Apakah Sistem Saraf Tubuh yang Rusak Bisa Diperbaiki?
“Rusaknya sistem saraf akan memicu kesulitan bergerak, berbicara, menelan, bernapas, atau berpikir seseorang. Pengidapnya juga bisa saja mengalami gangguan ingatan, panca indra, bahkan perubahan suasana hati. Lantas, apakah sistem saraf yang rusak bisa diperbaiki?”
Halodoc, Jakarta – Kinerja otak bergantung pada sistem saraf. Tanpa sistem tersebut, otak tidak bisa menjadi pusat pengatur seluruh interaksi pada tubuh yang ideal.
Sistem saraf sendiri tersebar di seluruh tubuh, dan memegang peran penting di dalamnya. Kesehatannya perlu kamu perhatikan, karena jika sudah terjadi kerusakan, maka akan sangat sulit untuk diperbaiki.
Memperbaiki Sistem Saraf yang Rusak Sangat Sulit
Saraf berbeda dengan sel-sel dalam tubuh. Saraf tidak mudah diperbaiki atau meregenerasi jika terjadi kerusakan atau mati.
Pengobatannya pun hanya untuk mengurangi keluhan atau gejala rusaknya sistem saraf.
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencari tahu penyebabnya, kemudian melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab yang mendasari. Contohnya seperti ini:
- Apabila rusaknya saraf akibat kekurangan vitamin tertentu, maka langkah pengobatan dilakukan dengan mengonsumsi makanan atau suplemen guna memenuhi asupan yang diperlukan tubuh.
- Jika rusaknya saraf dipicu oleh penyakit diabetes, maka langkah pengobatan dilakukan dengan mengontrol gula darah.
Sedangkan untuk membantu meredakan keluhan fisik, dokter akan menyarankan akupuntur, meditasi, atau hipnosis.
Sembari pengobatan berjalan, pengidap dokter sarankan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Selain mengetahui informasi di atas, Kenali Lebih Jauh Sistem Saraf pada Tubuh Manusia.
Perhatikan Gejala Kerusakan pada Sistem Saraf
Meskipun penyebabnya berbeda-beda, berikut ini sejumlah gejala kerusakan sistem saraf secara umum:
- Kebas atau mati rasa. Rasanya seperti kesemutan yang menjalar di sekitar tangan dan kaki. Jika sesekali, hal tersebut tidak perlu kamu khawatirkan.
- Kesulitan bergerak. Kondisi ini akibat aliran darah yang tidak mencukupi ke area tubuh tertentu, sehingga akan sulit untuk digerakkan.
- Nyeri pada kaki. Rasanya seperti kesemutan, sakit terus-menerus, dan sensasi rasa panas yang menjalar dari punggung bagian bawah ke area kaki.
- Hilang keseimbangan. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya tiba-tiba tersandung atau terjatuh.
- Meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya kerusakan sistem saraf pada kandung kemih.
- Sering sakit kepala. Jika sakit kepala sering terjadi dalam waktu yang lama dengan intensitas parah, maka kamu patut waspadai.
- Keluar keringat. Gejalanya berupa keluarnya keringat berlebih atau terlalu sedikit mengeluarkan keringat tanpa alasan yang jelas.
- Melambatnya respon otak. Melambatnya respon otak menandakan saraf sensorik yang tidak berfungsi, sehingga jika tubuh merasa terancam, pengidapnya tidak dapat melakukan gerakan cepat.
Cara Mencegah Sistem Saraf Rusak
Mencegah kerusakan pada sistem saraf adalah langkah yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Nah, berikut upaya yang bisa kamu lakukan:
1. Terapkan gaya hidup sehat
Lakukan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi, termasuk vitamin B, seperti B12, yang penting untuk kesehatan saraf.
Selain mengonsumsi makanan yang sehat, kamu juga perlu beraktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan aliran darah ke saraf dan otak.
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak saraf. Oleh sebab itu, hindari atau batasi penggunaannya.
Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Cari Tahu Lewat Tes Simpel Ini.
2. Pastikan keamanan di tempat kerja dan kegiatan fisik
Jika kamu melakukan pekerjaan atau aktivitas yang berisiko cedera pada saraf, selalu gunakan alat pelindung yang sesuai.
Kamu juga wajib melindungi kepala dengan menggunakan helm saat bersepeda, bermain olahraga, atau dalam situasi berpotensi cedera lainnya.
3. Kendalikan penyakit kronis
Apabila mengidap diabetes, kelola gula darah dengan baik untuk mencegah neuropati diabetik.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga kamu perlu memantaunya secara rutin.
4. Cegah infeksi
Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat merusak sistem saraf, seperti virus campak atau hepatitis B.
Mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan tubuh dapat membantu mencegah infeksi yang bisa merusak saraf.
5. Gunakan obat-obatan dengan aman
Jika memerlukan obat-obatan, pastikan mengikuti instruksi dokter dan berbicara dengan mereka tentang efek samping potensial yang dapat memengaruhi sistem saraf .
Pernah mendengar elektromiografi (EMG) untuk mendiagnosis cedera dan kondisi yang memengaruhi otot serta saraf? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Elektromiografi (EMG): Jenis, Manfaat, Prosedur dan Efek Samping“.
Itulah alasan mengapa sistem saraf tubuh yang rusak sulit untuk diperbaiki. Hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain seputar hal ini. Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
Now by Northrop Grumman. Diakses pada 2023. Can Nerve Damage Be Repaired?
Science Daily. Diakses pada 2023. First step to induce self-repair in the central nervous system.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Overview of Nervous System Disorders.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan