Awas, Hindari 9 Pola Makan Tak Sehat Ini saat Puasa
Halodoc, Jakarta - Yakin sudah menerapkan pola makan sehat selama puasa Ramadan? Pasalnya, ada saja beberapa orang yang masih melakukan kebiasaan keliru menyoal pola makan. Nah, kebiasaan keliru inilah yang ujung-ujungnya bakal menimbulkan masalah kesehatan.
Tak cuma itu saja, pola makan yang keliru saat berpuasa juga menghilangkan manfaat puasa bagi tubuh. Alhasil, puasa Ramadan pun tak berjalan seperti yang diharapkan. Lantas, seperti apa sih pola makan yang keliru atau tidak sehat saat berpuasa?
Baca juga: 6 Jenis Buah-Buahan yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur
1. Kebiasaan “Balas Dendam”
Saat berpuasa kita diharuskan menahan lapar dan haus kurang lebih selama 13 jam. Oleh sebab itu, wajar saja bila tubuh kelaparan atau kehausan selama berpuasa. Akan tetapi, kedua hal tersebut bukan berarti menjadi untuk “balas dendam” saat waktu berbuka telah tiba.
Menurut para ahli, asupanan makanan yang berlebih saat berbuka bisa menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, nyeri perut akut, radang perut, gejala diare, hingga muntah-muntah.
2. Gorengan Menu “Wajib”
Bagi kamu yang selalu berbuka dengan gorengan, atau menjadikan makanan ini sebagai menu “wajib”, rasanya perlu berpikir ulang. Pasalnya, terlalu banyak mengasup makanan ini tak baik untuk tubuh. Sebab gorengan banyak mengandung lemak dan minyak yang membuat makanan ini jadi sulit dicerna oleh tubuh.
Apalagi bila gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan saat berbuka. Ketika perut seharian kosong saat berpuasa, maka perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan. Nah, hal inilah yang bisa mengganggu kinerja saluran pencernaan. Selain itu, hal ini juga bisa memperlambat tubuh untuk memproses zat gizi yang diperoleh dari makanan lain.
3. Sahur dan Berbuka dengan Junk Food
Makanan junk food terkadang menjadi pilihan alternatif untuk berbuka atau sahur. Alasannya simpel, mudah atau cepat disajikan. Sebut saja, seperti mie instan dan sejenisnya. Padahal, junk food kurang bernutrisi sehingga kurang tepat dijadikan menu berbuka atau sahur. Tubuh kita tak akan memiliki energi yang cukup selama berpuasa, sebab junk food tak menghasilkan apa pun untuk tubuh.
Baca juga: Makanan Sehat yang Wajib Ada di Menu Buka Puasa
4. Melewatkan Sahur
Beberapa orang mungkin melewatkan sahur karena satu dan lain hal. Sahur memang sunah atau tidak diwajibkan, tetapi perannya sangat penting saat berpuasa. Ketika melewatkan sahur, tubuh tak akan mendapatkan energi dan cairan yang cukup. Dampaknya sangat jelas, tubuh akan kelaparan, haus, bahkan terasa lemah saat berpuasa.
5. Asupan Minuman atau Makanan Manis Berlebih
Makanan atau minuman manis yang dimaksud, seperti es teh manis atau pisang goreng. Makanan atau minuman jenis ini tak memiliki gizi yang cukup untuk mengganti vitamin dan nutrisi lainnya yang hilang selama berpuasa. Bahkan, makanan manis seperti ini justru bisa menurunkan gula darah dengan drastis setelah makan. Alhasil, kita akan merasa lemas dan mengantuk setelah berbuka puasa.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Dihindari Saat Menjalankan Ibadah Puasa
6. Harus Minuman Berkafein
Cobalah untuk hentikan kebiasaan yang satu ini, sebab mengonsumsi minuman berkafein saat sahur atau berbuka bisa menimbulkan masalah. Kebiasaan ini bisa menyebabkan hilangnya air (dehidrasi) dan cepat menimbulkan rasa lapar. Bahkan, kafein yang terkandung dalam teh dan kopi bisa mengakibatkan sakit kepala pada sebagian orang.
7. Langsung Tidur usai Sahur
Kebiasaan yang satu ini bisa menyebabkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Alasannya jelas, sebab tubuh harus bekerja keras mencerna makanan di saat tubuh kita berada dalam mode istirahat. Bahkan, sekadar berbaring saja di atas sofa atau kasur setelah makan besar bisa memicu gejala maag.
8. Tidur Sepanjang Hari
Enggak sedikit orang yang lebih memilih tidur sepanjang hari ketimbang melakukan hal lain saat berpuasa. Padahal, kebiasaan seperti inilah yang bisa membuat badan terasa lemas. Ingat, puasa bukanlah dalih untuk bermalas-malasan. Kamu tetap bisa kok melakukan berbagai aktivitas fisik ringan sambil menunggu waktu berbuka. Contohnya, berjalan satai atau yoga. Nah, aktivitas seperti inilah yang bakal menjaga badan agar tetap fit dan sehat.
9. Makan Terlalu Cepat
Kira-kira otak membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit sebelum mengirimkan sinyal ke perut bahwa tubuh telah kenyang. Nah, bila kita makan terlalu cepat, maka kita bisa mengonsumsi makanan lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Menurut sebuah studi dari Jepang, makan terlalu cepat berkaitan dengan kelebihan berat badan.
Nah, sudah tahu kan pola makan yang keliru selama berpuasa. Yuk, hindari kebiasaan keliru di atas agar tubuh selalu sehat dan puasa di bulan Ramadan berjalan dengan lancar.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2020. The Effects of Ramadan Fasting on Sleep Patterns and Daytime Sleepiness: An Objective Assessment
Healthline. Diakses pada 2020. Should You Completely Avoid Junk Food?
HealthXchange Singapore. Diakses pada 2020. Healthy Ramadan Fasting.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Fast Safely: 10 Helpful Tips.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan