Bagaimana Cara Membedakan Gejala Kanker Lambung dan Maag?
Halodoc, Jakarta – Kanker lambung dan maag memiliki gejala yang berbeda. Walaupun sensasinya sama, kanker lambung bisa lebih parah ketimbang sakit maag. Kanker lambung pun sering kali tidak terdiagnosis sampai stadium lanjut, karena biasanya tidak menimbulkan gejala awal.
Namun, saat sudah memasuki stadium lanjut, gejala dan tanda kanker lambung adalah kelelahan, penurunan berat badan, anemia, tinja berwarna hitam, mual, dan muntah parah yang terkadang disertai darah. Maag sendiri gejalanya adalah ketidaknyamanan perut, nyeri lapar, atau perut terasa terbakar beberapa jam setelah makan. Informasi selengkapnya mengenai kanker lambung dan maag bisa dibaca di sini!
Baca juga: Idap Maag Kronis Bolehkah Berpuasa?
Apakah Maag Dapat Picu Kanker Lambung?
Maag tidak dapat menyebabkan kanker lambung, tetapi tukak lambung dapat memicu kanker. Tukak lambung disebabkan oleh infeksi H pylori yang juga terkait dengan karsinoma atau kanker. Karena tukak lambung adalah luka terbuka, bakteri dapat menginfeksi dengan mudah.
Ini menyebabkan mutasi pada DNA dan merusak sel-sel lapisan perut. Peradangan yang berlangsung lama dapat menyebabkan radang perut kronis dan bahkan kanker perut. Jaringan lambung yang rusak digantikan oleh jaringan usus atau fibrosa secara alami. Transformasi ini adalah salah satu gejala pertama kanker perut.
Kemungkinan tukak lambung berubah menjadi kanker bisa dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Beberapa faktor pemicunya adalah minuman beralkohol, merokok, atau mengunyah tembakau yang meningkatkan produksi asam lambung dan mempercepat kemungkinan tukak lambung bermanifestasi menjadi kanker lambung.
Baca juga: Mengidap Kanker Usus Besar, Ini Gejalanya
Pun, aspirin dan obat anti inflamasi lainnya mengurangi kemampuan lambung untuk menghasilkan lendir pelindung, sehingga mempercepat produksi asam di perut. Obat-obatan semacam ini bisa mengurangi aliran darah ke perut dan merusak kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel. Semua faktor ini meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Bagi kamu yang sering mengalami sakit perut, mual, atau muntah intens, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Diagnosis lebih dini dapat mencegah komplikasi yang serius. Tukak lambung sudah pasti bisa disembuhkan.
Kanker lambung pada stadium pertama juga bisa disembuhkan. Dinding perut berlubang dan menyebabkan kanker dan pendarahan internal. Jadi, waspadai komplikasi tersebut dan periksakan ke dokter jika kamu memiliki gejala sakit maag yang intens.
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut tentang kanker lambung dan maag, kamu bisa menanyakannya ke dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, kamu bisa berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo, download aplikasinya di App Store atau Google Play!
Bagaimana Cara Mencegah Sakit Maag?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maag yang parah bisa menyebabkan tukak lambung, dan tukak lambung yang tidak diobati berpotensi memicu kanker lambung. Menyadari kemungkinan-kemungkinan tersebut, ada baiknya kamu melakukan pencegahan di awal. Bagaimana caranya?
Baca juga: Mengidap Maag? Hindari 10 Makanan yang Bisa Memicunya
1. Hindari makanan yang mengiritasi perut. Jika perut sakit saat memakannya, sebaiknya dihindari. Setiap orang punya sensitivitas yang berbeda, tetapi makanan pedas, buah jeruk, dan makanan berlemak umumnya adalah penyebab iritasi lambung.
2. Berhenti merokok. Perokok berat lebih mungkin mengembangkan maag dibandingkan bukan perokok.
3. Konsumsi alkohol secara berlebihan telah terbukti berkontribusi pada perkembangan maag, jadi minumlah secukupnya atau tidak sama sekali.
4. Pelajari cara mengontrol tingkat stres, misalnya dengan olahraga teratur dan teknik relaksasi lainnya.
Referensi:
Oncology Nursing News. Diakses pada 2020. The Link Between Gastric Ulcers and Stomach Cancer.
Emedicine Health. Diakses pada 2020. Stomach Cancer vs. Stomach Ulcers - Differences in Symptoms and Signs Topic Guide.
WebMD. Diakses pada 2020. Understanding Ulcer Prevention.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan