Apa yang Dimaksud dengan Proses Anabolisme dalam Tubuh?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Februari 2022

“Untuk bisa bertumbuh, maka makhluk hidup melakukan metabolisme. Jenis proses kimiawi ini pun dibagi menjadi katabolisme dan anabolisme. Dalam proses anabolisme, energi akan digunakan dengan bantuan hormon dan enzim untuk membentuk sel serta jaringan yang baru. Proses ini terlihat dalam pertumbuhan tulang dan pembentukan otot.”

Apa yang Dimaksud dengan Proses Anabolisme dalam Tubuh?Apa yang Dimaksud dengan Proses Anabolisme dalam Tubuh?

Halodoc, Jakarta – Semua makhluk hidup akan melakukan metabolisme untuk bertahan hidup. Nyatanya proses biokimiawi ini memiliki dua jenis, yakni anabolisme dan katabolisme. Jika katabolisme bertujuan untuk memecah molekul-molekul kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana supaya bisa diserap atau digunakan tubuh. Maka anabolisme ini bertujuan untuk membentuk molekul-molekul yang lebih kompleks dari molekul yang bentuknya lebih sederhana.

Proses anabolisme di tubuh ditujukan untuk membentuk atau menghasilkan sel-sel baru dan juga memelihara jaringan tubuh yang ada. Dalam prosesnya, ia akan menggunakan energi yang dihasilkan dari reaksi katabolisme serta dibantu oleh berbagai hormon dan enzim untuk membentuk dan memperbaiki sel serta jaringan. Nah, beberapa contoh proses anabolisme adalah pembentukan dan pertumbuhan tulang pada anak dan remaja serta peningkatan massa otot.

Proses Anabolisme di Dalam Tubuh

Proses anabolisme dibagi menjadi tiga tahap, yakni precursor, konsumsi energi, dan pembentukan molekul kompleks. Ini penjelasannya: 

  1. Pembentukan Prekursor

Prekursor akan digunakan untuk membangun molekul yang lebih besar, seperti asam amino, monosakarida, isoprenoid, dan nukleotida.

  1. Konsumsi Energi

Energi yang diperoleh akan digunakan untuk mengaktifkan prekursor dari tahap 1 menjadi prekursor reaktif untuk berpartisipasi dalam reaksi biokimia berikutnya.

  1. Pembentukan Molekul Kompleks

Pada tahap ini akan dibutuhkan pembentukan molekul besar yang kompleks, seperti protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat dari prekursor aktifnya.

Hormon yang Berperan

Ada beberapa hormon yang berperan dalam reaksi anabolisme dalam tubuh, antara lain:

  • Hormon pertumbuhan

Hormon ini akan diproduksi di kelenjar pituitari atau kelenjar kecil di bagian bawah otak dan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Jika terlalu banyak hormon pertumbuhan pada masa anak-anak, maka ini bisa menyebabkan anak tumbuh lebih tinggi dari rata-rata atau disebut juga gigantisme. Namun, jika hormon pertumbuhan terlalu sedikit, maka ini bisa menyebabkan tinggi tubuh kurang dari rata-rata atau dwarfisme.

  • Insulin-like Growth Factors (IGF-1 dan IGF-2)

Ini adalah jenis hormon yang akan menstimulasi produksi protein dan lemak dalam tubuh. IGF-I dan IGF-2, yang bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, memiliki peran untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu.

Insulin-like growth factors ini akan mengendalikan produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis, dan kadar gula dalam darah.

  • Insulin

Hormon ini diproduksi oleh pankreas yang memiliki banyak fungsi. Mulai dari mengatur kadar glukosa dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi, dan menyimpan cadangan energi.

Sel tubuh tidak akan bisa memanfaatkan glukosa tanpa insulin. Jadi, peran hormon ini sangat penting dalam proses metabolisme tubuh.

  • Testosteron

Testosteron adalah hormon laki-laki yang akan diproduksi di testis. Hormon ini memiliki peran dalam proses terbentuknya sperma dan juga perkembangan karakteristik seks pria. Seperti suara yang lebih berat, otot yang lebih besar, dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh. Hormon ini juga memengaruhi fungsi organ otak, tulang dan massa otot, distribusi lemak, sistem pembuluh darah, tingkat energi, serta organ dan fungsi seksual.

Tak hanya pada pria, hormon ini juga dimiliki wanita, meski jumlahnya lebih sedikit.  Wanita akan memproduksi hormon ini pada ovarium.

  • Estrogen

Ini adalah hormon kewanitaan yang akan diproduksi di dalam ovarium dan plasenta selama kehamilan. Hormon ini berfungsi untuk memperkuat jaringan tulang, penebalan jaringan di rahim (endometrium), siklus menstruasi, serta mengembangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, semisal payudara.

Dalam jumlah kecil, estrogen juga akan diproduksi di jaringan lemak dan otot. Ini adalah sumber utama estrogen pada wanita yang telah melalui masa menopause. Sementara itu, pria juga memproduksi hormon estrogen, meski jumlahnya lebih sedikit.

Itulah yang dimaksud dengan proses anabolisme yang sangat penting bagi tubuh. Namun, jika kamu masih punya pertanyaan seputar topik ini atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu tanyakan pada dokter di Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang! 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Catabolism vs. Anabolism: What’s the Difference?
Healthline. Diakses pada 2022. Catabolism vs. Anabolism.
Biology Online Dictionary. Diakses pada 2022. Anabolism: Definition and Examples.