Aterosklerosis : Penyempitan Pembuluh Arteri Akibat Plak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Agustus 2022

“Penyebab umum aterosklerosis adalah kolesterol tinggi, hipertensi, peradangan sendi atau lupus, obesitas, diabetes, dan kebiasaan merokok.”

Aterosklerosis : Penyempitan Pembuluh Arteri Akibat PlakAterosklerosis : Penyempitan Pembuluh Arteri Akibat Plak

Halodoc, Jakarta –  Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol yang melapisi arteri dari waktu ke waktu. Ini dapat membahayakan aliran darah karena membuat arteri menjadi tersumbat.

Penyakit kardiovaskular aterosklerotik adalah penyebab umum dari serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. Kondisi ini terjadi karena penyempitan pembuluh arteri akibat plak. Baca selengkapnya informasi mengenai aterosklerosis di sini!

Penyebab dan Gejala Atherosclerosis 

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri dilapisi oleh lapisan tipis sel yang disebut endotelium. Inilah yang membuat bagian dalam arteri berbentuk dan halus, yang membuat darah mengalir.

Aterosklerosis dimulai dengan kerusakan pada endotelium. Penyebab umumnya adalah:

  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Peradangan, seperti radang sendi atau lupus.
  • Obesitas atau diabetes.
  • Merokok.

Kerusakan pada endotelium dapat menyebabkan plak menumpuk di sepanjang dinding arteri. Ketika kolesterol jahat, atau LDL melintasi endotel yang rusak, ia memasuki dinding arteri dan menjadi plak. Pembentukan plak ini menyebabkan benjolan di dinding arteri.  Ketika benjolan semakin membesar, ini bisa mengakibatkan penyumbatan.

Aterosklerosis bisa jadi tidak bergejala, kamu mungkin tidak memiliki gejala sampai arteri hampir tertutup atau sampai mengalami serangan jantung atau stroke. Gejala aterosklerosis juga dapat bergantung pada arteri mana yang menyempit atau tersumbat.

Gejala yang berhubungan dengan arteri koroner meliputi:

  • Aritmia, detak jantung yang tidak biasa.
  • Nyeri atau tekanan di tubuh bagian atas, termasuk dada, lengan, leher, atau rahang. Ini dikenal sebagai angina.
  • Sesak napas

Gejala yang berhubungan dengan arteri yang mengantarkan darah ke otak meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada lengan atau kaki.
  • Kesulitan berbicara atau memahami seseorang yang sedang berbicara.
  • Otot-otot wajah terkulai.
  • Kelumpuhan.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.

Gejala yang berhubungan dengan arteri lengan, kaki, dan panggul meliputi:

  • Sakit kaki saat berjalan.
  • Mati rasa

Faktor Risiko Aterosklerosis

Jika kamu berusia 40 tahun dan merasa sehat, tetap ada kemungkinan kamu mengalami aterosklerosis sebesar 50 persen. Risiko bisa meningkat seiring bertambah usia. Mereka yang berusia di atas 60 tahun bisa memiliki aterosklerosis tanpa gejala.

Selain faktor usia, kondisi tertentu bisa memperbesar risiko mengalami aterosklerosis, yaitu:

  • Obesitas, terutama pada lingkar perut.
  • Mengidap diabetes.
  • Asupan alkohol yang tinggi. 
  • Mengidap hipertensi. 
  • Kadar kolesterol yang tinggi.
  • Malas makan buah dan sayur.
  • Tidak berolahraga secara teratur.
  • Merokok.
  • Stres. 

Perubahan gaya hidup sehat dapat dilakukan untuk mengobati aterosklerosis juga dan membantu mencegah. Beberapa pola gaya hidup sehat yang bisa dilakukan adalah:

  • Berhenti merokok.
  • Makan makanan sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga berat badan ideal. 
  • Memeriksa dan menjaga tekanan darah yang sehat
  • Melakukan pemeriksaan dan dan menjaga kadar kolesterol dan gula darah yang sehat.

Kalau kamu merasa punya risiko mengalami aterosklerosis, segera buat janji pemeriksaan ke rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Atherosclerosis.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Atherosclerosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Atherosclerosis.