Kerap Jadi Perdebatan, Apakah Penyakit GERD Bisa Disembuhkan Total?
“Pada sebagian besar kasus GERD, gejalanya bisa terkontrol dengan melibatkan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, bisakah GERD disembuhkan secara total?”
Halodoc, Jakarta – GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi gangguan pencernaan yang mempengaruhi fungsi sfingter esofagus, yaitu otot antara kerongkongan dan perut.
Gejala umum dari kondisi ini adalah sensasi terbakar atau rasa tidak nyaman pada dada (heartburn) yang biasanya muncul setelah makan. Beberapa pengidapnya juga mengalami regurgitasi, yaitu sensasi asam atau makanan yang naik ke kerongkongan.
Apa yang Dirasakan Pengidap GERD?
Pengidap Gastroesophageal Reflux Disease dapat mengalami beberapa gejala yang mengganggu. Beberapa gejala yang umum yang pengidapnya rasakan dapat meliputi:
1. Perasaan panas di dada (heartburn)
Ini adalah gejala paling umum yang pengidap GERD rasakan. Sensasi terbakar ini seringkali muncul pada belakang tulang dada dan dapat menjalar ke leher atau tenggorokan.
2. Regurgitasi
Pengidap GERD mungkin mengalami regurgitasi, yaitu sensasi asam atau makanan yang naik kembali ke kerongkongan atau mulut. Kondisi ini terjadi akibat asam lambung yang mencapai kerongkongan.
3. Sering bersendawa
Pengidap GERD seringkali merasakan kebutuhan untuk bersendawa yang berlebihan setelah makan. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan gas pada perut akibat gangguan pencernaan.
4. Rasa pahit atau asam dalam mulut
Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa pahit atau asam yang terasa di mulut, terutama setelah makan atau saat berbaring.
5. Sakit atau ketidaknyamanan dada
Beberapa penderita GERD dapat merasakan nyeri atau ketidaknyamanan dada yang sering kali berkaitan dengan sensasi terbakar.
6. Kesulitan menelan (disfagia)
Pada beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan kesulitan atau nyeri saat menelan makanan atau minuman.
7. Batuk atau suara serak
Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Kondisi ini membuat pengidap GERD sering mengalami batuk kronis atau suara serak.
Penting untuk kamu ingat bahwa gejala GERD dapat bervariasi antara individu, dan tidak semua pengidapnya akan mengalami gejala yang sama.
Pengobatan GERD Hanya untuk Menghilangkan Gejala
Sembuh total artinya menyembuhkan atau memulihkan kesehatan menjadi sedia kala. Pengobatan GERD bertujuan untuk mengelola atau menghilangkan gejala atau rasa sakit. Saat penyakit sembuh, gejala tidak kembali setelah pengobatan. Menyembuhkan penyakit bisa terjadi saat penyebabnya teratasi.
Hal ini tidak bisa terwujud pada obat untuk GERD. Ketika pengidap GERD berhenti minum obat atau tidak lagi menjalankan gaya hidup sehat, maka gejala dan rasa sakitnya pun akan kembali. Sering kali kondisi menjadi lebih buruk dibanding sebelum pengidap melakukan pengobatan.
Hingga saat ini belum diketahui bagaimana GERD bisa disembuhkan secara total.
Beberapa Fakta Terkait GERD
Untuk memahami kondisi ini lebih mendalam, kamu perlu mengetahui beberapa fakta tentang penyakit ini, yaitu:
1. Fakta 1: Kadar asam lambung umumnya menurun seiring bertambah usia
Produksi asam lambung cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Lebih dari 30 persen pria dan wanita yang berusia di atas 60 tahun mengalami kondisi gastritis atrofi, di mana terjadi penurunan atau bahkan tidak adanya sekresi asam lambung.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa sekitar 40 persen wanita yang berusia di atas 80 tahun tidak menghasilkan asam lambung sama sekali.
2. Fakta 2: Gejala mulas dan GERD meningkat seiring bertambah usia
Risiko terjadinya kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Kelebihan asam dalam kerongkongan dapat menjadi penyebab masalah GERD. Kondisi ini terjadi karena lapisan kerongkongan yang lebih halus tidak memiliki perlindungan yang sama dengan lapisan lambung terhadap asam.
Oleh karena itu, seseorang tidak harus memiliki kadar asam berlebih di perut untuk mengalami gejala mulas. Selain itu, mengurangi gejala kondisi ini tidak berarti bahwa penyebab utama masalah tersebut sedang ditangani.
Terlalu sering, obat pereduksi asam hanya fokus pada meredakan gejala tanpa memperhatikan faktor pemicu gejala awalnya.
Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup Saja Tidak Cukup
Pada beberapa kasus, tergantung pada tingkat keparahan GERD, beberapa pengidap juga dokter resepkan obat untuk mengontrol episode refluks. Namun, ketika ada masalah struktural pada kerongkongan, misalnya, prosedur pembedahan yang memperbaiki sfingter esofagus mungkin pengidapnya perlukan.
Prosedur ini mengatasi penyebab struktural penyakit ini, sehingga membantu menyembuhkan gejalanya. Baca lebih lanjut mengenai penanganan GERD pada artikel: 3 Penanganan untuk Bantu Meredakan GERD.
Kesimpulannya, GERD adalah penyakit kompleks dengan banyak faktor yang terlibat dalam penyebabnya. Jika penyebabnya tidak terobati, penyembuhan untuk penyakit ini sangat tidak mungkin. Kebanyakan orang yang mulai menggunakan obat antasida akhirnya mengonsumsinya selama sisa hidupnya.
Jika kamu merasakan beberapa gejala kondisi ini, segeralah periksakan kondisimu ke dokter. Perawatan yang tepat tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius.