Halodoc, Jakarta – Selain demam berdarah dan malaria, chikungunya juga adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang umum terjadi. Meskipun jarang berakibat fatal, chikungunya tetap perlu diwaspadai karena menyebabkan gejala yang sulit diatasi dan bisa bertahan dalam waktu yang lama.

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Kamu bisa tertular virus chikungunya bila kamu digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi virus tersebut sebelumnya. Virus chikungunya tidak menular dari orang ke orang. Namun, penting untuk mengetahui cara mencegah penyakit chikungunya.

Baca juga: 3 Hal yang Bisa Tingkatkan Risiko Chikungunya

Cara Mencegah Penyakit Chikungunya

Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah penyakit chikungunya. Cara paling efektif untuk menghindari infeksi virus tersebut dengan mencegah gigitan nyamuk. Nyamuk penyebab chikungunya dapat menggigit manusia dan dan menyebarkan virus pada pagi dan sore hari, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. 

Berikut ini cara-cara yang bisa kamu lakukan agar terlindung dari gigitan nyamuk:

1.Gunakan Semprotan atau Losion Anti-Nyamuk

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk menggunakan produk anti-nyamuk yang memiliki label yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah terdaftar di Badan Perlindungan Lingkungan atau Environmental Protection Agency (EPA). Bila digunakan sesuai petunjuk, anti-nyamuk yang terdaftar EPA terbukti aman dan efektif , bahkan untuk wanita hamil dan menyusui.

Berikut tips menggunakan produk anti-nyamuk untuk mencegah penyakit chikungunya:

• Selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk.
• Gunakan kembali losion anti-nyamuk sesuai petunjuk. 
• Bila kamu ingin menggunakan tabir surya, kenakan dulu tabir surya sebelum mengenakan losion anti-nyamuk.
• Hindari menggunakan semprotan pengusir nyamuk pada kulit.

Baca juga: Kenali Demam yang Jadi Gejala Penyakit Chikungunya

2.Kenakan Baju Berlengan Panjang dan Celana Panjang

Sebisa mungkin tutupi semua area kulit kamu dengan mengenakan baju berlengan panjang dan celana panjang agar tidak digigit nyamuk. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan permethrin pada pakaian dan perlengkapan (seperti sepatu bot, celana, kaus kaki) atau beli pakaian dan perlengkapan yang sudah dilengkapi dengan permethrin.

Permethrin adalah insektisida yang membunuh atau mengusir nyamuk. Pakaian yang diberikan permethrin dapat memberikan perlindungan terhadap nyamuk setelah beberapa kali pencucian. Bacalah informasi produk untuk mengetahui berapa lama perlindungan dapat bertahan. Ingat, hindari menggunakan produk permethrin langsung pada kulit.

3.Cegah Nyamuk Di Dalam dan Luar Ruangan

Untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, gunakanlah kawat nyamuk pada jendela dan pintu. Kamu sebaiknya juga tetap tinggal di dalam ruangan yang tertutup di mana terdapat AC.

Selain itu, cegah juga nyamuk bertelur di dalam air dengan cara:

• Menutup rapat tempat penyimpanan air. 
• Menguras tempat penampungan air. 
• Mengubur barang bekas yang menampung air (seperti ban, ember, pot bunga, tempat sampah, dan lain-lain).
• Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.

4.Mencegah Gigitan Nyamuk Saat Bepergian Ke Luar Negeri

Bila kamu akan bepergian ke negara endemik chikungunya, perhatikan tips-tips berikut ini agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebab chikungunya:

• Pilihlah hotel atau penginapan dengan AC atau yang memiliki kawat nyamuk pada ventilasi.
• Tidurlah di bawah kelambu jika tempat menginap cukup terbuka atau tidak memiliki kawat nyamuk pada ventilasinya. Kelambu yang diberikan permethrin dapat memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan kelambu yang tidak diberikan permethrin.

Baca juga: Alami Penyakit Chikungunya, Ini Penanganan yang Tepat

Itulah penjelasan mengenai cara-cara mencegah penyakit chikungunya. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga yang bisa memberikanmu solusi kesehatan terlengkap kapan saja dan di mana saja.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Chikungunya Virus.

WebMD. Diakses pada 2020. What Is Chikungunya?