Apakah Keputihan saat Hamil Muda Berbahaya? ini Penjelasannya
“Keputihan saat hamil muda adalah kondisi yang biasa terjadi. Namun, masalah ini dapat menjadi pertanda jika seorang wanita sedang mengalami infeksi yang menyerang bagian intimnya.”
Halodoc, Jakarta – Keputihan adalah salah satu hal yang umum terjadi pada wanita, termasuk saat sedang hamil. Sebab, ada beberapa perubahan pada tubuh yang menyebabkan kondisi ini.
Namun, apakah keputihan saat hamil muda adalah suatu kondisi yang berbahaya? Simak jawabannya melalui ulasan berikut!
Keputihan saat Hamil Muda, Bahayakah?
Wanita yang sedang hamil dapat merasakan adanya peningkatan jumlah keputihan.
Hal ini memang cukup normal untuk terjadi karena disebabkan beberapa kombinasi faktor. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Peningkatan suplai darah.
- Pelunakan serviks dan dinding vagina.
- Rangsangan dari kepala bayi
- Tubuh yang mempersiapkan diri untuk persalinan.
Keputihan normal ditandai dengan warna bening atau putih dan cukup encer. Selain itu, baunya pun cukup khas.
Lalu, kapan harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter?
Pemeriksaan perlu ibu lakukan jika muncuk gejala infeksi, seperti:
- Cairan yang kental atau kehijauan.
- Bau tidak sedap.
- Gatal dan nyeri.
- Terasa nyeri pada perut bagian bawah.
- Terasa tidak nyaman saat berhubungan seks.
Nah, beberapa gejala ini pun sebetulnya bisa menjadi tanda dari banyak jenis infeksi, seperti:
- Infeksi jamur.
- Vaginosis bakteri.
- Penyakit radang panggul.
- Infeksi menular seksual.
Umumnya, dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan kembali terhadap gangguan infeksi di awal kehamilan.
Jika ibu hamil mengalami beberapa gejala yang berhubungan dengan gangguan infeksi, pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan.
Dengan begitu, penanganan segera bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi berbahaya.
Tindakan untuk Mengatasi Keputihan saat Hamil Muda
Seseorang yang mengalami keputihan saat hamil (leukorea), terkadang terdeteksi noda basah atau bercak berwarna kapur di pakaian dalam.
Seseorang mungkin juga merasakan keluarnya cairan saat menyeka bagian intim setelah buang air kecil. Meski begitu, hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Jika ibu mengalami keputihan yang berlebihan, pertimbangkan untuk menggunakan panty liner atau pembalut saat keluar rumah.
Dengan begini, ibu bisa lebih nyaman selama beraktivitas.
Selain itu, ada beberapa tips lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil muda, yaitu:
- Jangan melakukan douching, atau membilas bagian dalam vagina. Sebab, ini dapat mengubah tingkat pH dan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri dan ragi, sehingga memiliki risiko menyebabkan infeksi.
- Gunakan pakaian dalam breathable, yaitu dengan memilih celana dalam berbahan katun dan beberapa kain lainnya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi kelembapan dan ketidaknyamanan.
- Jangan menggunakan tampon untuk mengeluarkan cairan keputihan.
- Cuci bagian area vagina dengan air hangat saat mandi. Selain itu, pertahankan kebersihan area vagina dengan menggunakan pembersih yang lembut. Kamu pun perlu menghindari penggunaan sabun dengan bahan yang keras untuk mencegah iritasi.
Jika ibu hamil ingin melakukan pemeriksaan kehamilan, pemesanan dari tindakan ini bisa dilakukan melalui fitur janji medis dari aplikasi Halodoc. Anda juga bisa menggunakan fitur tanya dokter untuk konsultasi kehamilan anda di fitur Halodoc.
Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan.
Tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!