Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit Kuning?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 September 2020
Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit Kuning?Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit Kuning?

Halodoc, Jakarta - Seperti namanya, penyakit kuning terjadi ketika ada penguningan pada beberapa bagian tubuh, seperti kulit dan bagian putih mata. Kondisi yang disebut jaundice ini sebenarnya kurang tepat disebut sebagai penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. 

Penyakit kuning bisa terjadi pada orang dengan usia berapa pun. Meski sering kali terjadi pada bayi baru lahir. Namun, penyakit kuning pada bayi baru lahir umumnya normal dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, selama langsung dibawa ke rumah sakit untuk berikan perawatan intensif. 

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Sakit Kuning

Cara Mendiagnosis Penyakit Kuning

Cara untuk memastikan diagnosis penyakit kuning, dokter biasanya melakukan pemeriksaan kadar bilirubin, lewat tes darah. Kemudian, untuk mencari tahu apa penyebab yang mendasari penyakit kuning yang terjadi, dibutuhkan beberapa pemeriksaan berikut:

  1. Tes darah. Dilakukan untuk mengukur kadar enzim dan protein yang dihasilkan hati. Tes ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat infeksi atau penyakit autoimun atau tidak.
  2. Tes urine atau urinalisis. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar zat bilirubin yang telah diolah. Tujuan dilakukannya untuk membantu dokter mengetahui penyebab penyakit kuning, apakah pre-hepatic, intra-hepatic atau post-hepatic.
  3. Pemindaian. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kondisi organ hati dan saluran empedu. Jenis tes pemindaian yang biasa dilakukan meliputi USG, CT scan, MRI, atau ECRP.
  4. Biopsi hati. Tes ini dilakukan oleh dokter gastroenterologi, dengan mengambil sampel jaringan organ hati, untuk diperiksa di laboratorium.

Itulah beberapa jenis pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit kuning. Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala penyakit kuning, segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar bisa segera dilakukan pemeriksaan dan pengobatan.

Baca juga: Kuku Berwarna Kuning, Ada Risiko Sakit Apa?

Seperti Apa Pengobatan untuk Penyakit Kuning?

Setelah diagnosis dipastikan, selanjutnya akan dilakukan pengobatan. Pengobatan untuk penyakit kuning disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengobatan untuk penyakit kuning pre-hepatic berbeda dengan penyakit kuning intra-hepatic atau penyakit kuning post-hepatic. Berikut ini penjelasannya:

1.Pengobatan Penyakit Kuning Pre-hepatic

Pengobatan untuk penyakit kuning pre-hepatic dilakukan untuk mencegah hancurnya sel darah merah terlalu banyak. Sebab, kondisi tersebut bisa menyebabkan penumpukan bilirubin. Jika penyakit kuning pre-hepatic disebabkan oleh malaria, dokter akan meresepkan obat antimalaria seperti doxycycline atau chloroquine, untuk menghentikan infeksi malaria yang mengakibatkan banyaknya penghancuran sel darah merah.

2.Pengobatan Penyakit Kuning Intra-hepatic

Tujuan dilakukannya pengobatan penyakit kuning intra-hepatic untuk memperbaiki kerusakan hati dan mencegah meluasnya kerusakan tersebut. Jika kerusakan hati disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, maka pengidap penyakit kuning wajib menghentikan konsumsinya.

Sementara itu, jika kerusakan hati disebabkan oleh infeksi, misalnya hepatitis B atau hepatitis C, dokter akan memberikan obat antivirus. Namun, lain lagi jika kerusakan hati sudah tahap akhir dan tidak dapat diperbaiki (sirosis), dokter biasanya akan menyarankan prosedur transplantasi hati.

Baca juga: Inilah Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa

3.Pengobatan Penyakit Kuning Post-hepatic

Pengobatan penyakit kuning post-hepatic bertujuan untuk menghilangkan sumbatan di dalam saluran empedu dan pankreas. Jika penyakit kuning post-hepatic akibat batu saluran empedu, dokter akan mengangkat batu tersebut melalui operasi.

Lalu, bagaimana pengobatan penyakit kuning untuk bayi baru lahir? Pada kebanyakan kasus, penyakit kuning pada bayi baru lahir bisa membaik dalam 2-3 minggu. Namun, pada kasus yang parah, bisa juga dibutuhkan beberapa penanganan seperti fototerapi, suntik immunoglobulin, dan transfusi tukar, di rumah sakit. Jadi, sebaiknya segera bawa bayi ke rumah sakit, jika mengalami gejala penyakit kuning. 

Referensi:
American Liver Foundation. Diakses pada 2020. Jaundice In Newborns
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Tests and Procedures. Bilirubin Test.
Emedicine Health. Diakses pada 2020. Jaundice.
MedicineNet. Diakses pada 2020. Jaundice in Adults (Hyperbilirubinemia).