Awas, Penyakit Ini Gerogoti Jaringan Kelamin

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 September 2018
Awas, Penyakit Ini Gerogoti Jaringan Kelamin Awas, Penyakit Ini Gerogoti Jaringan Kelamin

Halodoc, Jakarta - Penyakit menular seksual (PMS) enggak hanya melulu soal HIV, sifilis, kutil kelamin, atau gonore (kencing nanah) saja, lho. Bagi kamu yang aktif secara seksual, juga mesti waspada dengan donovanosis yang bisa menggerogoti jaringan kelamin. Bikin ngeri, kan? Nah, berikut hal-hal penting yang sebaiknya diketahui mengenai penyakit tersebut.   

Gegara Bakteri dan Seks Anal

Penyakit ini dalam dunia medis juga disebut sebagai granuloma inguinale, donovanosis adalah kondisi infeksi menular seksual yang biang keladinya bakteri Klebsiella granulomatis. Penyakit menular seksual ini menyerang area kelamin (genital) dan anus yang bisa menimbulkan benjolan berwarna merah di area yang terinfeksi. Awas, benjolan ini bisa membesar secara perlahan seiring waktu. Namun yang bikin resah lagi, andaikan dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini bisa menjadi jaringan parut dan pembengkakan permanen di genital.

Kata ahli, penyebaran donovanosis sendiri biasanya terjadinya melalui Miss V atau seks anal, dan amat jarang ditularkan lewat seks oral. Oleh sebab itu, kebanyakan pengidap penyakit ini adalah kaum adam. Bagaimana dengan dampaknya? Hhmm, efek yang ditimbulkan oleh donovanosis ini bisa menggerogoti alat kelamin secara perlahan.

Amati Gejalanya

Melansir The National Library of Medicine (NLM), penyakit ini merupakan penyakit alat kelamin wanita yang menular. Donovanosis sendiri kebanyakan ditemukan di daerah tropis dan subtropis, seperti India Tenggara, Guyana, dan New Guinea. Namun yang perlu diketahui, gejala penyakit ini bisa terjadi dalam rentang satu sampai 12 minggu setelah terkontak bakteri. Lalu, seperti apa sih gejala dari orang yang mengidap PMS ini?

- Hilangnya pigmen kulit di area alat kelamin dan sekitarnya.

- Muncul luka di sekitar bokong dan benjolan berwarna merah di sekitar anus dan alat kelamin.

- Lapisan kulit perlahan terkelupas, dan selanjutnya benjolan bisa membesar akibat proses peradangan (di fase ini kulit tidak nyeri, tapi mudah berdarah).

- Kerusakan jaringan bisa meluas hingga pangkal paha.

Ada Tiga Tahap

Kata ahli, penyakit ini umumnya menimpa pria dan wanita yang berusia 20-40 tahun. Meski begitu, jumlah pengidap pria lebih banyak ketimbang wanita. Nah, berbicara donovanosis tak lepas dari tahapan perkembangan luka yang terjadi di kulit.

Di tahap pertama ini, akan muncul benjolan merah kecil yang terlihat seperti jerawat. Perlahan-lahan benjolan ini akan membesar dengan permukaan yang lembut. Tahap kedua masuk ke dalam infeksi yang mulai merusak kulit. Di tahap ini, luka akan berkembang menjadi tukak kering yang besar. Tampilannya kira-kira akan seperti kutil kelamin.

Tahap terakhir, tukak akan berkembang lebih dalam, sehingga membentuk jaringan parut pada area tersebut. Di samping itu, PMS ini bisa menyebar hingga kelenjar getah bening di lipat paha, sehingga menimbulkan benjolan di lipatan paha.

Ada Komplikasinya

Kata ahli, bila tak ditangani dengan tepat, pengidap granuloma inguinale bisa berisiko terkena beberapa komplikasi, lho. Nah, berikut penjelasannya:

- Pembengkakan permanen di organ genital karena jaringan parut.

- Kerusakan pada pembentukan jaringan parut di organ genital.

- Perubahan warna kulit di alat kelamin dan sekitarnya yang jadi memudar.

- Infeksi berulang.

- Menyebarnya ke bagian tubuh lain, dan mengakibatkan masalah, seperti gagal jantung dan pneumonia.

Punya keluhan kesehatan di alat kelamin atau anggota tubuh lainnya? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: