Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Sering Gumoh?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Agustus 2021
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Sering Gumoh?Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Sering Gumoh?

“Wajar bila bayi yang baru lahir sering mengalami gumoh. Kendati demikian, kondisi ini sering membuat orangtua khawatir. Ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi bayi gumoh. Mulai dari menyendawakan bayi atau memilih ukuran dot yang pas.”

Halodoc, Jakarta – Gumoh adalah hal yang lazim dialami bayi. Namun, kondisi ini terkadang membuat para orang tua merasa khawatir. Padahal, gumoh bukanlah suatu hal yang harus dikhawatirkan karena akan berkurang seiring bertambah usia bayi. Gumoh biasanya sering dialami bayi usia 0-6 bulan. Di atas usia 6 bulan, intensitas gumoh akan semakin berkurang.

Penyebab gumoh pada bayi disebabkan karena otot perutnya yang belum matang sempurna. Otot yang berada di antara kerongkongan dan perut (sfingter esofagus) berfungsi menjaga isi perut agar tidak naik kembali ke kerongkongan. Sampai otot ini matang sempurna, bayi mungkin masih akan mengalami gumoh.

Baca juga: Alasan Anak Laki-Laki Lebih Dekat dengan Ibu

Cara Mengatasi Bayi Gumoh

Apabila Si Kecil sering mengalami gumoh, ada sejumlah cara yang bisa ibu lakukan untuk mengurangi gumoh bayi, antara lain:

1. Sendawakan Bayi

Setelah menyusui atau memberi makanan pada Si Kecil, pastikan posisi kepala Si Kecil lebih tegak selama 20-30 menit. Posisi tegak juga dapat membantu bayi agar lebih mudah sendawa. Bersendawa setelah setiap menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi. Penumpukan udara dapat membuat perut bayi kembung dan membuatnya gumoh. 

2. Perhatikan Ukuran Dot

Apabila Si Kecil menyusu dengan dot, perhatikan ukuran dot yang digunakan. Lubang dot yang terlalu besar bisa menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat Si Kecil mudah tersedak dan gumoh.

3. Pastikan Si Kecil Tidak Tengkurap Setelah Menyusu

Memposisikan Si Kecil telentang dapat memicu refluks dan membuatnya gumoh. Oleh sebab itu, janganlah langsung menidurkannya setelah menyusui atau memberi makan Si Kecil. Sebaiknya, gendong atau posisikan tegak selama 20-30 menit terlebih dahulu. 

4. Perhatikan Makanan yang Ibu Konsumsi

Terkadang, makanan yang ibu konsumsi bisa membuat Si Kecil mudah gumoh. Dokter mungkin menyarankan ibu supaya menghindari produk susu atau makanan tertentu lainnya.

Baca juga: Bayi Sering Muntah Bisa Jadi Penyebabnya Stenosis Pilorus

5. Beri Makanan Secukupnya

Cara lain untuk mencegah Si Kecil sering gumoh adalah memberikan makan atau susu secukupnya. Pastikan pula untuk menyendawakan Si Kecil setiap habis menyusu atau di sela waktu menyusui.

Tak sedikit orang tua yang masih bingung membedakan antara gumoh dan muntah pada bayi. Saat mengalami gumoh, cairan yang dikeluarkan Si Kecil umumnya sedikit, mungkin sekitar 10 cc saja. Gumoh biasanya juga disertai dengan sendawa saat ibu menggendong Si Kecil dalam posisi tegak. Sedangkan muntah ditandai dengan keluarnya cairan lebih banyak dengan semburan yang lebih kuat. 

Baca juga: Ini Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI

Itulah informasi seputar gumoh yang perlu ibu ketahui. Apabila ibu perlu membeli keperluan Si Kecil, beli saja di toko kesehatan Halodoc. Tak perlu repot ke luar rumah, tinggal klik lalu pesanan akan langsung diantar ke rumah.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Spitting up in babies: What’s normal, what’s not.
Healthy Children. Diakses pada 2021. Why Babies Spit Up.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan