Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?
“Infeksi virus HPV menjadi penyebab kanker serviks yang paling utama. Namun, masalah kesehatan ini juga bisa terjadi karena beberapa faktor lain, mulai dari riwayat aktivitas seksual, gaya hidup, faktor genetik, penggunaan pil KB, dan kekebalan tubuh yang rendah.”
Halodoc, Jakarta – Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari leher rahim atau serviks. Hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi DNA pada sel leher rahim. Namun, ternyata ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab kanker serviks. Sayangnya, wanita kerap kali tidak menyadari faktor tersebut sampai sel kanker berkembang.
Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan medis terkait kondisi kesehatan rahim. Hubungi dokter ahli di Halodoc✔️ untuk mendapatkan penanganan awal yang tepat.
Virus HPV Penyebab Kanker Serviks
Sebagian besar kasus kanker serviks terjadi karena infeksi human papillomavirus (HPV) dengan risiko tinggi. HPV adalah kelompok virus yang umumnya menginfeksi mukosa maupun kulit. Virus ini bisa menular dari hubungan seksual, salah satunya kontak kulit.
Setidaknya, virus HPV ada lebih dari 100 jenis, dengan 60 jenis virus menjadi penyebab munculnya kutil yang dapat menginfeksi tubuh. Sementara itu, 40 jenis virus lainnya menjadi pemicu terjadinya penyakit kutil kelamin. Secara umum, ada dua kelompok virus HPV, yaitu:
- Virus HPV risiko rendah. Kelompok virus ini sering kali tidak mengakibatkan munculnya penyakit. Meski begitu, ada beberapa jenis virus HPV risiko rendah yang bisa menyebabkan munculnya kutil pada anus, tenggorokan, alat kelamin, mulut, dan area sekitar organ tersebut.
- Virus HPV risiko tinggi. Kelompok virus ini bisa memicu munculnya sel kanker. Setidaknya, ada sekitar 14 tipe virus HPV, dengan tipe 16 dan 18 menjadi penyebab kanker serviks hingga 70 persen.
Setelah menginfeksi, setidaknya perlu waktu antara 15 hingga 20 tahun bagi kanker serviks untuk berkembang pada wanita yang memiliki imunitas tubuh sehat. Sementara itu, bagi wanita dengan imunitas tubuh yang lemah, kanker serviks bisa berkembang dalam waktu 5 sampai 10 tahun saja.
Sebelum masuk pada kanker serviks stadium lanjut, virus HPV biasanya tidak menunjukkan gejala. Ini berarti, kamu melakukan pemeriksaan rutin sebagai tindakan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Salah satunya adalah melakukan pap smear untuk wanita yang sudah aktif secara seksual. Informasi seputar pemeriksaan tersebut bisa kamu baca dari artikel Pap Smear.
Menariknya, mayoritas wanita maupun pria yang sudah aktif secara seksual akan terinfeksi virus HPV. Bahkan, beberapa bisa jadi terinfeksi lebih dari satu kali. Namun, lebih dari 90 persen orang yang terinfeksi HPV bisa membaik dengan sendirinya. Sayangnya, tidak menutup kemungkinan bahwa infeksi berulang bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.
Penyebab Kanker Serviks Lainnya
Selain infeksi virus HPV, ada beberapa penyebab kanker serviks lain yang perlu kamu waspadai, yaitu:
1. Gaya hidup
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab kanker serviks pada wanita. Ini termasuk pola makan yang tidak teratur dan asupan gizi yang tidak seimbang, seperti kurangnya asupan sayur dan buah. Padahal, American Cancer Society menyebutkan, wanita yang kurang mengonsumsi sayur dan buah lebih berisiko mengalami kanker serviks.
Selain itu, kebiasaan buruk merokok juga menjadi salah satu faktor lain yang meningkatkan risiko kanker serviks. Sebab, saat merokok, berbagai bahan kimia yang kamu hisap berisiko meningkatkan kerusakan yang memicu perubahan sel menjadi abnormal pada tubuh.
2. Riwayat aktivitas seksual
Beberapa riwayat seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Hal ini berkaitan dengan penularan infeksi HPV. Misalnya, melakukan hubungan intim pada usia dini dan sering berganti pasangan yang bisa membuat kamu berisiko tertular infeksi menular seksual.
3. Pemakaian pil KB untuk menunda kehamilan
Penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi memang menjadi opsi yang tepat untuk menunda kehamilan. Namun, apabila kamu menggunakannya untuk waktu yang lama, bahkan hingga lebih dari 5 tahun, risiko kamu untuk mengalami kanker serviks juga semakin tinggi.
Jadi, sebaiknya kamu tanyakan terlebih dulu pada dokter spesialis kandungan terkait pilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
4. Faktor genetik
Tidak hanya infeksi virus HPV, banyak pula kasus kanker serviks yang terjadi karena faktor genetik alias keturunan. Inilah sebabnya, dokter tidak hanya bertanya tentang kondisi kesehatan pengidap, tetapi juga bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga ketika mendiagnosis kanker serviks.
5. Sistem imunitas tubuh yang lemah
Sistem kekebalan tubuh yang optimal sangat penting untuk menghambat terbentuknya sel kanker atau membuat perkembangan sel kanker menjadi lebih lambat. Oleh karena itu, wanita dengan kondisi HIV/AIDS, mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh, atau memiliki riwayat penyakit autoimun lebih berisiko mengalami kanker serviks karena imunitas tubuh yang lemah.
Jika mengalami gejala kondisi ini, Catat, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Kanker Rahim.
6. Kehamilan yang terjadi pada usia muda
Wanita yang mendapatkan kehamilan pada usia muda atau kurang dari 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker serviks di masa mendatang daripada wanita yang hamil pada usia 25 tahun atau lebih tua.
7. Kebiasaan buruk merokok menjadi penyebab kanker serviks
Saat seseorang merokok, baik perokok maupun orang lain yang ada di sekitarnya mendapatkan paparan bahan kimia yang menyebabkan kanker yang memengaruhi banyak organ tubuh lain selain paru-paru. Selanjutnya, zat ini akan masuk pada aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh.
Seorang wanita yang memiliki kebiasaan buruk merokok ternyata memiliki risiko terkena kanker serviks hingga dua kali lebih tinggi. Para peneliti menemukan bahwa produk sampingan dari tembakau ada pada lendir mulut rahim dari wanita yang merokok.
Mereka percaya senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel kanker rahim dan berperan besar dalam memicu kanker serviks. Selain itu, merokok juga bisa membuat imunitas tubuh tidak dapat melawan infeksi HPV secara optimal.
Itu tadi beberapa penyebab kanker serviks yang perlu kamu ketahui, sehingga bisa menghindarinya. Selain itu, pastikan kamu mendapatkan vaksinasi HPV untuk tindakan pencegahan. Baca artikel Kenali Lebih Dalam Fakta Mengenai Vaksin HPV guna mendapat informasi seputar dosis dan waktu yang tepat untuk melakukan vaksin HPV.
Tidak hanya itu, pastikan juga kamu melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat dengan beberapa dokter spesialis rekomendasi Halodoc. Berikut rekomendasinya:
- dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, Sp.B(K)Onk
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Premier Jatinegara, RS Siloam TB Simatupang. Mendapatkan gelar kedokteran pada Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006 dan gelar spesialis pada perguruan tinggi yang sama tahun 2013.
dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, Sp.B(K)Onk tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia untuk memberikan layanan medis terkait Bedah Onkologi.
- dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan dan RS Premier Jatinegara. Mendapat gelar spesialis di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006. Tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota dan dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
Referensi:
CDC. Diakses pada 2022. Basic Information About Cervical Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Cervical Cancer.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Cervical Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Cervical Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan