Asma Dapat Disembuhkan dengan Terapi, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Februari 2022
Asma Dapat Disembuhkan dengan Terapi, Ini FaktanyaAsma Dapat Disembuhkan dengan Terapi, Ini Faktanya

"Asma bisa dibilang menjadi salah satu masalah pada pernapasan yang cukup umum terjadi. Kondisi ini muncul akibat peradangan dan penyempitan jalur napas di organ paru. Sayangnya, asma tidak bisa disembuhkan secara total. Akan tetapi, pengobatan tetap bisa dilakukan untuk membantu meringankan gejala yang dirasakan."

Halodoc, Jakarta - Salah satu penyakit pernapasan kronis yang cukup umum dialami adalah asma. Penyakit ini terjadi akibat meradang dan menyempitnya jalan napas (bronkus) pada paru-paru. Meski tidak dapat disembuhkan secara total, pengobatan asma yang baik dapat mengendalikan keparahan gejalanya. 

Salah satu metode pengobatan asma adalah terapi, baik yang berupa obat-obatan, teknik pernapasan, hingga jenis olahraga tertentu. Selain mengendalikan keparahan gejala, terapi sebagai pengobatan juga asma bertujuan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan. Lantas, apa saja bentuk terapi untuk pengobatan asma yang bisa dilakukan?

Pilihan Terapi untuk Pengobatan Asma

Ada banyak pilihan terapi untuk pengobatan asma. Cara untuk menentukan mana terapi terbaik untuk kamu, sebaiknya konsultasikan pada dokter. Agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit

Dokter dapat menentukan terapi yang paling tepat untuk pengobatan asma, sesuai dengan jenis, tingkat keparahan, dan kondisi asma yang diidap. Berikut ini pilihan terapi untuk pengobatan asma yang mungkin disarankan dokter:

1.Terapi Obat

Terapi obat adalah salah satu metode pengobatan asma yang cukup umum diberikan oleh dokter, baik untuk jangka pendek ataupun panjang. Lama terapi obat untuk mengobati asma akan disesuaikan dengan tingkat keparahan asma yang dialami. 

Terapi obat untuk asma terbagi menjadi tiga, yaitu pengobatan jangka panjang, pendek, serta pengobatan alergi. Pengobatan asma jangka panjang bertujuan mengendalikan keparahan gejala, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan serta komplikasi. Terapi ini biasanya melibatkan penggunaan obat hirup (inhaler asma atau nebulizer).

Sementara itu, terapi pengobatan asma jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan asma akut saat kejadian dengan segera. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama ketika mengalami serangan asma mendadak.

Lalu, pengobatan alergi dikhususkan untuk mengatasi alergi yang menjadi penyebab asma. Jadi, obat biasanya hanya diberikan jika tubuh bereaksi dengan pemicu (alergen) tertentu.

2.Terapi Pernapasan

Terapi pernapasan adalah cara mengatasi asma tanpa obat yang juga sering dianjurkan dokter. Namun, terapi ini perlu dilatih setiap hari, dengan membiasakan pengidap asma untuk bernapas dengan lebih efektif.

Lama-kelamaan, terapi pernapasan yang dilakukan secara rutin membantu meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen, serta mencegah asma kambuh.

3.Terapi Yoga

Olahraga yang satu ini mengharuskan kamu mengatur pola tarikan dan embusan napas mengikuti setiap gerakan tubuh. Itulah sebabnya yoga bisa dimanfaatkan sebagai cara meredakan gejala asma. Teknik pernapasan dalam yoga lambat laun akan meningkatkan kapasitas paru. 

Dengan begitu, pengidap asma dapat menghirup volume oksigen dalam jumlah yang lebih banyak saat bernapas pendek. Tak hanya itu, yoga juga secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara bernapas lebih baik dan efisien dan mengurangi stres yang bisa memicu asma.

Hal ini juga dimuat dalam hasil penelitian di Ethiopian Journal of Health Sciences, yang menyatakan bahwa yoga berpotensi mengurangi serangan asma akut.

Penelitian tersebut dilakukan pada 24 pengidap asma selama 4 minggu, dengan durasi 50 menit per hari. Hasilnya, yoga dinilai efektif mengurangi kambuhnya serangan asma di pagi dan malam hari. 

4.Terapi Renang

Pada beberapa orang yang asmanya dipicu olahraga (exercise-induced asthma) atau beraktivitas fisik terlalu berat, terapi renang bisa jadi pilihan. Saat berolahraga, tanpa sadar mungkin kamu sering bernapas lewat mulut, bukan hidung. Cara bernapas seperti ini dapat membuat kamu semakin sesak napas, karena udara yang masuk ke paru adalah udara kering. 

Udara kering dapat mengiritasi saluran napas yang akhirnya memicu gejala asma. Nah, berenang adalah olahraga yang cukup direkomendasikan untuk pengidap asma. Sebab, berenang membantu melembapkan saluran udara agar tidak kering dan teriritasi. 

Selain itu, postur tubuh yang mendatar saat berenang dapat membuat otot-otot saluran pernapasan lebih rileks, sehingga nantinya pengidap asma bisa bernapas lebih lega. Terapi ini juga bertujuan untuk membantu pengidap asma agar tetap aktif bergerak. 

Itulah beberapa terapi untuk pengobatan asma. Sebelum memilih mana terapi yang ingin dijalani, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu. Sebab, kondisi asma yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga pengobatan yang bisa dilakukan pun tentu berbeda.  

Referensi:
Ethiopian Journal Of Health Sciences. Diakses Pada 2021. Clinical Effects Of Yoga On Asthmatic Patients: a Preliminary Clinical Trial. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Alternative Therapy for Asthma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Asthma medications: Know your options.
American College of Allergy, Asthma, and Immunology. Diakses pada 2021. Asthma Treatment.