Awas, 6 Hal Ini Sebabkan Sakit Kepala Bagian Belakang

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Juli 2020
Awas, 6 Hal Ini Sebabkan Sakit Kepala Bagian BelakangAwas, 6 Hal Ini Sebabkan Sakit Kepala Bagian Belakang

Halodoc, Jakarta - Sakit kepala, apapun jenis dan lokasi terjadinya, adalah gejala dari banyak kondisi atau penyakit. Jadi, mencari tahu sumber atau apa yang jadi penyebabnya adalah kunci untuk mengatasi sakit kepala. Salah satu jenis sakit kepala yang akan dibahas lebih lanjut kali ini adalah sakit kepala bagian belakang.

Seperti namanya, sakit kepala bagian belakang adalah rasa nyeri berdenyut pada kepala bagian belakang. Sama seperti sakit kepala pada umumnya, sakit kepala bagian belakang juga dapat terasa sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Lantas, apa sih penyebab sakit kepala bagian belakang?

Baca juga: Sakit Kepala Muncul Saat Orgasme, Apa Penyebabnya?

Ragam Hal yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab sakit kepala bagian belakang. Mulai dari tegang otot hingga indikasi penyakit serius. Mengetahui apa penyebab sakit kepala bagian belakang dapat berguna untuk menentukan langkah pengobatan dan penanganan yang bisa diambil.

Secara umum, beberapa hal yang bisa jadi penyebab sakit kepala bagian belakang adalah:

1. Tegang dan Kaku Otot

Coba ingat-ingat, apakah sebelum mengalami sakit kepala bagian belakang, kamu duduk pada posisi yang sama dalam waktu yang lama atau tidak? Sebab, sakit kepala bagian belakang juga bisa dipicu oleh tegang dan kaku otot akibat duduk pada satu posisi dalam waktu lama. Jika ini penyebabnya, cobalah lakukan peregangan otot dan ubah posisi duduk.

2. Gaya Hidup Kurang Sehat

Memiliki gaya hidup yang kurang sehat memang dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah sering mengalami sakit kepala bagian belakang. Gaya hidup kurang sehat yang dimaksud dapat berupa kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, dan makanan yang tidak sehat.

Mengutip dari Harvard Health Publishing, orang lanjut usia yang memiliki kebiasaan merokok, lebih rentan mengalami sakit kepala cluster, yang dapat menyebabkan rasa nyeri pada bagian belakang kepala. Jadi, sebisa mungkin, hindari kebiasaan merokok dan jalani gaya hidup sehat dari sekarang, ya!

3. Olahraga Berlebihan

Semua orang tentu tahu, olahraga rutin adalah aktivitas fisik yang direkomendasikan jika ingin selalu sehat dan bugar. Namun, sesuatu yang baik pun bisa berubah jadi buruk jika dilakukan dengan salah atau berlebihan, termasuk soal olahraga. Jika dilakukan secara berlebihan, olahraga dapat membuat pembuluh darah menyempit dan meningkatkan risiko sakit kepala bagian belakang.

Baca juga: Jangan remehkan Sakit Kepala saat Hamil

4. Migrain

Migrain adalah kondisi atau jenis sakit kepala pada bagian belakang, yang disertai dengan rasa mual dan muntah. Jika kamu mengalami sakit kepala bagian belakang disertai dengan gejala tersebut, bisa jadi itu tanda penyakit migrain. Kondisi ini dapat dipicu oleh banyak hal, seperti gangguan tidur, stres berlebihan, perubahan cuaca, serta kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

5. Tumor Otak

Pada kasus tertentu, sakit kepala bagian belakang juga bisa jadi indikasi adanya tumor otak, lho. Menurut American Brain Tumor Association, sakit kepala bagian belakang yang terjadi karena tumor otak biasanya terasa lebih menyakitkan, dibanding sakit kepala pada umumnya.

Rasa sakit tersebut dapat terasa sangat mengganggu ketika baru bangun tidur, dan semakin memburuk seiring waktu. Gejala lain yang mungkin menyertai sakit kepala bagian belakang karena tumor otak adalah muntah-muntah. Jika penyebabnya adalah tumor otak, kamu mesti benar-benar waspada.

Sebab, bukan hanya sakit kepala bagian belakang, tumor otak juga bisa mengganggu fungsi jaringan otak dan saraf. Seiring berjalannya waktu, tumor otak juga dapat berdampak pada fungsi penglihatan, pendengaran, dan hilangnya sensasi raba pada tangan dan kaki.

6. Temporal Arteritis

Suplai darah ke otak sangat penting untuk menunjang fungsi dan kinerja salah satu organ terpenting dalam tubuh ini. Namun, pada kondisi temporal arteritis, arteri temporal yang bertugas menyuplai darah ke otak mengalami gangguan atau kehilangan fungsi. Kondisi ini umumnya dipicu oleh melemahnya kekebalan tubuh karena penggunaan antibiotik.

Akibatnya, timbullah berbagai gejala, salah satunya adalah sakit kepala bagian belakang, yang seperti tertusuk-tusuk. Rasa sakit tersebut juga bisa menjalar hingga ke leher. Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah gangguan penglihatan, kulit kepala berkeringat, penurunan nafsu makan, dan nyeri otot.

Baca juga: Yang Harus Ibu Tahu Saat Anak Mengeluh Sakit Kepala

Itulah beberapa kondisi yang bisa jadi penyebab sakit kepala bagian belakang. Ketika sakit kepala, obat yang mengandung Paracetamol dapat digunakan untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan sakit pada otot serta menurunkan demam.

Meski umumnya bukan hal yang membahayakan nyawa, kamu tetap perlu mewaspadai sakit kepala bagian belakang, terutama jika disertai gejala lain atau intensitas rasa sakitnya sangat tinggi. Agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter soal keluhanmu.

Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri dan memberi saran perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan. Misalnya, dengan minum air putih yang cukup, memiliki pola makan sehat dan seimbang, olahraga rutin, dan mengelola stres dengan baik.

Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Headache: When To Worry, What To Do.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2020. Headache Information Page.
American Brain Tumor Association. Diakses pada 2020. Brain Tumor Signs and Symptoms.