Awas, Anjing Kesayangan Bisa Terkena Demensia
Halodoc, Jakarta - Tahukan kamu, seperti halnya manusia, anjing peliharaan kesayangan senior juga bisa mengalami masalah ingatan. Apabila anjing senior lupa rute saat berjalan kaki setiap hari atau jika ia terlihat tidak menikmati hal-hal yang pernah dilakukannya, seperti mengejar mainan favoritnya atau menyapa kamu sebagai pemiliknya di depan pintu, ini bisa jadi ia mengidap disfungsi kognitif anjing (canine cognitive dysfunction/CCD). Kondisi ini juga sering disebut demensia pada anjing atau versi anjingnya dari Alzheimer.
Untuk membantu mendeteksi permulaan penurunan kognitif lebih awal, penting untuk mengetahui tanda-tanda demensia pada anjing dan segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan.
Baca juga: Cara Tepat Merawat Anjing Senior Peliharaan
Gejala Demensia pada Anjing
Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai terjadi pada anjing senior yang alami gangguan kognitif antara lain:
- Disorientasi.
- Perubahan interaksi dengan anggota keluarga atau hewan peliharaan lainnya.
- Perubahan pola tidur.
- Lebih sering buang air di dalam rumah.
- Perubahan tingkat aktivitas.
- Kesulitan makan atau mencari makanan atau wadah air.
- Gerakan berulang atau gelisah.
Jika kamu menemukan salah satu atau beberapa gejala tersebut terjadi pada anjing, segera hubungi dokter hewan di Halodoc. Dokter hewan lebih memahami apa yang sedang terjadi pada anjing dan ia juga akan memberikan saran untuk mengatasinya.
Baca juga: Begini Cara Melatih Anjing Senior Agar Kembali Aktif
Mengenal Lebih Dalam Gejala Demensia pada Anjing
Inilah yang perlu kamu ketahui tentang setiap gejala disfungsi kognitif pada anjing:
Disorientasi
Salah satu hal paling umum yang mungkin kamu perhatikan adalah anjing senior mengalami disorientasi, bahkan ketika dia berada di lingkungan normal atau akrabnya. Ini sering terjadi ketika anjing berada di halaman belakang dan dia pergi ke pintu yang salah atau pintu yang salah untuk masuk kembali. Ini terjadi karena bagian otak yang terlibat dengan orientasi telah terpengaruh.
Anjing mungkin juga mengalami kesulitan dengan kesadaran spasial. Ia mungkin berkeliaran di belakang sofa dan kemudian menyadari bahwa ia tidak tahu di mana ia berada atau bagaimana cara keluar. Pada waktu tidur, kamu mungkin menemukan anjing di bagian lain rumah, atau diam menatap dinding alih-alih meringkuk di tempat tidur anjingnya. Ingat, anjing memiliki kepekaan waktu yang baik, jadi ini pertanda ada sesuatu yang tidak beres.
Perubahan Interaksi Dengan Keluarga, Hewan Peliharaan, atau Tamu Lain
Disfungsi kognitif anjing dapat memengaruhi interaksi anjing dengan manusia dan hewan lain. Anjing yang dulu suka bergaul atau dulunya adalah anak anjing paling populer, sekarang bertindak rewel dan mudah tersinggung, atau bahkan menggeram pada hewan atau anak-anak lain. Ia juga mungkin menyerang dan menggigit teman bermain favoritnya.
Perilaku ini bisa jadi akibat dari sesuatu yang serius. Ia mungkin bertingkah seperti ini karena kesakitan. Bisa saja ia mengidap radang sendi atau penyakit lain yang menyakitkan saat dia bergerak atau disentuh. Dokter hewan mungkin perlu melakukan rontgen untuk menyingkirkan kondisi yang menyakitkan.
Beberapa anjing dengan CCD juga menarik diri dari keluarga dan aktivitas favoritnya. Mereka mungkin tidak memperhatikan saat bel pintu berdering dan tampak tidak tertarik untuk menyapa pengunjung, atau mereka mungkin berhenti menggonggong pada pengantar paket. Anjing bahkan mungkin tidak merespons saat kamu melepaskan tali pengikatnya untuk berjalan-jalan.
Perubahan Siklus Tidur-Bangun
Perubahan pola tidur atau gangguan ritme sirkadian adalah salah satu gejala yang lebih spesifik terkait dengan disfungsi kognitif. Anjing yang dulunya tidur nyenyak sekarang bisa mondar-mandir sepanjang malam. Banyak anjing membalikkan jadwal normalnya, sehingga aktivitas siang hari menjadi aktivitas malam hari. Rutinitas "begadang" ini bisa membuat frustasi dan melelahkan bagi pemilik hewan peliharaan.
Jika anjing aktif di malam hari dan kamu ingin membuatnya tidur, lampu malam atau white noise dapat membantunya.
Baca juga: Inilah Mitos Seputar Anjing yang Keliru
Buang Air di Dalam Rumah
Buang air kecil atau buang air besar di rumah adalah salah satu cara disfungsi kognitif paling umum yang terdeteksi pada anjing, terutama jika anjing tersebut sebelumnya sudah pernah dilatih buang air.
Saat ini terjadi, penting untuk mempertimbangkan bahwa anjing mungkin telah kehilangan kemampuannya untuk memberi tahu kamu bahwa ia perlu keluar. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena penyakit dan perubahan kognitif ini bisa terjadi jika penyakitnya sudah diobati. Jika semua masalah medis sudah diatasi tetapi ia masih buang air di dalam rumah, bisa jadi ia telah kehilangan pemahaman bahwa dia harus buang air besar di luar.
Penurunan Tingkat Aktivitas
Anjing dengan disfungsi kognitif mungkin menunjukkan penurunan keinginan untuk menjelajah dan respons yang menurun terhadap benda, orang, dan suara di lingkungannya.
Mereka mungkin tidak menyapa kamu atau tidak lagi menanggapi saat ingin mengambil mainan favoritnya. Mereka mungkin juga jadi kurang fokus.
Gerakan Berulang atau Gelisah
Meskipun anjing yang lebih tua mengalami penurunan tingkat aktivitas yang normal, mereka mungkin juga mengalami gejala yang tampak seperti kegelisahan. Mereka mungkin menunjukkan gerakan berulang; hal-hal seperti kepala mengangguk, kaki gemetar, atau mondar-mandir dalam lingkaran. Tindakan semacam ini lebih terkait dengan disfungsi kognitif atau degenerasi otak. Kecil kemungkinannya disalahartikan sebagai hal lain.