksi ovulasi atau monitor kesuburan. Alat bantu kesuburan dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon tertentu dalam urine untuk menentukan hari ovulasi setiap bulan.
Menggunakan kombinasi metode ini dapat memberikan akurasi terbaik buatmu. Setelah mengetahui masa subur, ada baiknya kamu mengatur waktu berhubungan intim guna memaksimalkan peluang kehamilan.
Kamu juga bisa melakukan kiat-kiat berikut untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan:
1. Lakukan hubungan intim secara teratur.
2. Hindari merokok. Penggunaan tembakau mengurangi kesuburan dan berdampak pada kesehatan janin yang sedang berkembang.
3. Batasi asupan alkohol. Asupan alkohol dapat mengurangi kesuburan pada pria dan wanita serta membahayakan janin.
4. Pertahankan berat badan normal. Orang yang kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan lebih cenderung mengalami ovulasi tidak teratur.
5. Seorang dokter dapat menilai kesehatan pasangan secara keseluruhan dan mungkin dapat mengidentifikasi metode untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan.
Butuh informasi lebih jelas mengenai siklus menstruasi ataupun cara tepat menghitung masa subur wanita? Tanyakan saja langsung ke dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.