Awas, Ibu Perlu Waspadai Gejala TBC pada Anak
Halodoc, Jakarta – Tuberkulosis (TB) adalah infeksi kronis yang biasa menginfeksi paru-paru dan disebabkan oleh bakteri. Selain paru-paru, tuberkulosis juga bisa menginfeksi organ lain seperti seperti ginjal, tulang belakang, atau otak.
Tuberkulosis pada anak biasanya ditandai dengan demam, batuk, penurunan berat badan, dan kedinginan. Tuberkulosis didiagnosis dengan tes kulit TBC, rontgen dada, dan tes darah. Perawatan untuk anak dengan TBC dapat dilakukan dengan rawat inap, dan jika dibutuhkan disertai dengan konsumsi obat-obatan.
Baca juga: 5 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai
Penyebab TBC dan Gejalanya pada Anak
TBC disebabkan oleh bakteri dan paling sering disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Banyak anak yang terinfeksi M. tuberculosis tidak pernah mengembangkan TB aktif dan tetap dalam stadium TB laten.
Bakteri TBC menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau tertawa. Seorang anak biasanya tidak terinfeksi kecuali dia telah berulang kali kontak dengan bakteri.
TB tidak mungkin menyebar melalui barang-barang pribadi, seperti pakaian, tempat tidur, cangkir, peralatan makan, toilet, atau barang lain yang pernah disentuh oleh pengidap TB. Aliran udara yang baik merupakan cara terpenting untuk mencegah penyebaran TB.
Gejala dapat muncul sedikit berbeda pada setiap anak dan bergantung pada usia anak. Gejala TB aktif yang paling umum pada anak kecil meliputi:
1. Demam.
2. Penurunan berat badan.
3. Pertumbuhan yang buruk.
4. Batuk.
5. Pembengkakan kelenjar.
6. Tubuh panas dingin.
Gejala TB aktif yang paling umum pada remaja meliputi:
1. Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
2. Sakit di dada.
3. Darah dalam dahak.
4. Kelemahan.
5. Kelelahan.
6. Pembengkakan kelenjar.
7. Penurunan berat badan.
8. Penurunan nafsu makan.
9. Demam.
10. Berkeringat di malam hari.
11. Badan panas dingin.
Gejala TBC bisa seperti kondisi kesehatan lainnya. Untuk memastikan apakah anak memang terkena TBC atau tidak tanyakan langsung melalui Halodoc. Butuh membeli obat? Juga bisa melalui Halodoc. Tanpa harus ke luar rumah, pesanan akan sampai di tempat tujuan dalam waktu kurang dari satu jam. Tunggu apa lagi? Download sekarang aplikasinya!
Diagnosis TBC pada Anak
Bagaimana TB didiagnosis pada anak? Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak, keluarga di sekitar, serta kondisi fisik anak. TBC didiagnosis dengan tes kulit TBC. Dalam tes ini, sejumlah kecil bahan uji disuntikkan ke lapisan atas kulit.
Baca juga: Siapakah yang Paling Berisiko Terserang Tuberkulosis
Jika benjolan berukuran tertentu berkembang dalam 2 atau 3 hari, tes mungkin positif untuk infeksi TB. Anak mungkin juga memerlukan rontgen dada dan tes dahak. Tes darah yang disebut interferon-gamma release assays (IGRA) juga dapat dilakukan.
Tes kulit TB disarankan untuk anak-anak yang:
1. Mungkin sudah terpapar TB dalam 5 tahun terakhir.
2. Memiliki hasil X-ray yang terlihat seperti TB.
3. Memiliki gejala TBC.
4. Berasal dari wilayah di mana TB umum terjadi.
Baca juga: Punya Gejala yang Mirip, Ini Bedanya Bronkitis dan TBC
Pengujian kulit tahunan harus dilakukan pada anak-anak yang:
1. Mengidap HIV.
2. Seorang anak yang terpapar pada orang yang berisiko tinggi TB harus dites setiap 2 sampai 3 tahun.
3. Seorang anak mungkin mendapatkan tes kulit TB dari usia 4 sampai 6 dan 11 sampai 16 tahun jika dia memiliki orangtua dengan TB, telah bepergian ke daerah berisiko tinggi TB, dan tinggal di daerah padat penduduk.
Referensi:
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2021. Tuberculosis (TB) in Children.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. TB in Children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan