Halodoc, Jakarta – Stres pada anak mungkin tidak mudah dikenali. Namun, ayah dan ibu bisa memperhatikan beberapa tanda yang bisa menjadi gejala anak mengalami stres atau perasaan tertekan. Dengan begitu, orangtua bisa membantu Si Kecil untuk melewati masa-masa sulit serta menghindari hal yang tidak diinginkan akibat stres pada anak. 

Nyatanya, stres tidak hanya bisa menyerang orang dewasa atau orang tua, tapi juga anak-anak. Secara umum, ada beberapa faktor yang bisa memicu anak merasa stres, mulai dari aktivitas yang terlalu padat, banyak tugas sekolah, kelelahan, kurang tidur, kondisi di rumah atau lingkungan sekitar, kurang tidur, serta mengalami intimidasi atau mengalami masalah di lingkungan pertemanan. 

Baca juga: Ini 3 Depresi pada Anak Broken Home

Mengenali Tanda Stres pada Anak 

Aktivitas sehari-hari atau lingkungan keluarga bisa membuat anak-anak mengalami stres, misalnya saat harus berpisah jauh dari orangtua. Tidak hanya itu, anak yang sudah memasuki usia sekolah mungkin juga mengalami tekanan sosial, termasuk tuntutan di sekolah yang bisa memicu terjadinya stres pada anak. Lantas, bagaimana cara orangtua bisa mengenali stres pada anak? 

Hal ini mungkin akan susah-susah gampang untuk dilakukan. Namun, bukan berarti tidak bisa. Ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikator Si Kecil mengalami stres, mulai dari perubahan sikap atau perilaku, penurunan nafsu makan, mengalami gangguan tidur, sering mengompol, emosi yang berubah-ubah, sulit berkonsentrasi hingga penurunan prestasi akademik. 

Stres pada anak juga bisa memicu gejala fisik, seperti nyeri perut atau sakit kepala. Namun perlu diketahui, tidak semua anak yang sedang tertekan akan mengalami gejala yang sama. Orangtua disarankan untuk lebih memperhatikan dan peka terhadap kondisi mental anak. Mengingat, aktivitas sehari-hari yang dijalani anak yang mungkin bisa memicu stres sulit untuk dihindari. 

Baca juga: 4 Tanda yang Muncul di Tubuh Saat Mengalami Stres

Namun, ayah dan ibu bisa mencoba menerapkan beberapa hal untuk mencegah anak mengalami stres. Mencegah stres pada anak bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: 

• Jadi Pendengar yang Baik 

Salah satu peran orangtua saat anak mengalami stres adalah menjadi pendengar yang baik. Saat Si Kecil menunjukkan tanda stres, coba ajak anak bercerita dan dengarkan semua keluh kesahnya. Hal ini bisa membantu meringankan perasaan tertekan dan stres yang dialami anak. 

• Meluangkan Waktu 

Bisa jadi, anak merasa tertekan dan menjadi stres karena kesepian. Kalau begitu, orangtua sebaiknya mencoba untuk meluangkan waktu dan habiskanlah bersama anak. Isi waktu dengan saling bercerita, misalnya mengenai aktivitas yang dijalani dan bagaimana perasaannya. 

• Kurangi Aktivitas Si Kecil 

Stres pada anak juga bisa terjadi karena kelelahan dan aktivitas yang terlalu padat. Maka dari itu, ayah dan ibu mungkin bisa mulai memikirkan untuk mengurangi aktivitas harian Si Kecil, terutama yang bisa membuatnya stres. Pastikan orangtua selalu berdiskusi dengan anak terkait aktivitas yang memungkinkan untuk dikurangi. 

• Dampingi Anak 

Salah satu cara menghindari stres pada anak adalah selalu berada di sekitarnya, terutama dalam keadaan stres atau sedih. Hal ini bisa membuat Si Kecil merasa lebih tenang dan mampu menghadapi masalahnya dengan baik. 

Baca juga: Orangtua yang Stres dapat Memengaruhi Kesehatan Anak

Jika anak mengalami masalah yang berat dan butuh bantuan ahli untuk menghadapinya, coba hubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc. Ajak anak untuk menyampaikan keluhan pada ahlinya melalui Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

Campak Bisa Menyebabkan Kematian, Mitos atau Fakta

Referensi:

American Psychological Association. Diakses pada 2021. Identifying signs of stress in your children and teens.

Kids Health. Diakses pada 2021. Childhood Stress.

Psych Central. Diakses pada 2021. How Stress Affects Children & How to Manage It.

WebMD. Diakses pada 2021. 10 Reasons Your Child Might Be Stressed.

Verywell Family. Diakses pada 2021. How to Spot Stress and Anxiety in Children.