Badan Gatal dan Memar Enggak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Terkena Polisitemia Vera
Halodoc, Jakarta – Polisitemia vera adalah kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada sumsum tulang belakang. Penyakit ini tergolong langka dan paling sering menyerang pria dibandingkan wanita. Gejala yang cukup khas dari penyakit ini adalah rasa gatal pada tubuh dan memar yang tak kunjung hilang.
Polisitemia terjadi karena ada sesuatu yang “tidak normal” pada pengaturan sel-sel darah merah di dalam tubuh. Pada kondisi normal, tubuh akan mengatur jumlah sel-sel darah merah yang akan diproduksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Sebaliknya, pada pengidap polisitemia vera, terjadi mutasi gen yang menyebabkan sel-sel pada sumsum tulang memproduksi sel darah merah secara berlebihan. Hal itu yang kemudian memicu munculnya lebam pada permukaan kulit. Perubahan warna pada kulit, yaitu menjadi lebam atau kemerahan terjadi sebagai gejala yang menandai adanya penyakit polisitemia vera. Meski begitu, sebenarnya penyakit ini jarang menyebabkan gejala yang signifikan.
Baca juga: 7 Fakta tentang Penyakit Langka Polisitemia Vera
Selain lebam, ada beberapa gejala yang juga sering muncul, seperti lemas dan lelah, sakit kepala, pandangan kabur, mimisan, lebam, serta keluar keringat berlebihan. Pada beberapa kondisi, penyakit ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami sensasi kebas pada kaki dan tangan, kesulitan bernapas, serta pembengkakan limfa.
Kondisi ini juga menyebabkan rasa gatal pada tubuh. Biasanya, gatal-gatal akan terasa semakin buruk setelah mandi air hangat. Saat mengalami gejala gatal-gatal yang tak kunjung mereda, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti apakah penyebab gatal adalah polisitemia vera atau bukan.
Mengapa Polisitemia Vera Menyebabkan Lebam pada Kulit?
Munculnya lebam dan rasa gatal pada kulit menjadi tanda penyakit ini. Ternyata, lebam pada pengidap polisitemia vera terjadi karena adanya peningkatan jumlah sel darah merah yang terkadang juga disertai dengan kenaikan platelet dan sel darah putih.
Baca juga: Orang Berusia di Atas 60 Tahun Rentan Kena Polisitemia Vera
Peningkatan kadar hemoglobin dan penurunan kadar hormon eritropoietin juga menjadi tanda seseorang mengalami penyakit ini. Kondisi tersebut akan terdeteksi melalui pemeriksaan. Kabar buruknya, polisitemia vera adalah penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, pengobatan tetap dibutuhkan dan harus dijalani oleh pengidapnya.
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi jumlah sel darah, mencegah komplikasi, serta mengurangi gejala yang muncul. Setelah terdiagnosis penyakit ini, ada dua cara pengobatan yang biasanya dianjurkan oleh dokter, yaitu:
Baca juga: Waspadai 4 Komplikasi Polisitemia Vera Bila Tak Segera Ditangani
-
Mengeluarkan Darah
Prosedur pertama yang dianjurkan saat seseorang mengalami penyakit ini adalah mengeluarkan kelebihan darah dari tubuh. Cara yang dilakukan adalah dengan prosedur yang sama, seperti saat mendonorkan darah.
-
Konsumsi Obat
Pada beberapa kondisi, pengidap polisitemia vera akan dianjurkan mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan produksi sel darah merah.
Obat yang diberikan adalah rekomendasi dari dokter dan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Selain itu, pemberian obat juga dilakukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Jangan mengabaikan gejala gatal dan lebam yang muncul pada tubuh, bisa jadi itu adalah tanda penyakit polisitemia vera. Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti serangan jantung, stroke, emboli paru, dan trombosis vena dalam.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyebab munculnya lebam, rasa gatal, serta gejala penyakit polisitemia vera dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!