Asam Lambung Mudah Naik karena Hernia Hiatus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Juni 2021
Asam Lambung Mudah Naik karena Hernia HiatusAsam Lambung Mudah Naik karena Hernia Hiatus

“Jika fungsi lambung terganggu, maka hernia hiatus pun bisa terjadi. Kondisi ini menimbulkan rasa terbakar di dada, tentu sangat tidak nyaman. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun ada beberapa faktor risiko yang perlu dipahami.”

Halodoc, Jakarta - Lambung harus selalu dijaga karena fungsinya yang penting, yaitu menghancurkan makanan dengan enzimnya. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada lambung adalah hernia hiatus. Kondisi tersebut menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Hal ini dapat menyebabkan kamu mengalami perasaan terbakar di dada. Ketika terjadi, kamu mungkin akan mengalami kesulitan menelan dan merasakan nyeri di dada. Apakah benar asam lambung dapat mudah naik ketika seseorang mengalami hernia hiatus? Berikut pembahasan mengenai hal tersebut!

Baca juga: Cari Tahu 4 Gejala Hernia Berdasarkan Jenisnya

Hernia Hiatus Dapat Sebabkan Asam Lambung Mudah Naik

Penyakit hernia hiatus adalah kondisi yang menyebabkan sebagian kecil dari perut kamu menonjol melalui lubang diafragma, yang disebut dengan hiatus. Hal ini terjadi ketika otot diafragma yang melemah, sehingga lambung dapat menonjol melalui lubang ini bahkan hingga ke rongga dada.

Penyebab gangguan pada lambung ini umumnya tidak diketahui. Seseorang dapat mengalami pelemahan jaringan pendukung dan peningkatan tekanan perut yang meningkatkan risiko ini. Selain itu, penyakit ini juga dapat meningkatkan asam lambung, sehingga menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Peningkatan asam lambung tersebut umumnya disebabkan hernia yang mulai membesar, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan. Ketika terjadi, kamu mungkin merasakan dada seperti terbakar, kesulitan menelan, tenggorokan yang terasa asam atau pahit, serta lebih sering bersendawa.

Terdapat juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terhadap penyakit hernia hiatus. Faktor-faktor risiko tersebut, antara lain:

  • Berusia lebih dari 50 tahun.
  • Pernah mengalami cedera pada diafragma.
  • Terus mengalami tekanan besar pada rongga perut dan rutin.
  • Mengalami obesitas dan kebiasaan merokok.
  • Lahir dengan lubang hiatus yang besar.

Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait hiatus hernia, dokter dari Halodoc siap membantu. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! 

Baca juga: Alami Hernia, Haruskah Dioperasi?

Cara Diagnosis Hiatus Hernia

Umumnya, dokter akan melakukan tes pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hiatus hernia dan kerusakan lainnya yang diakibatkan oleh asam lambung. Beberapa pemeriksaan yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan dengan X-ray yang sebelumnya harus meminum barium.

Sebelum pemeriksaan tersebut, kamu harus berpuasa selama delapan jam sebelum pemeriksaan. Hal tersebut untuk memastikan apabila bagian atas saluran pencernaan akan terlihat jelas ketika mendapat sinar-X. Kamu akan meminum barium sebelum pemeriksaan agar organ lebih terlihat ketika bergerak melalui saluran usus pada tubuh.

Baca juga: Turun Berok (Hernia), Penyakit Apa itu?

Bagaimana Cara Mengobati Hernia Hiatus?

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit pada lambung ini sangat beragam dan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Hernia yang berukuran kecil dan terdeteksi pada pemeriksaan akan terus diawasi. Hal tersebut dilakukan supaya memastikan tidak menjadi cukup besar yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Obat mulas yang dijual bebas meredakan sensasi terbakar yang mungkin disebabkan hernia yang berukuran sedang. Tidak sedikit orang yang mengonsumsi obat tersebut dan disesuaikan dengan kebutuhan pada kebanyakan kasus. Obat antasida yang mengandung kalsium dan magnesium dapat dengan mudah didapatkan di apotek.

Obat untuk mengatasi GERD juga harus dikonsumsi untuk menyembuhkan lapisan kerongkongan dari asam lambung yang disebabkan hernia. Obat ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu H2 blocker dan proton pump inhibitor. Beberapa obat tersebut adalah cimetidine (Tagamet), esomeprazole (Nexium), dan famotidine (Pepcid).

Referensi:
Health Line. Diakses pada 2019. Hiatal Hernias and Acid Reflux
GI Society. Diakses pada 2019. Hiatus Hernia Overview