Awas, Alergi Kacang Bisa Sebabkan Anafilaksis, Ini Gejalanya
Halodoc, Jakarta - Alergi merupakan suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak membahayakan tubuh. Sedangkan pemicu alergi disebut dengan alergen. Anafilaksis merupakan salah satu jenis alergi serius yang reaksinya dapat membahayakan nyawa pengidapnya, karena jenis alergi ini bereaksi dengan sangat cepat dan melibatkan banyak organ tubuh. Nah, ketika seseorang mengidap alergi kacang, apakah bisa menyebabkan anafilaksis? Bagaimana gejala yang ditimbulkan?
Baca juga: Anak Alergi Kacang, Bisa Diobati?
Begini Alergi Kacang Bisa Terjadi
Alergi kacang merupakan reaksi yang terjadi akibat tubuh mengira bahwa kacang merupakan salah satu alergen yang berbahaya bagi tubuh. Akibatnya, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi untuk melawan alergen. Kacang yang bisa menyebabkan alergi biasanya adalah kacang mete, kacang tanah, dan kacang almond.
Alergi Kacang Bisa Sebabkan Anafilaksis
Alergi pada kacang bisa sebabkan anafilaksis, tetapi dalam kasus yang parah. Anafilaksis bisa langsung terjadi dengan tanda tekanan darah menurun secara drastis dan saluran napas akan menyempit, sehingga pernapasan terhambat. Namun, anafilaksis tidak selalu dialami oleh pengidap alergi kacang. Pada kasus anafilaksis ini, gejala yang timbul dapat berupa:
- Kesulitan bernapas.
- Denyut jantung yang berdetak cepat.
- Tekanan darah yang menurun drastis.
- Penyempitan dan pembengkakan pada saluran napas.
- Pusing yang dapat mengakibatkan seseorang tidak sadarkan diri, atau pingsan.
Sebanyak 30 persen pengidap anafilaksis alergi kacang akan mengalami serangan susulan dalam kurun waktu 8 jam setelah serangan pertama. Namun, pada pengidap alergi kacang biasa, gejala yang muncul biasanya dimulai dalam hitungan detik hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang terbuat dari olahan kacang. Gejala dapat meliputi pilek, adanya pembengkakan pada area wajah, mual dan muntah, tenggorokan terasa seperti tercekik, napas pendek, kram perut, diare, serta ruam, gatal-gatal, hingga adanya pembengkakan pada kulit.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Alergi Kacang Bisa Berakibat Fatal?
Cara Mendiagnosis Adanya Alergi Kacang
Biasanya, dokter akan melakukan tes fisik pada pengidap alergi, menanyakan apa makanan dan minuman yang dikonsumsi, hingga adanya riwayat alergi pada keluarga. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, jika dokter merasa kurang informasi untuk menentukan apakah pengidap benar-benar mengalami alergi kacang, biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes,. Tes yang akan dilakukan dapat berupa:
- Tes darah, yaitu tes yang dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa kadar antibodi alergen dalam tubuh.
- Tes kulit, yaitu tes yang dilakukan dengan meletakkan makanan yang mengandung alergen di atas kulit. Jika timbul reaksi tertentu, maka Si Kecil dapat dipastikan mengidap alergi kacang.
- Tes makanan, yaitu tes yang dilakukan dengan memberikan berbagai makanan dengan atau tanpa kandungan protein kacang. Kemudian, dokter akan mengamati selama 30 menit untuk melihat ada atau tidaknya reaksi alergi yang terjadi.
Baca juga: Bukan Cuma Telur, Kacang Juga Sebabkan Alergi pada Anak
Untuk pengidap alergi kacang, diwajibkan untuk memeriksa komposisi kandungan pada kemasan makanan dan minuman untuk memastikan tidak terdapat alergen pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Oleh karena itu, jika kamu menemukan gejalanya, lebih baik diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan