Awas, Depresi Ringan Juga Bisa Berakibat Fatal bagi Tubuh
Halodoc, Jakarta – Sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa, depresi jelas enggak boleh dianggap remeh begitu saja. Meski depresi yang sedang dialami enggak terasa berat, tapi kalau dibiarkan hal ini bisa berakibat fatal bagi kondisi tubuh kamu, lho.
Lalu, apa sih sebenarnya depresi itu? Menurut definisi Rice P.L., penulis buku Stress and Health depresi merupakan gangguan suasana hati (mood) atau kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental. Nah, gangguan ini bisa mempengaruhi cara pikir, perasaan, dan perilaku pengidapnya. Umumnya, depresi ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Coba ingat-ingat, apakah kamu pernah mengalami hal seperti ini? Jika ya, maka kamu sebaiknya waspada dan berusaha mengatasinya.
Penyebab Depresi
Sebenarnya memang ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan depresi. Namun, menurut para ahli faktor psikososial terkadang bisa menjadi penyumbang yang lebih dominan. Sebut saja status ekonomi keluarga yang rendah dan masalah pekerjaan atau keluarga bisa memicu perasaan tertekan yang lama-kelamaan menyebabkan depresi.
Meski begitu, menurut penelitian ternyata penyebab depresi enggak hanya disebabkan oleh faktor psikologis dan psikosisial saja. Faktor genetika dan biologis juga berperan dalam memicu depresi yang dirasakan seseorang.
Berdasarkan studi di Stanford School of Medicine, AS, risiko terjadi depresi bisa meningkat bila kamu memiliki anggota keluarga yang mengidap depresi, ibu atau ayah misalnya. Enggak tanggung-tanggung, risikonya meningkat hingga lima kali lebih besar untuk terkena depresi.
Lalu ada zat biologis dalam tubuh yang juga bisa memicu depresi. Tepatnya bila kekurangan zat mono-amine neurotransmitters yang didalamnya termasuk dopamin, noradrenalin, adrenalin, and serotonin, dilepas dari neuron ke otak dan sistem saraf. Pasalnya zat ini berperan penting untuk mengatur kepekaan, kontrol emosi, dan kognisi. Nah, kalau kandungan zat ini amat minim dalam tubuh, jangan heran bila kondisi suasana hati akan kacau.
Serba Serbi Gejala Depresi
Perlu kamu ketahu, kalau sebenarnya gejala depresi enggak selalu sama pada tiap inidividu, lho. Namun, pada umumnya depresi ditandai dengan hilangnya minat dan kegembiraan, atau berkurangnya energi hingga mudah merasa yang terasa sangat nyata meski bekerja sedikit saja. Tak hanya itu, perasaan sedih yang psikopatogis, dan berkurangnya aktivitas juga bisa menjadi ciri depresi dalam diri seseorang.
Lebih lanjut lagi. ciri-ciri depresi juga bisa ditandai dengan sulit berkonsentrasi atau menjadi pelupa, mengalami gangguan tidur atau sering terbangun di tengah malam, murung, mudah marah, kehilangan selera makan, merasa putus asa, merasa tidak berharga atau sangat bersalah, hingga pesimis terhadap masa depan.
Dampak Depresi pada Tubuh
Kalau diperhatikan secara khusus, tentu saja depresi memberikan dampak bagi tubuh. Hanya saja, enggak semua orang bisa menyadarinya. Salah satu yang umum terjadi adalah penurunan nafsu makan. Meski begitu, ada pula pengidap depresi yang justru meningkat nafsu makannya. Akibatnya tentu bisa terlihat dari berat badan yang turun drastis atau yang naik secara drastis.
Selain nafsu makan, ada pula insomnia, turunnya produktivitas kerja, dan meningkatkanya sensitivitas juga siap menghantui pengidapnya. Nah, bila depresi ringan yang dibiarkan hingga menyebabkan depresi berat, maka enggak jarang pula pengidapnya justru menarik diri dari kehidupan sosial. Mereka cenderung untuk mengurung diri atau menyendiri.
So, jangan anggap remeh depresi ringan sebab lama-kelamaan tak menutup kemungkinan depresi untuk akan semakin 'menggerogoti' mental kamu. Kalau kamu mau tahu lebih banyak soal depresi, tanyakan saja pada ahlinya melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membicarakan masalah depresi pada dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Halodoc juga memudahkan kamu untuk mendapatkan produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan. Tinggal order melalui aplikasi dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Ingin melakukan tes kesehatan? Halodoc kini memiliki fitur Lab Service yang memudahkan kamu melakukan berbagai macam tes kesehatan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.