Apa Saja Kegunaan Obat Azithromycin?
Halodoc, Jakarta - Azithromycin adalah antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi, seperti pneumonia, sinusitis, infeksi kulit, penyakit Lyme, dan beberapa infeksi menular seksual. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul tablet, cairan yang diminum maupun melalui suntikan. Nah, berikut kegunaan obat Azithromycin yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: 5 Obat-obatan Ini Harus Ada Saat Liburan Tahun Baru
Kegunaan Obat Azithromycin
Azithromycin dapat melawan berbagai macam bakteri, termasuk golongan bakteri Streptococcus. Obat ini sering digunakan untuk mengobati infeksi ringan hingga sedang pada paru-paru, sinus, kulit, dan bagian tubuh lainnya. Dokter umumnya meresepkan Azithromycin untuk infeksi sinus, komplikasi COPD, atau tonsillitis. Melansir dari NHS, berikut penyakit-penyakit yang dapat diobati menggunakan Azithromycin:
- Infeksi sinus yang berhubungan dengan Moraxella catarrhalis atau Streptococcus pneumoniae.
- Pneumonia yang disebabkan oleh Chlamydia pneumoniae, Haemophilus influenzae, atau S. pneumoniae.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang disebabkan oleh M. catarrhalis atau S. pneumoniae.
- Beberapa infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, atau Streptococcus agalactiae.
- Tonsilitis yang disebabkan oleh S. pyogenes.
- Uretritis dan servisitis akibat infeksi Chlamydia trachomatis.
- Ulkus kelamin chancroid (pada laki-laki) akibat infeksi Haemophilus ducreyi.
- Infeksi telinga tertentu pada anak usia 6 bulan ke atas yang disebabkan oleh M. Catarrhalis.
Aturan Penggunaan Azithromycin
Azithromycin biasanya diminum sekali sehari, kecuali jika obat ini diberikan melalui suntikan. Dosis pemberiannya pun berbeda-beda. Biasanya, Azithromycin diberikan 500 miligram sehari selama 3 sampai 10 hari tergantung pada infeksi yang diobati. Untuk jenis infeksi tertentu, dosisnya mungkin ditambahkan sebanyak 1-2 gram.
Pada anak-anak atau pengidap hati dan ginjal, pemberian dosisnya biasanya lebih rendah. Azithromycin terkadang diresepkan dalam jangka panjang untuk mencegah infeksi dada. Dalam hal ini, Azithromycin biasanya diminum tiga kali seminggu.
Baca juga: Ini Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat
Azithromycin dalam bentuk kapsul biasanya diminum setidaknya satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Sedangkan Azithromycin dalam bentuk tablet atau cairan dapat meminumnya dengan atau tanpa makanan. Azithromycin juga tersedia dalam bentuk sirup yang sering ditujukan untuk anak-anak atau orang yang kesulitan menelan tablet.
Efek Samping Azithromycin
Seperti semua obat-obatan, Azithromycin dapat menyebabkan efek samping tertentu, meskipun tidak semua orang dapat mengalaminya. Berikut efek samping yang mungkin bisa terjadi:
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Kelelahan.
Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Nyeri dada atau detak jantung yang tidak teratur.
- Kulit menguning atau jaundice.
- Kotoran berwarna pucat dengan kencing gelap yang bisa menjadi tanda masalah hati atau kandung empedu.
- Telinga berdenging (tinnitus), gangguan pendengaran sementara, atau vertigo.
- Sakit parah dibagian perut atau punggung, kondisi ini bisa menjadi tanda peradangan pankreas (pankreatitis).
- Diare yang mengandung darah atau lendir selama lebih dari 4 hari.
Baca juga: Apakah Azithromycin Mampu Mengobati COVID-19?
Kamu tidak perlu terlalu khawatir karena efek samping yang serius sangat jarang terjadi. Efek samping tersebut terjadi pada kurang dari 1 dari 1.000 orang. Namun, jika kamu khawatir, kamu dapat menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot ke rumah sakit, kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja.