Atasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada Anak

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Januari 2023

“Picky eater adalah fase yang normal pada anak usia dini. Penyebabnya bisa terjadi karena kurangnya pengenalan makanan pada anak atau anak yang bosan dengan tekstur dan makanannya.”

Atasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada AnakAtasi dengan Tepat, Ini 5 Penyebab Picky Eater pada Anak

Halodoc, Jakarta – Apakah Si Kecil sedang mengalami fase picky eater atau pilih-pilih makanan? Ibu dan ayah tentu khawatir jika anak memasuki fase ini, karena takut Si Kecil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Picky eater adalah fase yang normal dan umum terjadi pada anak usia dini. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, picky eater adalah ketika anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya, tapi menolak untuk mengonsumsi dalam jumlah cukup. Selain itu, picky eater juga berkaitan dengan preferensi anak dalam hal rasa dan tekstur makanan. 

Meskipun pilih-pilih makanan, anak dengan picky eater biasanya masih mau mengonsumsi setidaknya satu jenis makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur atau buah, dan susu. Misalnya, meski Si Kecil menolak makan nasi, tapi mungkin ia masih mau memakan roti atau mie.

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan anak menjadi picky eater?

Baca juga: Cara Mengolah MPASI untuk Anak yang Mulai Makan

Penyebab Picky Eater pada Anak dan Cara Mengatasinya

Meskipun picky eater adalah fase normal pada anak usia dini, kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena memengaruhi tumbuh kembang anak yang tidak optimal.

Nah, berikut ini beberapa penyebab umum picky eater pada anak dan cara mengatasinya:

  1. Kurangnya pengenalan makanan pada usia dini

Menurut jurnal berjudul Picky eating in children: causes and consequences yang diterbitkan Cambridge University Press, anak harus diberikan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis makanan sejak awal MPASI.

Di awal pemberian MPASI, ibu dapat mengenalkan tentang porsi pengenalan terlebih dulu, lalu baru dinaikkan porsinya sesuai dengan kemampuan makan anak, tentunya dengan makanan yang bernutrisi lengkap. Paparan atau pengenalan awal ini dapat mencegah anak menjadi picky eater.

  1. Adanya tekanan pada proses pemberian makan

Ketika menghadapi anak yang picky eater, orangtua atau pengasuh kerap kali frustasi dan cemas dalam menghadapi kondisi ini sehingga memaksakan anak untuk makan, atau mencoba makanan tertentu. Cara tersebut justru membuat anak menghindari mengonsumsi suatu makanan. 

Menurut penelitian pada PubMed Central, tekanan ibu atau pengasuh pada proses pemberian makan juga menyebabkan anak menjadi picky eater. Maka itu, penting membuat suasana positif pada proses pemberian makan Si Kecil. 

  1. Parental feeding style

Umumnya bayi melakukan atau meniru apa yang dilihatnya. Jika ayah dan ibu termasuk orang yang pilih-pilih makanan, maka anak cenderung menirunya. Cara terbaik untuk anak belajar dan menikmati makanan baru dengan meniru. Cobalah untuk makan bersama Si Kecil sesering mungkin. Berikan porsi kecil dan pujilah saat ia makan, meskipun hanya makan sedikit. 

Hindari membiarkan anak terlalu lapar atau lelah untuk makan. Jika anak makan dengan lambat, sebaiknya bersabar saja. Penting juga untuk mengatur jadwal makan yang konsisten, baik jadwal makanan utama atau jadwal snacking anak.

Baca juga: Kata Dokter: Ibu, Ketahui MPASI Terbaik untuk Anak

  1. Anak bosan dengan makanannya

Rutinitas membuat Si Kecil merasa aman karena terbiasa melakukan hal yang sama berulang-ulang kali. Begitu juga dengan makanan, ada anak yang cenderung menyukai jenis makanan yang sama setiap hari. Namun, ada juga anak yang merasa bosan dengan kondisi ini.

Anak yang bosan terhadap jenis makanan yang itu-itu saja bisa menjadi salah satu penyebab picky eater, lho! Sehingga, untuk menghindari Si Kecil bosan, ibu perlu menawarkan menu makanan baru, bisa dengan rasa, jenis, tekstur, dan tampilan makanan yang berbeda. 

Jika ibu menyuguhkan tekstur makanan yang halus seperti bubur, kemudian Si Kecil menolaknya, mungkin sudah saatnya untuk meningkatkan tekstur makanan jadi lebih kasar.  

Selain itu, bila Si Kecil selalu diberi nasi saat makan dan kini menolaknya, mungkin ia menginginkan jenis karbohidrat yang lain. Contohnya seperti roti, mi, atau pasta.

Memperkenalkan jenis makanan baru dapat menjadi tantangan tersendiri untuk ibu. Solusinya, ibu bisa menyajikan menu makanan baru secara bertahap. Misalnya, mencampur makanan yang sudah dikenalnya. Atau, ibu bisa memperkenalkan makanan baru dengan penyajian yang lebih menarik bagi Si Kecil.

  1. Anak kurang mengeksplorasi makanan

Selain itu, ada kalanya anak ingin mengeksplorasi makanannya sendiri. Mungkin saja karena kemandiriannya sedang berkembang, sehingga ingin makan sendiri. Ibu dapat membiarkan Si Kecil untuk mengeksplor makanannya sendiri dengan tangannya. 

Hal ini dapat memberinya kesempatan untuk mempelajari berbagai tekstur makanan, sehingga ketertarikannya pada proses makan semakin meningkat. Hal ini juga penting sebagai pembelajaran tanggung jawab pada anak.

Maka itu, penting bagi orang tua untuk selalu menyuguhkan makanan yang bervariasi mulai dari bentuk, rasa, tekstur, dan aroma makanan setidaknya setiap hari, untuk mencegah anak menjadi picky eater. Untuk menambah variasi makanan baru pada anak, ibu bisa memberikan mi atau pasta dari Promina.

Kini tersedia Promina Mi Batita dan Pasta Creamy Chicken Spinach, yang bisa dijadikan tambahan variasi makanan untuk Si Kecil. Dengan begitu, ia bisa mencoba berbagai rasa, tekstur, dan bentuk makanan, sehingga Si Kecil tidak bosan dan tidak pilih-pilih makanan. 

Baca juga: Alergi Makanan Bisa Sebabkan Picky Eater pada Anak

Promina Mi Batita dan Pasta Creamy Chicken Spinach merupakan MPASI yang diformulasikan khusus untuk anak usia satu tahun ke atas.

Promina Mi Batita dan Pasta dibuat tanpa  monosodium glutamat (msg) dan bahan pengawet. Menariknya lagi, produk ini juga difortifikasi vitamin dan mineral, omega 3 dan 6, serta tinggi zat besi sehingga aman dan bernutrisi untuk Si Kecil.

Promina Mi Batita merupakan mi bayi tanpa kuah pertama di Indonesia, dengan tekstur yang halus dengan rasa yang lezat, sehingga cocok untuk anak yang sedang mengeksplorasi rasa dan tekstur baru. 

Sementara itu, dengan Pasta Creamy Chicken Spinach, Si Kecil dapat dikenalkan dengan bentuk spiral dari pasta “fusilli”. Dengan begitu, eksplorasi MPASI jadi lebih menyenangkan dan tidak membuat Si Kecil bosan.

Jadi, tidak ada salahnya jika ibu mencoba untuk memberikan Si Kecil Promina Mi Batita dan Pasta Creamy Chicken Spinach, yang tersedia di minimarket dan e-commerce kesayangan ibu. Jangan lupa juga follow untuk akun Instagram @bayisehatpromina untuk informasi mengenai MPASI dan nutrisi untuk SI Kecil. 

Jika Si Kecil mengalami masalah terkait gizi dan nutrisi, ibu bisa bertanya pada dokter di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Is Your Baby a Picky Eater?
PubMed Central. Diakses pada 2022. Picky eating in children: causes and consequences
Cambridge University Press. Diakses pada 2022. Picky eating in children: causes and consequences
What to Expect. Diakses pada 2022. Why Is My Toddler Such a Picky Eater? 6 Causes of Picky Eating
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2022. Study gives insight — and advice — on picky eating in children
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2022. Pilih-pilih Makanan

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan