Bagaimana Cara Penularan Pneumonia?
Halodoc, Jakarta – Setelah merebaknya pandemi COVID-19, pneumonia menjadi banyak diperbincangkan. Pasalnya, pneumonia menjadi salah satu kondisi yang bisa dikembangkan dari infeksi COVID-19. Pneumonia adalah penyakit pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Kondisi ini dimulai ketika alveoli, kantung yang ada dalam paru-paru, dipenuhi dengan nanah dan cairan. Akibatnya, seseorang akan terasa sakit saat bernapas karena asupan oksigen terganggu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia adalah penyakit menular yang menyebabkan kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Pneumonia disebabkan oleh sejumlah agen infeksi, termasuk virus, bakteri, dan jamur, seperti :
-
Streptococcus pneumoniae. Ini adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumonia.
-
Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Virus ini menjadi penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakteri.
-
Virus syncytial pernapasan adalah penyebab virus pneumonia lainnya.
Mengingat pneumonia bisa menjadi penyakit serius dan sangat menular, kamu perlu tahu bagaimana cara penyakit ini menular serta langkah pencegahannya. Berikut cara penularan pneumonia yang perlu diketahui.
Baca juga: Awas, Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Terserang Pneumonia
Bagaimana Pneumonia Menular?
Pneumonia dapat menyebar dalam sejumlah cara. Virus dan bakteri yang biasa ditemukan di hidung atau tenggorokan anak dapat menginfeksi paru-paru jika terhirup. Melansir dari WHO, penyakit ini bisa menyebar melalui darah, terutama selama kelahiran atau tidak lama setelah kelahiran.
Selain itu, kuman dapat menyebar melalui tetesan yang terbawa atau droplets, melalui udara dari batuk atau bersin hingga saat seseorang berbicara. Ketika seseorang yang mengidap pneumonia batuk dan bersin, mereka akan menyemburkan tetesan kecil cairan yang mengandung kuman ke udara. Tetesan ini dapat terhirup oleh seseorang yang berada di dekatnya.
Cara Mencegah Penularan Pneumonia
Melansir dari National Health Service, seseorang dapat mencegah penyebaran pneumonia dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan kebersihan sederhana, seperti:
- Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh, terutama setelah menyentuh hidung dan mulut serta sebelum memegang makanan.
- Batuk dan bersin ke tisu, lalu segera membuangnya dan mencuci tangan.
- Tidak berbagi peralatan makan dan peralatan mandi dengan orang lain.
Baca juga: Perokok Pasif Dapat Terkena Pneumonia, Ini Penyebabnya
Selain menjaga kebersihan, vaksinasi mungkin diperlukan agar lebih terlindungi. Vaksin pneumokokus melindungi terhadap Streptococcus pneumoniae, yang merupakan penyebab paling umum dari pneumonia bakteri. Vaksinasi biasanya direkomendasikan untuk bayi, lansia yang berusia di atas 65 tahun, dan individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung atau ginjal yang serius.
Vaksin pneumokokus biasanya diberikan selama jadwal vaksin Si Kecil. Untuk itu, ibu tidak boleh melewatkan seluruh vaksin yang wajib anak dapatkan. Jika ibu tidak yakin apakah ibu atau anak telah diberikan vaksin, sebaiknya tanyakan kepada dokter. Kalau ibu butuh bertanya dengan dokter mengenai kondisi ini, ibu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Mengapa Pneumonia Bisa Berakibat Fatal?
Atau, kalau ibu ingin menemui dokter secara langsung, ibu juga bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu antre terlalu lama di rumah sakit, tinggal pesan janji, ibu bisa mengetahui estimasi giliran masuk untuk bertemu dokter. Mudah, bukan?
Referensi :
World Health Organization. Diakses pada 2020. Pneumonia.
National Health Services. Diakses pada 2020. Is pneumonia contagious?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan