Bagaimana Cara Pemeriksaan Audiometri Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juli 2020
Bagaimana Cara Pemeriksaan Audiometri Dilakukan?Bagaimana Cara Pemeriksaan Audiometri Dilakukan?

Halodoc, Jakarta - Terdapat beragam cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada telinga, salah satunya lewat pemeriksaan audiometri. Pemeriksaan ini merupakan sebuah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa tingkat fungsi dari pendengaran seseorang dengan cara mendengar suara, nada, atau frekuensi tertentu. 

Selain itu, pemeriksaan audiometri ini juga umum dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan pendengaran setelah operasi dilakukan pada pengidap tumor di atau sekitar telinga. Pemeriksaan pada gangguan telinga ini bertujuan untuk mengetahui ambang batas pendengaran seseorang dan jenis gangguannya bila ada. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memakai alat audiogram nada murni, di dalam ruang kedap suara. 

Baca juga: 5 Hal yang Diperhatikan saat Pemeriksaan Audiometri


Seperti apa Prosedurnya?

Dalam pemeriksaan ini, dokter akan mendeteksi seseorang yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural atau kerusakan saraf, dan gangguan pendengaran konduktif atau kerusakan pada gendang telinga. Pada pemeriksaan audiometri ada beberapa bagian tes yang akan dilakukan.

Pertama, pemeriksaan ini akan menguji pendengaran menggunakan suara paling lembut atau yang paling tidak terdengar untuk seseorang. Dalam pemeriksaan ini, kita akan dipakaikan earphone dan mendengar berbagai macam suara yang diarahkan ke salah satu telinga pada satu waktu. 

Dalam pemeriksaan ini, ahli audiologi akan meminta kita untuk mengangkat tangan ketika mendengar suara. Contohnya, jika mendengar suara di telinga kanan, maka angkat tangan kanan dan juga sebaliknya. Pada beberapa kesempatan, kita mungkin diminta untuk menekan tombol atau membuat tanda lain apabila telah mendengarkan suara.

Di pemeriksaan audiometri ini, kerasnya suara diukur dengan satuan desibel (dB). Seseorang yang melakukan pemeriksaan akan diberikan suara bisikan sekitar 20 dB, musik keras sekitar 80–120 dB, dan mesin jet sekitar 180 dB. Lalu, akan diberikan nada suara yang diukur dalam satuan frekuensi (Hz). Selain itu, telinga seseorang yang diperiksa akan diberikan nada bass rendah sekitar 50–60 Hz, nada tinggi sekitar 10.000 Hz atau lebih tinggi. 

Setelah itu, akan dilakukan tes pengenalan kata. Tes ini berfungsi untuk menilai kemampuan seseorang untuk memahami ucapan dari kebisingan latar belakang. Apabila pengenalan ucapan seseorang buruk, ucapan yang terdengar mungkin akan kacau. Tes pengenalan kata dapat membantu untuk memprediksi kegunaan alat bantu dengar yang digunakan.

Baca juga: Telinga Berdenging Bisa Jadi Tanda Infeksi Telinga Tengah


Kapan Melakukan Pemeriksaan Audiometri?

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan atas anjuran dokter. Misalnya, ketika seseorang merasakan adanya gangguan pada pendengarannya, sehingga terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Di samping itu, ada juga beberapa indikasi pemeriksaan audiometri lainnya, seperti: 

  1. Adanya penurunan kualitas pendengaran. 
  2. Rasa penuh di telinga.
  3. Telinga berbunyi dengung (tinnitus).
  4. Adanya gangguan keseimbangan.
  5. Riwayat trauma.
  6. Riwayat terpaan suara bising.
  7. Riwayat keluarnya cairan pada telinga.
  8. Riwayat pemakaian obat ototoksik.
  9. Riwayat gangguan pendengaran pada keluarga.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Audiometry. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hearing loss.