Apa yang Membedakan Diabetes Insipidus dengan Diabetes Melitus?
Halodoc, Jakarta - Diabetes melitus dan diabetes insipidus memiliki beberapa gejala yang sama. Namun, sebenarnya kedua penyakit ini tidak berhubungan. Kedua penyakit ini menyebabkan masalah yang berbeda dan perawatan yang sangat berbeda pula.
Diabetes melitus dikenal sebagai diabetes, terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengontrol jumlah glukosa dalam darah. Sedangkan diabetes insipidus adalah kondisi langka yang tidak berhubungan dengan pankreas dan gula darah. Diabetes insipidus terjadi ketika ginjal menghasilkan lebih banyak urine.
Baca Juga: Cegah Gula Darah Naik dengan Ketahui 5 Pantangan Pengidap Diabetes
Perbedaan Penyebab Gejala Diabetes Melitus dengan Diabetes Insipidus
Tubuh menyaring aliran darah untuk menghasilkan sekitar satu atau dua liter urine setiap hari. Jika seseorang mengidap diabetes insipidus, jumlahnya lebih dari 3 hingga 20 liter, dan sebagian besar adalah air. Hal ini membuat pengidap diabetes insipidus akan merasa haus.
Meskipun diabetes melitus dan diabetes insipidu memiliki gejala yang serupa, gejala tersebut memiliki penyebab yang berbeda.
1. Kelelahan
- Diabetes insipidus: Kelelahan disebabkan dehidrasi. Mungkin juga kurang elektrolit, seperti natrium, kalium, atau kalsium, yang keluar bersama semua urine.
- Diabetes melitus: Seseorang merasa sangat lelah ketika kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
2. Haus
- Diabetes insipidus: Pengidap merasa sangat haus karena begitu banyak cairan yang keluar dari tubuh.
- Diabetes melitus: merasa haus karena terlalu banyak glukosa dalam darah. Tubuh ingin kamu minum lebih banyak air untuk mengeluarkan gula.
Baca Juga: Harus Tahu, Penanganan Medis untuk Atasi Diabetes Insipidus
Bagaimana Penanganan Diabetes Insipidus dan Diabetes Melitus?
Mengenai penanganan diabetes insipidus dan diabetes melitus, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Jika kamu mengidap diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2, biasanya perlu dilakukan pengelolaan gula darah dengan suntikan insulin atau obat lain. Periksa setiap hari untuk memastikan gula darah dalam kisaran aman.
Pengidap perlu mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan, kolesterol, dan tekanan darah. Temui dokter untuk pemeriksaan rutin.
Sementara perawatan untuk diabetes insipidus tergantung pada jenis mana dari empat jenis yang dimiliki:
- Sentral: Hormon sintetis yang disebut desmopressin bisa menggantikan vasopresin yang tidak dibuat tubuh untuk mengelola gejala. Hormon sintetis ini berupa semprotan hidung, suntikan, atau pil.
- Nefrogenik: Diuretik (obat yang membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan air) dan aspirin atau ibuprofen bisa mengelola gejala diabetes insipidus nefrogenik. Dokter mungkin perlu memastikan kalsium dan kalium dalam tubuh seimbang. Terkadang jenis ini bisa hilang setelah diobati.
- Dipsogenik: Pada diabetes insipidus dipsogenik, masalah dengan hipotalamus dan kelenjar pituitari meluas ke mekanisme rasa haus. Artinya, meskipun tubuh kehilangan banyak cairan, kamu tetap tidak haus. Dokter biasanya menyarankan untuk menghisap es batu atau permen asam untuk memicu keinginan untuk minum.
- Gestasional: Diabetes insipidus jenis ini bisa terjadi saat hamil. Biasanya diobati dengan desmopressin. Kebanyakan wanita tidak akan membutuhkan perawatan setelah melahirkan.
Baca Juga: Inilah yang Dimaksud Prediabetes dan Cara Mengatasinya
Itulah Perbedaan diabetes melitus dan diabetes insipidus yang perlu dipahami. Jika kamu mengalami salah satu dari gejalanya, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Tanyakan secara rinci kira-kira diabetes seperti apa yang kamu alami. Bila perlu buat jadwal pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc agar diagnosa dan pengobatan lebih tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Diabetes Insipidus vs. Diabetes Mellitus
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan