Halodoc, Jakarta – Valium sendiri termasuk dalam obat kategori psikotropika. Artinya, penggunaan obat ini harus berada di bawah pengawasan langsung dokter ahli saraf. Sebab, valium menjadi jenis obat golongan benzodiazepine yang bekerja pada saraf dan otak untuk membantu memberikan efek menenangkan. 

Pemakaian valium dikaitkan dengan masalah kesehatan yang terjadi pada sistem saraf dan otak. Ini termasuk gangguan kecemasan, insomnia, kejang demam, epilepsi, spasme otot, dan sindrom putus alkohol. Sementara untuk anak, valium diresepkan untuk membantu mengatasi mimpi buruk atau tidur berjalan.

Penggunaan lain dari obat ini adalah membantu memberikan efek relaksasi, dan memicu kantuk pada orang dewasa dan anak sebelum menjalani prosedur operasi. 

Perhatikan Aturan Pakai Valium

Saat mengonsumsi valium, pastikan kamu memperhatikan dengan detail aturan pakainya. Adapun aturan penggunaan obat ini disesuaikan dengan bentuk sediaan yang kamu konsumsi.

1. Aturan Pakai Valium Oral

Valium sediaan oral harus dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Jangan menambah dosis atau mengonsumsinya lebih sering dari anjuran dokter. Apabila kamu mengonsumsi valium oral cair, pakai alat pengukur obat untuk mendapatkan dosis yang sesuai. Hindari memakai sendok biasa karena dosisnya bisa tidak tepat.

Lalu, pastikan pula kamu mengonsumsi obat ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Artinya, jangan memberikan jeda lebih lama dari anjuran dokter, karena valium bisa memicu ketergantungan. Jika konsumsi dilakukan dalam waktu lebih lama, jangan menghentikan pemakaian secara tiba-tiba tanpa mendapat persetujuan dokter.

Sebab, beberapa masalah kesehatan bisa menjadi lebih buruk ketika konsumsi obat dihentikan secara tiba-tiba. Jika kamu ingin berhenti menggunakan obat ini, pastikan kamu sudah bertanya pada dokter sehingga dokter dapat mengurangi dosisnya secara bertahap. 

Sementara itu, kalau kamu terlupa untuk mengonsumsi obat ini, segera konsumsi begitu teringat. Namun, apabila telah dekat dengan waktu konsumsi berikutnya, lewati saja dosis yang terlupa dan tetap berfokus pada aturan pakai biasa. Jangan pernah menggandakan dosisnya.

2. Aturan Pakai Valium Rektal

Selanjutnya, aturan pakai diazepam valium rektal. Satu tube obat ini hanya dipakai satu kali dan khusus untuk kondisi urgensi atau darurat. Apabila memang dibutuhkan, kamu bisa mengurangi dosisnya setiap 12 jam.

Jika obat tidak memberikan efek dalam waktu 10 menit setelah dipakai, kamu bisa mengulangi pemakaiannya sesuai dengan dosis atau menambah dosis sekitar 10 miligram (ini khusus untuk usia dewasa).

Seperti namanya, diazepam valium rektal digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam dubur. Langkahnya sebagai berikut:

• Apabila memang memungkinkan, miringkan pengidap (dalam hal ini anak-anak) ke sisi samping atau depan.
• Sobek kemasan obat dan lepaskan tutupnya.
• Masukkan bagian nozzle seluruhnya pada dubur sambil mengarahkan sedikit ke bawah.
• Bagi anak dengan berat badan kurang dari 15 kilogram, nozzle cukup dimasukkan sampai setengahnya. 
• Tekan tabung hingga isi di dalamnya habis. Pastikan kamu memencet tabung secara bersama-sama sampai tabung ditarik keluar dari dubur.

Sebisa mungkin, pertahankan posisi pengidap sambil menahan bagian pantatnya selama beberapa saat agar cairan tidak tumpah keluar.

3. Aturan Pakai Valium Injeksi

Sedangkan untuk diazepam valium sediaan injeksi bisa diberikan lewat jarum suntik secara intravena ke pembuluh darah. Bisa pula melalui infus, atau injeksi intramuskular atau langsung ke otot. Namun, pemberian sediaan ini hanya boleh dilakukan oleh dokter atau tenaga medis berpengalaman sesuai dengan anjuran yang diresepkan.

Jika memiliki pertanyaan lain seputar diazepam, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga dapat cek kebutuhan medis di aplikasi dengan download Halodoc di ponselmu. 

Referensi:

U.S Food and Drugs Administration. Diakses pada 2022. Valium.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Drugs and Supplements. Diazepam (Oral Route).

Drugs. Diakses pada 2022. Diazepam.

WebMD. Diakses pada 2022. Diazepam.