Apakah Hipermetropi Bisa Sembuh? Ini Faktanya
“Nyatanya, gangguan penglihatan hipermetropi tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Rabun dekat ini dapat ditangani dengan beberapa metode, salah satunya penggunaan kacamata.”
Halodoc, Jakarta – Hipermetropi atau rabun dekat, merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umum terjadi pada manusia. Pada pengidap rabun dekat, mata mengalami kesulitan dalam fokus pada objek yang jaraknya dekat, tapi justru lebih jelas saat melihat objek jarak jauh.
Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah hipermetropi bisa sembuh secara alami atau memerlukan penanganan medis? Simak penjelasan lengkapnya di sin!
Hipermetropi Tidak Bisa Sembuh dengan Sendirinya
Untuk memahami apakah hipermetropi bisa sembuh, penting untuk mengetahui penyebabnya terlebih dulu. Pada kondisi rabun dekat, terdapat masalah dengan fokus cahaya di mata.
Masalah fokus cahaya di mata, terjadi ketika panjang bola mata lebih pendek dari yang seharusnya, atau kornea mata memiliki lengkungan yang terlalu landai. Kondisi tersebut menyebabkan cahaya yang masuk tidak fokus secara tepat pada retina, yaitu lapisan di bagian belakang mata yang bertanggung jawab untuk memproses gambar.
Lantas, apakah hipermetropi dapat sembuh secara alami? Sayangnya, rabun dekat tidak dapat sembuh dengan sendirinya.
Gangguan penglihatan ini terjadi akibat bentuk atau panjang mata yang tidak tepat, dan hal tersebut tidak dapat berubah atau kembali seperti semula dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus yang terjadi pada anak-anak, rabun dekat ringan dapat berkurang seiring perkembangan mata anak.
Meski begitu, hal tersebut tidak berarti kondisi mata ini sembuh sepenuhnya. Melainkan hanya mengalami perbaikan sebagian.
Untuk lebih memahami penyebab hipermetropi, baca juga lebih lanjut artikel ini: Penyebab Terjadinya Rabun Dekat Di Usia Muda
Pilihan pengobatan untuk Rabun Dekat
Meskipun hipermetropi tidak dapat sembuh dengan sendirinya, ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia untuk membantu mengatasi masalah penglihatan ini:
- Kacamata. Salah satu cara paling umum untuk mengatasi hipermetropi yaitu dengan menggunakan kacamata. Kacamata khusus akan membantu menyelaraskan fokus cahaya pada retina, sehingga gambar dapat terlihat lebih jelas.
- Lensa kontak. Selain kacamata, pengidap hipermetropi juga bisa menggunakan lensa kontak untuk mengatasi masalah penglihatan. Lensa kontak berfungsi dengan cara yang serupa seperti kacamata, yaitu untuk mengarahkan cahaya ke tempat yang tepat pada retina.
- Bedah refraktif. Untuk kasus hipermetropi yang lebih parah, bedah refraktif bisa menjadi pilihan. Salah satu prosedur yang umum dokter rekomendasikan adalah Laser Assisted in Situ Keratomileusis (LASIK). Prosedur ini menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea mata dan memperbaiki fokus cahaya.
- Terapi orthokeratology. Metode terapi ini melibatkan penggunaan lensa khusus yang dipakai hanya pada malam hari untuk meratakan kornea mata. Efek dari terapi ini dapat bertahan selama beberapa waktu sehingga penglihatan jarak dekat menjadi lebih jelas saat lensa dilepas pada pagi harinya.
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan gangguan penglihatan yang umum terjadi dan biasanya tidak sembuh dengan sendirinya.
Namun, ada berbagai pilihan pengobatan seperti kacamata, lensa kontak, bedah refraktif, dan terapi orthokeratology yang dapat membantu mengatasi masalah penglihatan ini.
Maka itu, penting untuk bertanya dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosa dan rekomendasi pengobatan yang tepat. Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc.✔️
Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2023. Farsightedness: What Is Hyperopia?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Farsightedness.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan