Halodoc, Jakarta – Edema merupakan kondisi ketika terjadi penumpukan cairan berlebih di dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan pembengkakan pada area yang tertentu.

Kondisi medis ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, pergelangan kaki, atau bahkan wajah. Edema umumnya bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari kondisi medis lainnya, salah satunya gagal ginjal.

Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah edema bisa hilang dengan sendirinya, atau memerlukan pengobatan khusus? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut!

Edema Tidak Selalu Bisa Hilang Sendiri

Pada banyak kasus, edema ringan yang penyebabnya adalah faktor sementara, ia dapat menghilang dengan sendirinya.

Penyebab edema tersebut misalnya, perubahan posisi tubuh yang sering (contohnya berdiri terlalu lama), kehamilan, atau asupan garam yang berlebihan, 

Dalam kasus edema ringan, tubuh secara alami akan menyesuaikan keseimbangan cairan, dan edema pun bisa mereda dalam beberapa hari atau minggu seiring hilangnya penyebab.

Namun, penting juga untuk kamu pahami, bahwa tidak semua edema akan hilang dengan sendirinya.

Edema yang berkaitan dengan kondisi medis yang lebih serius, mungkin memerlukan penanganan medis yang tepat untuk mengatasi penyebab dasarnya.

Contoh kondisi medis serius yang menyebabkan edema sulit hilang dengan sendirinya yaitu gagal jantung, gagal ginjal, atau masalah hati.

Jika edema yang kamu atau anggota keluarga alami tidak kunjung mereda dalam beberapa hari atau semakin parah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Kamu juga perlu menyegerakan untuk menghubungi dokter jika gejala berikut menyertai edema:

• Kesulitan bernapas.
• Nyeri dada.
• Pembengkakan secara tiba-tiba. 

Dokter akan mendiagnosa penyebab edema dan merencanakan pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan individu.

Agar lebih memahami tentang edema, baca lebih lanjut artikel ini: Catat, Ini Jenis-Jenis Edema dan Perbedaanya yang Perlu Diketahui.

Penanganan Edema Sesuai dengan Penyebabnya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perawatan edema bervariasi tergantung pada penyebab dasarnya, misalnya:

• Jika penyebabnya adalah penyakit paru-paru, seperti emfisema atau bronkitis kronis, dokter akan merekomendasikan berhenti merokok jika kamu seorang perokok.
• Apabila edema terjadi akibat gagal jantung kronis, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengatasinya. Di antaranya dengan memantau berat badan, asupan cairan, dan asupan garam.
• Jika edema merupakan efek samping dari obat yang kamu minum, dokter mungkin akan menghentikan atau menurunkan dosis obat untuk mengatasi pembengkakan.

Selain mengobati penyebab utama edema, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penumpukan cairan di tubuh, yaitu:

• Saat duduk atau berbaring, letakkan bantal di bawah kaki agar berada di atas ketinggian jantung.
• Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama tanpa bergerak atau berjalan-jalan sebentar. 
• Kenakan kaus kaki, stoking, atau lengan penyangga yang memberi tekanan pada bagian tubuh agar cairan tidak terkumpul di sana. Sepatu khusus pengidap edema kini juga banyak tersedia.
• Kurangi jumlah asupan garam dalam makanan.
• Ikuti petunjuk dokter untuk minum obat. Dokter mungkin ingin kamu mengonsumsi obat diuretik, yang membantu tubuh membuang kelebihan cairan.

Itulah yang perlu kamu ketahui tentang edema yang tidak selalu bisa hilang dengan sendirinya. 

Kesimpulannya, edema bisa hilang dengan sendirinya jika penyebabnya adalah faktor-faktor sementara.

Namun, edema yang berkaitan dengan kondisi medis yang lebih serius memerlukan penanganan medis yang tepat.

Apabila mengalami edema yang tidak kunjung mereda atau semakin parah, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat.

Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Edema.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Edema.

Everyday Health. Diakses pada 2023. Edema: Symptoms, Causes, Treatments.