Awas, Hipertiroidisme Lebih Rentan Menyerang Perempuan
Halodoc, Jakarta – Dibandingkan pria, wanita lebih rentan mengalami gangguan hormon. Contohnya, hipertiroidisme. Masalah kesehatan ini terjadi ketika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sangat tinggi. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid memiliki peran dalam berbagai proses metabolisme. Itulah sebabnya hipertiroidisme juga akan menyebabkan gangguan metabolisme tubuh. Jadi, buat para wanita, yuk waspadai gangguan hormon ini dengan mengenalnya lebih lanjut di sini.
Tiroid adalah kelenjar yang terletak di bagian depan leher yang bertugas untuk mengendalikan metabolisme dan fungsi normal tubuh. Kelenjar tersebut bertanggung jawab mulai dari mengubah makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh, sampai memengaruhi denyut jantung, otot dan juga tulang. Nah, kelenjar tiroid juga memproduksi dua jenis hormon, yaitu hormon tri-iodotiroinina (T3) dan tiroksin (T4). Namun, beberapa kondisi tertentu bisa menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin secara berlebihan.
Meski bisa terjadi pada siapa saja, tetapi hipertiroidisme lebih sering dialami oleh wanita. Terutama pada wanita hamil. Hal ini karena saat hamil, kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam tubuh wanita akan meningkat. Hormon ini bisa memicu terjadinya hipertiroidisme, terutama pada wanita yang sedang hamil bayi kembar dan pada kasus hamil anggur, di mana terdapat kadar hCG yang tinggi.
Selain jenis kelamin, masih ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertiroidisme, yaitu:
- Usia. Kemunculan hipertiroidisme juga tidak mengenal usia, bahkan bisa terjadi ketika masih anak-anak. Namun, gangguan hormon ini paling sering muncul saat usia 20–40 tahun.
- Genetik atau keturunan. Seseorang juga berisiko tinggi mengalami hipertiroidisme bila memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit tersebut.
- Mengidap penyakit autoimun. Pengidap diabetes tipe 1 atau penyakit Addison lebih berisiko mengalami gangguan hormon ini.
- Perokok. Orang yang memiliki kebiasaan merokok rentan mengidap penyakit Graves yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertiroidisme secara tidak langsung.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Hipertiroidisme
Waspadai Gejalanya
Wanita berisiko tinggi terkena hipertiroidisme, maka dianjurkan untuk cepat tanggap terhadap gejalanya yang mungkin bisa muncul. Perubahan metabolisme akibat gangguan hormon ini bisa menimbulkan berbagai macam gejala pada tubuh manusia. Setiap pengidap juga bisa mengalami tingkat keparahan, jangkauan dan frekuensi gejala yang berbeda-beda.
Berikut ini gejala hipertiroidisme secara umum:
- Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas;
- Insomnia atau kesulitan untuk tidur di malam hari;
- Tingkat konsentrasi menurun;
- Mudah marah dan emosional;
- Hiperaktif. Pengidap menjadi tidak bisa diam dan dipenuhi oleh rasa cemas;
- Banyak mengeluarkan keringat dan sensitif terhadap udara panas;
- Libido menurun;
- Diare;
- Otot melemah; dan
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur, jarang atau berhenti sama sekali.
Baca juga: Jangan Sepelekan Bahaya Hipertiroidisme yang Perlu Diketahui
Selain gejala di atas, terdapat juga gejala fisik yang mungkin bisa dialami oleh pengidap hipertiroidisme:
- Pembengkakan pada leher akibat kelenjar tiroid yang membesar;
- Kulit terasa hangat dan lembap;
- Kedutan otot;
- Tremor atau gemetaran;
- Munculnya biduran atau ruam;
- Kerontokan rambut yang tidak merata; dan
- Telapak tangan berwarna kemerahan.
Awalnya gejala yang muncul mungkin terasa ringan, tetapi ketika kadar hormon tiroksin dalam darah meningkat, maka gejala akan bertambah parah.
Segera periksakan diri ke dokter bila kamu mengalami gejala-gejala, seperti pusing, napas pendek, detak jantung meningkat dan tidak beraturan, atau kehilangan kesadaran.
Baca juga: Idap Hipertiroidisme, Lakukan 3 Hal Ini untuk Menanganinya
Nah, itulah penjelasan tentang hipertiroidisme yang perlu diwaspadai para wanita. Kamu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami kepada dokter lewat aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.