Awas, Ini Bahayanya Obesitas pada Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan masalah berat badan berlebih atau obesitas? Nah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, pada 2016 sekitar 19 miliar orang dewasa (18 tahun ke atas) mengalami kelebihan berat badan. Dari angka tersebut, sekitar 650 masuk dalam kategori obesitas. Cukup banyak bukan?
Bagi kamu yang masih memandang remeh masalah obesitas, sebaiknya perlu harap-harap cemas. Pasalnya, berlebihnya berat badan ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, hingga diabetes.
Nah, menyoal obesitas, terdapat beberapa faktor yang memicu kenaikan berat badan, salah satunya kehamilan. Pertanyaannya, apa saja dampak obesitas pada ibu hamil?
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil
Munculnya Berbagai Masalah Baru
Pada dasarnya bumil dianjurkan untuk menaikan berat badan selama periode kehamilan. Tujuannya agar janin mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang cukup untuk tumbuh. Namun, apa jadinya bila hal tersebut justru menyebabkan obesitas?
Nah, bumil mesti hati-hati bila berhadapan dengan obesitas. Pasalnya, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah bagi ibu dan janin di dalam kandungan.
Lantas, apa saja dampak obesitas pada ibu hamil? Ada studi yang bisa disimak mengenai hubungan antara obesitas dengan kehamilan. Studi di yang bisa dilihat di US National Library of Medicine National Institutes of Health ini berjudul “Obesity in pregnancy: risks and management”.
Menurut studi tersebut, obesitas pada ibu hamil dianggap sebagai salah satu faktor risiko yang paling sering memicu masalah kesehatan pada ibu dan janin. Dibandingkan dengan wanita dengan berat badan sebelum hamil yang sehat, wanita dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, diabetes gestasional, preeklamsia, tromboemboli vena, persalinan yang diinduksi, operasi caesar, komplikasi anestesi, infeksi luka, dan masalah pada menyusui.
Dampak obesitas pada kehamilan tak hanya menghantui ibu saja. Masalah berat badan ini juga bisa memicu berbagai masalah pada janin atau bayi setelah lahir. Masih menurut studi di atas, bayi dari ibu yang obesitas berisiko tinggi untuk kelainan kongenital, prematuritas, makrosomia, kematian neonatal, atau lahir dalam keadaan tidak bernyawa. Paparan obesitas dalam rahim juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan gangguan metabolisme di masa kanak-kanak.
Tuh, tidak main-main bukan dampak obesitas pada ibu hamil dan janin? Nah, bagi ibu yang memiliki masalah kehamilan, tanyakan pada dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, ibu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Baca juga: 6 Gangguan Kehamilan yang Muncul di Trimester Ketiga
Perhatikan Pola Makan dan Olahraga
Meski umumnya berat badan bertambah selama kehamilan, tapi bukan berarti ibu tidak bisa mendapatkan berat badan yang ideal saat tengah mengandung. Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menjaga berat badan saat hamil. Contohnya dengan rutin berolahraga dan menerapkan pola makan.
Lalu, olahraga apa saja yang bisa bumil lakukan? Ada berbagai jenis olahraga yang bisa dicoba seperti yoga, jalan santai, senam hamil, hingga berenang. Hal yang perlu ditegaskan, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk berolahraga. Tujuannya agar olahraga tak membahayakan ibu dan janin di dalam kandungan. Pasalnya, mungkin saja bumil memiliki kondisi tertentu sehingga tidak diperbolehkan melakukan jenis olahraga tertentu selama masa kehamilan.
Selain itu, ibu hamil juga harus menerapkan pola makan sehat agar berat badan tetap ideal. Ibu harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi karena nutrisi bumil berpengaruh pada perkembangan janinnya. Singkat cerita, bumil harus mengetahui jenis-jenis makanan yang perlu dikonsumsi dan harus dihindari. Ibu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai pola makan sehat untuk mencegah obesitas selama kehamilan.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas
Terakhir, jangan lupakan suplemen kehamilan agar kebutuhan gizi dan nutrisi ibu dan bayi di dalam kandungan selalu terpenuhi. Nah, ibu bisa kok berdiskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc dan membeli suplemen atau obat yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Sangat praktis, bukan?
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. Obesity and Overweight.
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2021. Obesity in pregnancy: risks and management
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pregnancy and Obesity: Know the Risks.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2021. Pregnancy Weight Gain.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan