Apa yang Terjadi ketika Buah Zakar Diangkat Akibat Kanker Penis?
Halodoc, Jakarta - Rasanya, dunia seakan seperti berakhir ketika seorang laki-laki divonis mengidap kanker penis atau kanker testis. Pasalnya, pada tahap akut, tindakan penanganan yang dibutuhkan adalah pengangkatan buah zakar alias testis. Tindakan ini disebut orchiectomy, bedah pengangkatan satu atau kedua buah testis. Sayangnya, testis memiliki peran yang penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu penghasil sperma dan hormon testosteron.
Tidak hanya kanker penis atau kanker testis, pengangkatan buah zakar juga dilakukan ketika terjadi infeksi atau cedera pada testis yang menyebabkan organ penting ini mengalami kerusakan atau malfungsi. Terkadang, tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari perawatan kanker prostat.
Apa yang Terjadi ketika Buah Zakar Diangkat?
Lalu, apa dampak yang terjadi jika tindakan orchiectomy atau testis diangkat? Oleh karena fungsinya sebagai penghasil hormon testosteron dan sperma, kealpaan buah zakar membuat produksi testosteron mengalami gangguan. Sayangnya, hormon satu ini memegang peran penting terkait libido atau dorongan seks pada pria. Akibatnya, keinginan seksual mengalami penurunan.
Baca juga: Perlu Tahu, 5 Penyakit Ini Umumnya Menyerang Testis
Bagi semua pria, berkurangnya aktivitas seksual pasti menjadi masalah besar. Pasalnya, ketiadaan hormon testosteron berpengaruh terhadap bentuk fisik yang cenderung membulat dan tidak lagi berotot dan kekar. Kondisi ini disebabkan karena fungsi hormon testosteron yang membantu pembentukan massa otot pada pria. Tanpa adanya hormon satu ini, bentuk tubuh bisa berubah, salah satunya adalah ginekomastia atau munculnya payudara pada pria.
Pada akhirnya, semua perubahan yang terasa signifikan pengaruhnya dalam kehidupan ini membuat pria juga kehilangan kepercayaan dirinya. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa berujung pada depresi akut yang berbahaya karena memicu pengidapnya untuk melakukan tindakan percobaan bunuh diri.
Baca juga: Kanker Testis Sebabkan Kemandulan, Mitos atau Fakta?
Inilah mengapa deteksi dini penting untuk dilakukan. Pasalnya, dokter bisa mendiagnosis lebih akurat dengan mengenali gejalanya, dan penanganan pun bisa segera dilakukan. Jadi, jangan pernah ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatan jika kamu merasakan gejala yang tidak biasa pada tubuh. Langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat atau bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Belum cukup sampai di situ, masih ada lagi dampak lain terkait diangkatnya testis yang masih berkaitan dengan disfungsi hormon testosteron, yaitu osteoporosis yang lebih cepat terjadi. Faktor usia memegang peranan penting, tetapi densitas atau kepadatan tulang akan lebih cepat berkurang dengan tidak adanya hormon testosteron. Lalu, kondisi ini semakin diperparah dengan terjadinya kerontokan rambut yang berakhir pada kebotakan.
Ada beberapa jenis prosedur pengangkatan buah zakar, bergantung pada kondisi testis atau tujuan yang ingin dicapai. Tindakan operasi ini secara efektif mampu mengurangi dampak negatif dari kanker penis dan kanker testis. Terapi hormon bisa menjadi pertimbangan melalui antiandrogen, tetapi tetap waspada akan efek sampingnya, seperti kerusakan pada kelenjar tiroid, hati, atau ginjal, gumpalan darah, dan reaksi alergi.
Baca juga: Waspada, Kriptorkismus Bisa Sebabkan Kanker Testis
Ternyata, dampak diangkatnya buah zakar dari tubuh sangat membahayakan. Oleh karenanya, menjaga kesehatan organ satu ini juga tidak kalah pentingnya dengan organ lain yang ada di tubuhmu.