Apakah Karsinoma Nasofaring Bisa Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta – Karsinoma nasofaring atau nasopharyngeal carcinoma (NPC) merupakan salah satu penyakit ganas yang sudah menyebar di banyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kanker ganas ini menempati urutan ke-4 dalam tingkat keganasan dan sudah menyerang cukup banyak korban. Masih jelas di ingatan kita tentang ustaz kenamaan Indonesia, Arifin Ilham yang meninggal setelah didiagnosis mengidap karsinoma nasofaring. Lantas, bisakah karsinoma nasofaring disembuhkan? Simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Karsinoma Nasofaring?
Karsinoma nasofaring atau yang disebut juga kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang berkembang di lapisan luar nasofaring. Nasofaring sendiri adalah salah satu bagian pada tenggorokan atas yang letaknya berada di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Fungsi organ berbentuk kotak ini adalah sebagai jalur pernapasan dari hidung ke tenggorokan yang kemudian diteruskan ke paru-paru.
Sayangnya, karsinoma nasofaring masih sulit dideteksi perkembangannya pada tahap awal. Hal ini karena, kanker tersebut memiliki gejala yang menyerupai kondisi kesehatan lainnya. Gejala-gejala yang bisa ditimbulkan karsinoma nasofaring, antara lain benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, sampai kesulitan membuka mulut. Bila tidak segera ditangani dengan baik, sel-sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti sistem kelenjar getah bening, darah, dan yang paling sering terkena dampaknya adalah tulang, paru-paru, dan hati.
Harapan hidup pengidap karsinoma nasofaring bisa bertambah sebanyak 5 tahun lebih lama bila kanker terdeteksi lebih dini.
Baca juga: Waspada, Ini Penyebab Kanker Tenggorokan
Penyebab Karsinoma Nasofaring
Penyebab karsinoma nasofaring yang pasti masih belum diketahui sampai saat ini. Namun, dokter menduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan virus Epstein-Barr (EBV). EBV biasanya terdapat pada air liur dan bisa ditularkan bila melakukan kontak langsung dengan pengidap atau memegang benda yang terkontaminasi.
Kanker nasofaring diduga juga bisa terjadi akibat sel nasofaring pengidap terkontaminasi oleh EBV. Sel yang telah terkontaminasi bisa menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
EBV merupakan virus yang menjadi penyebab beberapa penyakit, salah satunya adalah mononukleosis. Namun, kebanyakan kasus EBV tidak menimbulkan infeksi yang berkepanjangan. Hingga kini, keterkaitan EBV dengan karsinoma nasofaring masih terus diteliti.
Selain virus EBV, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker nasofaring:
-
Berusia 30-50 tahun;
-
Memiliki riwayat kanker nasofaring dalam keluarga;
-
Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol; dan
-
Sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Kanker Laring
Bisakah Karsinoma Nasofaring Diobati?
Karsinoma nasofaring bisa disembuhkan, apalagi bila terdeteksi lebih dini. Namun, tindakan yang dilakukan untuk mengobati karsinoma nasofaring bisa berbeda-beda, tergantung pada riwayat penyakit, stadium kanker, letak kanker, dan kondisi pengidap secara umum. Berikut ini beberapa pilihan metode pengobatan untuk mengatasi karsinoma nasofaring:
-
Radioterapi. Ini adalah metode pengobatan yang sering dilakukan untuk mengatasi karsinoma nasofaring yang masih ringan. Prosedur ini dilakukan dengan memancarkan sinar berenergi tinggi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
-
Kemoterapi. Tindakan ini menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi biasanya dikombinasikan dengan prosedur radioterapi untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih maksimal.
-
Operasi. Karena lokasi kanker terlalu dekat dengan pembuluh darah dan saraf, operasi jarang dilakukan untuk mengatasi kanker nasofaring. Namun, apabila kanker sudah menyebar sampai ke kelenjar getah bening dan perlu segera diangkat, maka operasi akan dilakukan.
-
Imunoterapi. Tindakan ini dilakukan dengan memberikan obat yang bisa memengaruhi sistem imun tubuh untuk melawan sel kanker. Contohnya, obat imunoterapi untuk mengobati kanker nasofaring adalah pembrolizumab atau cetuximab.
Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Radioterapi untuk Atasi Kanker
Selain metode pengobatan di atas, dokter juga bisa melakukan perawatan paliatif guna mencegah atau mengatasi efek samping yang muncul akibat pengobatan yang diterima. Perawatan paliatif bisa diberikan bersamaan dengan metode lain yang dilakukan untuk mengatasi kanker nasofaring.
Nah, itulah pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan karsinoma nasofaring. Kamu juga bisa mendiskusikan lebih lanjut mengenai pengobatan kanker ini pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya apa saja seputar masalah kesehatan dan minta saran dari dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Nasopharyngeal Cancer.
Cancer. Diakses pada 2019. Nasopharyngeal Cancer: Treatment Options.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan