Apakah Pembesaran Prostat Hanya Bisa Diobati dengan Tamsulosin?
"Tamsulosin adalah obat untuk menangani gejala pembesaran prostat. Selain obat ini, tersedia obat dan perawatan lain untuk menangani pembesaran prostat."
Halodoc, Jakarta – Pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi di mana kelenjar prostat membesar secara tidak normal. Tamsulosin adalah salah satu obat untuk mengatasinya.
Obat ini bisa mengatasi kesulitan buang air kecil, aliran urin yang lemah atau terputus-putus, perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil, sering buang air kecil, dan nokturia.
Lantas, apakah pembesaran prostat hanya bisa diobati dengan tamsulosin saja? Simak penjelasan berikut !
Apakah Pembesaran Prostat Hanya Bisa Diobati dengan Tamsulosin?
Tamsulosin hanya salah satu dari banyak opsi yang tersedia untuk mengatasi pembesaran prostat. Selain obat, ada berbagai opsi perawatan lainnya, seperti:
1. Menggunakan obat-obatan
Berikut obat-obatan untuk mengatasi BPH:
- Tamsulosin. Obat ini masuk dalam kelompok antagonis reseptor alfa-adrenergik. Cara kerjanya merelaksasi otot-otot di sekitar prostat dan leher kandung kemih, sehingga memperlancar aliran urin.
- Alfa-bloker lainnya. Selain tamsulosin, ada juga alfa-bloker lain yang bisa kamu gunakan untuk mengobati BPH, seperti doxazosin, terazosin, dan alfuzosin. Mekanisme kerja dan efek sampingnya dapat bervariasi, dan dokter akan memilih obat yang paling sesuai dengan kondisi pasien.
- Penghambat 5-alfa reduktase. Obat-obatan seperti finasteride dan dutasteride dapat dokter berikan untuk mengurangi ukuran prostat dengan menghambat produksi hormon dihidrotestosteron (DHT). DHT merupakan hormon yang memengaruhi pertumbuhan kelenjar prostat.
- Kombinasi obat. Kadang-kadang, kombinasi obat seperti tamsulosin dan penghambat 5-alfa reduktase bisa dokter resepkan untuk mengoptimalkan pengobatan pembesaran prostat. Kombinasi obat ini bisa memberikan manfaat yang lebih baik dalam mengurangi gejala BPH dan mengendalikan pertumbuhan prostat.
2. Terapi
Selain menggunakan obat-obatan, terapi berikut ini juga bisa mengatasi pembesaran prostat:
- Terapi laser, seperti fotovaporisasi atau enukleasi laser prostat bisa menghilangkan jaringan prostat yang membesar. Prosedur ini menggunakan energi laser untuk menghancurkan atau menguapkan jaringan prostat yang menghalangi aliran urin.
- Pada kasus yang lebih parah atau jika pengobatan lain tidak efektif, tindakan bedah lain bisa dokter lakukan. Tindakannya bisa berupatransurethral resection of the prostate (TURP) atau prostatektomi terbuka untuk mengangkat bagian prostat yang membesar dan menghalangi aliran urine.
Pilihan pengobatan pembesaran prostat akan dokter sesuaikan dengan kondisi pasien, tingkat keparahan gejala, ukuran prostat, dan faktor lainnya. Ketahui pula 4 Fakta Penting BPH Benign Prostatic Hyperplasia.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dalam pengobatan BPH untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi kamu.
Cara Pemakaian Tamsulosin untuk Atasi Pembesaran Prostat
Berikut pemakaian tamsulosin untuk menangani gejala BPH:
1. Konsultasikan dengan dokter
Sebelum mulai konsumsi tamsulosin, kamu wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi kondisi kamu secara menyeluruh, memberikan diagnosis yang akurat, dan menentukan dosis yang tepat.
2. Patuhi dosis dari dokter
Ikuti petunjuk dan dosis yang dokter resepkan. Biasanya, tamsulosin perlu kamu minum satu kali sehari, terutama sebelum tidur atau pada waktu yang sama setiap harinya. Jangan mengubah dosis atau jadwal penggunaan tanpa sepengetahuan dokter.
3. Minum dengan air
Konsumsi tablet tamsulosin secara utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah, menghancurkan, atau memecah tablet. Hal ini bisa mengganggu penyerapan obat di dalam tubuh.
4. Pilih waktu yang tepat
Sebaiknya, minum obat ini setelah makan atau selama makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Minum obat dengan posisi tubuh tegak atau berdiri untuk membantu mengurangi risiko tekanan darah rendah saat berdiri.
5. Jaga konsistensi penggunaan
Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari. Tujuannya untuk menjaga kadar obat dalam tubuh tetap stabil dan memberikan hasil yang konsisten.
6. Hindari penghentian tiba-tiba
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa instruksi dari dokter. Jika ingin menghentikan penggunaan obat ini, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter akan memberikan petunjuk mengenai cara menghentikan obat secara bertahap untuk mencegah gejala penarikan obat.
7. Perhatikan efek samping dan komplikasi
Perhatikan gejala efek samping saat mengonaumsi obat ini. Beberapa efek samping tamsulosin termasuk pusing, sakit kepala, mulut kering, ejakulasi mundur (masuknya sperma ke dalam kandung kemih), dan peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Jika kamu mengalami efek samping yang mengganggu atau memperhatikan perubahan yang tidak biasa, segera hubungi dokter di Halodoc.