Awas, 3 Komplikasi yang Disebabkan Cutaneous Larva Migrans

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   11 September 2019
Awas, 3 Komplikasi yang Disebabkan Cutaneous Larva MigransAwas, 3 Komplikasi yang Disebabkan Cutaneous Larva Migrans

Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk selalu menjaga kebersihan kaki dengan menggunakan alas kaki ketika melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan, khususnya ketika kamu beraktivitas pada taman maupun pantai.

Baca juga: Ketahui Dampak Parasit Protozoa Bagi Tubuh

Banyak gangguan kesehatan yang dapat dialami ketika tidak menggunakan alas kaki saat berkegiatan di luar ruangan. Paparan bakteri, parasit maupun cacing dapat menyebabkan kamu mengalami gangguan kesehatan kulit, salah satunya cutaneous larva migrans.

Ketahui Gejala dari Cutaneous Larva Migrans

Cutaneous larva migrans adalah gangguan kesehatan pada kulit yang disebabkan oleh parasit cacing tambang yang banyak ditemukan pada hewan, seperti domba, kucing, anjing, dan kuda.

Ada beberapa jenis cacing parasit yang menyebabkan seseorang alami cutaneous larva migrans, seperti Ancylostoma braziliense dan caninum yang sering ditemukan pada hewan anjing maupun kucing.

Uncinaria stenocephala juga menjadi jenis parasit yang dapat sebabkan penyakit cutaneous larva migrans yang banyak ditemukan pada hewan anjing. Sedangkan parasit bunostomum phlebotomum merupakan parasit penyebab cutaneous larva migrans yang banyak ditemukan pada hewan ternak.

Penularan pada manusia bisa disebabkan karena seseorang tidak sengaja terpapar oleh parasit yang menempel pada kulit akibat paparan benda yang lembap. Tidak hanya itu, parasit banyak ditemukan pada feses hewan, sehingga penyebaran terjadi ketika seseorang tidak sengaja mengalami kontak langsung dengan feses hewan yang terkontaminasi. 

Umumnya, saat feses hewan terpapar langsung dengan kulit manusia, larva menembus permukaan kulit melalui folikel rambut, adanya luka pada kulit bahkan kulit yang sehat. Namun, larva hanya mampu menembus hingga bagian dermis, sehingga gejala yang ditimbulkan muncul pada lapisan luar kulit saja.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Toksoplasmosis

Pada saat awal terpapar, gejala yang muncul tidak terlalu terlihat. Biasanya, seseorang yang terkontaminasi parasit penyebab penyakit ini hanya merasakan gatal atau geli pada area kulit yang terpapar. Gejala baru terlihat beberapa minggu setelah paparan pertama.

Pengidap penyakit ini memiliki benjolan di lokasi yang menjadi paparan parasite. Benjolan yang muncul terlihat berwarna merah dan memiliki panjang yang bervariasi. Umumnya, benjolan muncul pada beberapa bagian tubuh seperti sela-sela jari kaki, tangan, lutut, dan bokong. Benjolan yang muncul juga terasa sangat gatal pada malam hari.

Cutaneous Larva Migrans Sebabkan Komplikasi Kesehatan

Sebaiknya jangan sepelekan penyakit ini karena cutaneous larva migrans yang tidak segera diatasi dapat sebabkan beberapa komplikasi yang cukup berbahaya untuk kesehatan, seperti:

  1. Infeksi kulit sekunder;

  2. Penyakit loffler;

  3. Migrasi parasite menuju organ tubuh yang lainnya.

Meskipun kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya pada rentang waktu 4 hingga 8 minggu, namun gejala yang muncul dapat mengganggu. Sebaiknya gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai gejala yang dialami akibat adanya paparan parasit penyebab cutaneous larva migrans.

Baca juga: 5 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan

Lakukan pencegahan dengan selalu menggunakan alas kaki ketika kamu melakukan berbagai kegiatan di luar ruangan, seperti taman maupun pantai. Jangan lupa untuk selalu bersihkan tubuh terutama tangan dan kaki setelah berkegiatan di luar ruangan untuk mencegah paparan parasite penyakit ini. Tidak ada salahnya untuk selalu jaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat ditularkan dari hewan peliharaan.

Referensi:
Medscape. Diakses pada 2019. Cutaneous Larva Migrans
NCBI. Diakses pada 2019. Cutaneous Larva Migrans