Apa yang Membedakan Stretch Mark Warna Merah dan Putih?
“Stretch mark ditandai dengan munculnya garis-garis halus pada bagian tertentu pada tubuh, yang muncul dengan warna merah atau putih. Fenomena tersebut adalah normal akibat beberapa kondisi yang umum dialami. Lantas, adakah perbedaan antara stretch mark merah dan putih?”
Halodoc, Jakarta – Stretch mark merupakan kondisi yang umum terjadi ketika kulit berubah bentuk terlalu cepat, akibat pertumbuhan atau peningkatan bobot tubuh. Meski sama sekali tidak memengaruhi kesehatan, munculnya stretch mark dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Perbedaan Stretch Mark Merah dan Putih
Tidak perlu bingung mengenai perbedaan keduanya, karena berasal dari bekas yang sama. Jika warnanya merah, itu menandakan jika stretch mark baru muncul di permukaan kulit. Hal tersebut muncul karena kenaikan bobot tubuh secara drastis, akibat peregangan kulit yang terlalu cepat.
Peregangan kulit yang kurang elastis akan membuat pembuluh darah naik ke permukaan kulit, sehingga tampak garis-garis kemerahan. Lantas, apa bedanya dengan stretch mark putih? Stretch mark putih merupakan pertanda jika stretch mark merah yang lalu telah memudar.
Ketika pembuluh darah sudah mulai turun dari permukaan kulit, kulit kembali merapat secara perlahan. Hal tersebut ditandai dengan tampilan stretch mark yang mengalami perubahan warna, menjadi warna putih. Nah, itulah perbedaan antara stretch mark merah dan putih.
Kondisi yang Memicu Munculnya Stretch Mark Merah
Seperti penjelasan sebelumnya stretch mark merah umumnya dipicu oleh peningkatan bobot tubuh secara drastis.
Kondisi tersebut memicu peregangan pada kulit seiring dengan peningkatan massa tubuh. Namun, penyebabnya bukan itu saja, lo. Berikut ini beberapa kondisi lain yang menjadi pemicunya:
1. Pubertas
Remaja dapat mengalami stretch mark merah selama masa pubertas. Pasalnya, remaja mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, seperti bertambah tinggi meski tidak selalu ditandai dengan penambahan bobot tubuh.
2. Latihan Pembentukan Otot
Pertumbuhan otot yang muncul dengan cepat saat melakukan latihan beban atau olahraga dapat menyebabkan munculnya stretch mark. Ketika otot menjadi lebih besar, terjadi penekanan pada kulit yang memicu garis-garis halus.
3. Kehamilan
Kehamilan di trimester dua dan tiga membuat seseorang mengalami lonjakan berat badan yang cepat. Hal tersebut membuat kulit yang meregang, dan muncul garis-garis halus di permukaan kulit.
4. Penggunaan Obat Kortikosteroid
Penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang bukan hanya memicu munculnya stretch mark saja. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan bobot dan peradangan pada tubuh.
5. Operasi Payudara
Melakukan operasi pembesaran payudara memicu peregangan kulit di area dada. Risiko munculnya stretch mark di area tersebut tergantung pada elastisitas kulit masing-masing orang, serta ukuran implan payudara yang ditanamkan.
6. Faktor Keturunan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami stretch mark, maka kamu juga berisiko mengalaminya. Bahkan, stretch mark yang disebabkan faktor genetik ini bisa muncul di bagian yang sama.
Stretch mark merah biasanya muncul pada bagian tubuh yang menyimpan lemak. Contohnya seperti perut, pinggul, paha, payudara, dan pantat. Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan, stretch mark akibat sindrom Cushing, yaitu kumpulan gejala yang dialami akibat kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi.
Jangan khawatir, karena munculnya stretch mark yang bukan disebabkan oleh penyakit tertentu tidak akan memengaruhi kesehatan tubuh.
Namun, jika kamu risih ingin menghilangkannya, silahkan hubungi dokter kulit yang ada di Halodoc, ya. Yuk, download Halodoc sekarang juga!