Apakah Indonesia Aman dari Virus Zika?
Halodoc, Jakarta - Virus Zika terjadi karena penularan dari nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah, yaitu Aedes. Bagi sebagian orang, virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak membahayakan. Namun pada ibu hamil, virus ini terbilang serius, karena bisa menyebabkan berbagai kelainan kelahiran, khususnya ukuran kepala yang lebih kecil dari normal atau mikrosefali.
Banyak orang yang terinfeksi virus zika tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala yang terbilang ringan. Gejala yang umum terjadi adalah demam, munculnya ruam, sakit kepala, nyeri pada sendi tubuh dan otot, dan mata yang berubah warna menjadi merah.
Gejala tersebut bisa berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu. Orang yang terinfeksi tidak perlu harus melakukan perawatan di rumah sakit, dan penyakit ini tidak berujung pada kematian. Setelah seseorang terinfeksi, mereka akan terlindungi dari infeksi lagi di masa mendatang.
Baca juga: Hati-Hati, Virus Zika Dapat Menyerang Saat Liburan
Lalu, mengapa zika berisiko bagi sebagian orang? Infeksi virus zika selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir pada otak yang disebut dengan mikrosefali atau cacat otak parah lainnya. Ini juga terkait dengan masalah lainnya, seperti keguguran, lahir mati, dan cacat lainnya. Ada juga peningkatan laporan sindrom Guillain-Barre, penyakit langka yang menyerang sistem saraf.
Masih belum ada perawatan atau obat virus zika yang efektif untuk mengatasi penyakit ini. Obat yang banyak digunakan adalah pereda nyeri dan sakit yang dijual bebas, dan pasien akan sembuh dalam waktu satu minggu atau lebih.
Jika kamu terinfeksi virus zika, perawatan terbaik adalah dengan banyak beristirahat, penuhi asupan cairan harian untuk mencegah dehidrasi, dan minum obat jenis asetaminofen untuk pereda demam dan rasa sakit. Aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya tidak boleh dikonsumsi hingga muncul diagnosis demam berdarah, untuk mengurangi risiko perdarahan.
Baca juga: Ketahui Gejala Virus Zika yang Dapat Menyerang Ibu Hamil
Apakah Indonesia Aman dari Virus Zika?
Faktanya, Departemen Kesehatan menyatakan Indonesia tidak termasuk dalam 46 negara yang mengalami Kejadian Luar Biasa untuk kasus virus zika, demikian juga dalam 14 negara yang disebutkan sebagai negara transmisi virus ini.
Data dari WHO menyebutkan bahwa sebanyak 60 negara telah melaporkan tentang kejadian transmisi nyamuk berkepanjangan. Tahun 2015, disebutkan sebanyak 46 negara berstatus positif untuk KLB virus zika. Sementara itu, 14 negara lain melaporkan kejadian penularan virus ini.
Sementara itu, ada 4 negara yang melaporkan kasus penularan virus tanpa adanya transmisi berkelanjutan, seperti Negara Federasi Mikronesia, Polinesia Prancis, Kepulauan Islands, dan Chile.
Baca juga: Bayi Dapat Terkena Virus Zika, Ini Cara Pencegahannya
Virus zika ditemukan pertama kali pada tahun 1947 silam di Uganda melalui air liur monyet yang hidup di daerah tersebut. Virus ini menginfeksi manusia untuk pertama kalinya di daerah United Republic Tanzania dan Uganda pada tahun 1952.
Jadi, Indonesia masih bisa dikategorikan sebagai negara yang aman dari penularan virus zika. Meski begitu, tetap saja perlu dilakukan pencegahan supaya virus ini tidak mewabah di Tanah Air. Kamu bisa bertanya pada dokter tentang pencegahan virus zika dan obat virus zika melalui aplikasi Halodoc. Caranya, download aplikasi Halodoc di ponsel kamu, dan pilih layanan Tanya Dokter. Mudah kan?