Awas, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Demam Scarlet Menyerang
Halodoc, Jakarta – Demam scarlet adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri ini melepaskan racun penghasil ruam dan lidah merah, kemudian infeksi menyebar lewat percikan air ludah (droplet) saat pengidap bersin atau batuk. Masa inkubasi biasanya terjadi selama 2 - 4 hari.
Baca Juga: 3 Fakta Penting Mengenai Demam Scarlet
Apa Saja Tanda dan Gejala Demam Scarlet?
Infeksi bakteri Streptococcus rentan terjadi pada pengidap radang tenggorokan. Berikut tanda dan gejala lain demam scarlet yang perlu diwaspadai:
-
Ruam merah, yakni berupa kulit terbakar dan terasa kasar seperti amplas. Ruam sering muncul di area wajah atau leher dan dapat menyebar ke badan, lengan, hingga kaki. Ruam ini biasanya berlangsung sekitar seminggu.
-
Garis merah. Terdapat garis merah di lipatan kulit sekitar pangkal paha, ketiak, siku, lutut, dan leher
-
Wajah memerah. Wajah mungkin tampak memerah dan berbentuk cincin pucat di sekitar mulut.
-
Lidah stroberi. Lidah umumnya terlihat merah dan bergelombang, seringkali tertutupi lapisan putih pada awal gejala.
Setelah tanda dan gejala, kulit yang terkena ruam akan mengelupas. Gejala di atas biasanya disertai demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius), menggigil, sakit tenggorokan, sulit menelan, kelenjar getah bening membengkak, mual, muntah, dan sakit kepala.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Demam Scarlet Bisa Sebabkan Komplikasi
Demam Scarlet Bisa Sebabkan Komplikasi
Demam scarlet biasanya menyerang anak berusia 5-15 tahun. Rentang umur tersebut berpotensi lebih tinggi terkena demam scarlet daripada orang dewasa. Bakteri demam scarlet menyebar lebih mudah pada orang yang tinggal dekat dengan pengidap, seperti anggota keluarga atau teman sekelas.
Jika tidak diobati, demam scarlet berpotensi sebabkan komplikasi karena bakteri dapat menyebar ke amandel, paru-paru, kulit, ginjal, darah, dan telinga. Namun, penyakit ini jarang menyebabkan demam rematik, yaitu kondisi serius yang dapat memengaruhi jantung, sendi, sistem saraf, dan kulit.
Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah demam scarlet. Meski begitu, ada upaya pencegahan demam scarlet yang dapat dilakukan. Antara lain:
-
Cuci tangan. Ajari cara mencuci tangan yang benar pada Si Kecil, terutama pada waktu penting seperti sebelum makan, saat menyiapkan makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh hewan.
-
Gunakan peralatan makan yang bersih. Usahakan agar Si Kecil membawa bekal dan peralatan makan dari rumah agar kebersihannya terjamin.
-
Tutup mulut dan hidung. Beritahu Si Kecil untuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin untuk mencegah penularan kuman penyakit.
Baca Juga: Biduran, Alergi atau Sakit Kulit?
Apabila memiliki pertanyaan lain seputar demam scarlet, tanya dokter Halodoc agar mendapatkan jawaban yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!