Apakah Kecanduan Alkohol Termasuk Penyakit Mental?
Halodoc, Jakarta – Seseorang yang sudah kecanduan alkohol umumnya sulit mengendalikan kebiasaan minumnya dan tidak bisa berhenti dari kebiasaan ini. Ketika berusaha berhenti minum, orang yang telah kecanduan pasti merasa cemas dan uring-uringan. Melansir dari Mayo Clinic, laki-laki yang sudah kecanduan alkohol ditandai dengan mengonsumsi lima minuman atau lebih selama dua jam. Sedangkan pada wanita, mengonsumsi empat minuman atau lebih dalam dua jam sudah bisa disebut kecanduan alkohol.
Ketika kebiasaan minum ini tidak bisa dihentikan hingga menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari, maka orang tersebut telah mengalami gangguan penggunaan alkohol. Gangguan penggunaan alkohol ini bisa berkisar ringan hingga berat. Ketika kondisinya sangat berat, gangguan penggunaan alkohol menyebabkan masalah serius, sehingga pengidapnya perlu mendapatkan perawatan.
Baca juga: Kecanduan Alkohol Tingkatkan Risiko Sindrom Mallory Weiss
Kenapa Kecanduan Alkohol Termasuk Penyakit Mental
Dilansir dari laman Hazelden Betty Ford Foundation, American Psychiatric Association mengelompokkan gangguan penggunaan zat atau substance abuse disorder sebagai gangguan kesehatan mental ke dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental sejak 1980. Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental adalah panduan resmi untuk diagnosis gangguan kesehatan mental di Amerika Serikat. Alkoholisme dikategorikan sebagai bagian substance abuse disorder, yang termasuk dalam penyakit mental.
Seperti depresi dan penyakit mental lainnya, kecanduan adalah gangguan medis yang berakar dari perubahan pada fungsi otak. Kecanduan bukan hanya masalah sosial, moral, atau kriminal. Ini adalah masalah otak yang memengaruhi perilaku pengidapnya, sehingga dapat menimbulkan dampak ke banyak hal. Banyak perilaku abnormal yang timbul akibat kecanduan, seperti masalah di kehidupan sehari-hari sampai menimbulkan tindakan kriminal.
Kecanduan bukan hanya menimbulkan gejala fisik, tetapi juga memengaruhi mental dan emosional seseorang. Gejala mental dan emosional pun mungkin timbul terlebih dahulu sebelum gejala fisik muncul.
Ketika gejala perilaku atau mental tidak diobati dengan tepat, penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi fisik seperti sirosis hati dan kerusakan otak kronis. Fatalnya, konsekuensi paling serius adalah kematian.
Baca juga: Ini Dampak Negatif Kecanduan Alkohol pada Tubuh
Ini Gejala Gangguan Penggunaan Alkohol yang Harus Diwaspadai
Gangguan penggunaan alkohol bisa ringan, sedang, atau berat, tergantung pada jumlah gejala yang dialami. Gejala-gejalanya mungkin termasuk:
- Tidak mampu membatasi jumlah alkohol yang diminum.
- Berupaya mengurangi intensitas minum tetapi selalu gagal.
- Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk minum alkohol.
- Merasakan keinginan kuat untuk minum alkohol.
- Gagal memenuhi kewajiban di tempat kerja, sekolah, atau rumah karena penggunaan alkohol berulang-ulang.
- Terus minum alkohol walaupun tahu kebiasaan ini menyebabkan masalah fisik, sosial, atau interpersonal.
- Meninggalkan kegiatan, hobi, dan pekerjaan untuk minum alkohol.
- Menggunakan alkohol dalam situasi yang tidak aman, seperti saat mengemudi.
- Mengembangkan toleransi terhadap alkohol, sehingga selalu merasa perlu untuk lebih merasakan efeknya.
- Ketika berusaha berhenti, orang yang kecanduan akan mengalami gejala penarikan seperti mual, berkeringat, dan gemetar.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi untuk Alkoholik
Itulah gejala kecanduan alkohol yang perlu kamu waspadai. Kalau kamu mengalami tanda-tanda tersebut, kamu dapat menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mencari tahu penanganannya lebih lanjut. Lewat aplikasi ini, kamu juga bisa lho beli obat. Tanpa perlu repot, pesananmu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu kurang dari satu jam. Ayo, download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Google Play!